Hong Kong Wine & Dine Festival, Merayakan Rasa di Pusat Kuliner Asia
26 October 2024 |
21:51 WIB
Hong Kong tidak hanya dikenal sebagai pusat finansial internasional; kota ini juga mendapatkan tempat khusus di peta kuliner global, menjadikannya salah satu pusat kuliner di Asia. Dari hidangan jalanan yang autentik hingga restoran Michelin, Hong Kong menawarkan spektrum kuliner yang kaya, memadukan budaya Timur dan Barat.
Sebagai bekas koloni Inggris yang kini menjadi bagian dari China, Hong Kong telah lama menjadi pusat pertemuan budaya yang unik. Perpaduan budaya ini tercermin dalam keanekaragaman kuliner Hong Kong, yang tidak hanya mencakup masakan Kanton sebagai sajian utama, tetapi juga masakan dari seluruh Asia dan dunia Barat. Berbagai pengaruh ini menciptakan lanskap kuliner yang dinamis dan adaptif, memungkinkan Hong Kong terus berkembang seiring tren global tanpa kehilangan akar budayanya.
Hong Kong juga telah lama memegang reputasi sebagai destinasi bagi para pecinta anggur, memadukan citarasa dan tradisi anggur dari Eropa klasik hingga kilang-kilang anggur inovatif dari wilayah Asia. Hong Kong Wine & Dine Festival menjadi salah satu pembuktiannya.
Baca juga: Hong Kong Gelar Perayaan Kuliner dan Anggur Terbesar di Asia, 23-27 Oktober 2024
Seiring berkembangnya Wine and Dine Festival, anggur menjadi lebih dari sekadar minuman. Di Hong Kong, anggur adalah simbol kelas dan pengalaman. Setiap gelas yang disajikan tidak hanya membawa aroma dan cita rasa, tetapi juga menggambarkan hubungan kota ini dengan budaya kosmopolitan.
Anggur Bordeaux, Burgundy, hingga anggur China dari Ningxia dan Shandong, semakin memperkaya tradisi anggur Hong Kong yang unik. Di sini, anggur tidak hanya ditempatkan dalam jamuan formal tetapi juga dirayakan di atas meja makan santai, bersanding dengan sajian-sajian lokal seperti dim sum dan barbeku.
Festival anggur ini semakin mempertegas posisi Hong Kong sebagai ibu kota kuliner Asia. Dengan latar Victoria Harbour, acara ini menghadirkan pengalaman mendalam yang penuh kelas bagi para pengunjungnya. Setiap sesi mencicipi anggur tidak hanya menampilkan keunggulan produk-produk impor, tetapi juga keunikan dan kreativitas koki lokal yang mengombinasikan cita rasa anggur dengan rempah khas Asia.
Anggur di Hong Kong adalah simbol hubungan antara dunia lama dan dunia baru—antara elegansi tradisi dan kebebasan inovasi. Setiap festival dan pertemuan anggur yang diadakan di Hong Kong, seperti Wine and Dine Festival, merayakan koneksi lintas budaya yang memungkinkan para penikmatnya merasakan pengalaman yang sepenuhnya baru, memadukan kenikmatan indera dengan keindahan dan dinamika kota yang tak pernah tidur ini.
Hong Kong Wine and Dine Festival telah menjadi acara kuliner ikonik sejak dimulai pada 2009 oleh Hong Kong Tourism Board. Festival ini muncul sebagai bagian dari upaya untuk memperkenalkan Hong Kong sebagai destinasi kuliner global, dengan memadukan cita rasa anggur kelas dunia dan hidangan mewah yang diadakan di tengah pemandangan spektakuler Victoria Harbour. Tahun-tahun awal festival sangat diminati oleh wisatawan lokal dan internasional, bahkan pada 2018, festival ini berhasil menarik lebih dari 180.000 pengunjung.
Namun, Hong Kong Wine and Dine Festival juga menghadapi tantangan. Pada 2019, acara ini dibatalkan dan pada 2020 acara dialihkan secara daring sebagai upaya menyesuaikan diri dengan pembatasan pandemi. Festival ini kemudian kembali secara bertahap dengan format hybrid, mencakup acara online seperti live-streamed masterclasses dan City Wine Walk, di mana pengunjung dapat mengikuti tur anggur dan kuliner secara mandiri di berbagai restoran dan bar di Hong Kong.
Tahun ini, festival kembali secara penuh dan berlangsung di Central Harbourfront dari tanggal 23 hingga 27 Oktober 2024, menampilkan lebih dari 300 stan kuliner dan anggur dari 35 negara.
Beberapa inovasi baru, seperti Culinary Stars yang menampilkan koki Michelin, serta zona tematik untuk gin, whisky, dan minuman non-alkohol, menunjukkan upaya festival ini untuk tetap relevan di tengah tren kuliner yang berubah. Ada juga sorotan pada anggur-anggur dari wilayah Asia seperti Ningxia, Shandong, dan Yunnan di China, serta pilihan makanan lokal dan internasional.
Salah satu yang meramaikan Hong Kong Wine and Dine Festival 2024 adalah Fisholic, sebuah resto unik di Hong Kong yang dua tahun terakhir masuk rekomendasi Michelin. Penyedia camilan dan mi yang dibuat dari ikan itu hadir dalam tenan di zona tematik baru tahun ini, ‘Culinary Stars’.
Di deretan Culinary Stars ini menampilkan sekitar 12 koki dari restoran berbintang Michelin, restoran rekomendasi Bib Gourmand, dan 50 Bar Terbaik Asia terpilih, yang menciptakan hidangan istimewa untuk festival ini.
Hyvan Tong, pendiri Fisholic, bercerita bahwa kehadiran resto ini berawal dari keinginannya untuk menghidupkan kembali rasa autentik jajanan jalanan Hong Kong, khususnya setelah ia merindukan cita rasa curry fishball saat menempuh kuliah di California. Setelah kembali ke Hong Kong dan bekerja di industri F&B, ia mewujudkan mimpinya pada 2020 dengan membuka Fisholic di North Point, yang kini telah masuk dalam rekomendasi Bib Gourmand di MICHELIN Guide 2023 dan 2024.
Menu Fisholic menampilkan kreasi yang inovatif seperti "Fish as Chips," kentang goreng yang sepenuhnya terbuat dari ikan. “Ini seperti kentang goreng yang terbuat dari ikan tanpa kentang. Kami mencoba ‘bermain-main’ dengan bahan dasar ikan untuk menghasilkan pengalaman kuliner baru dan berbeda,” ujar Tong kepada awak media.
Menu lainnya ada "Fish-chos," nachos dengan kulit ikan renyah, yang mencerminkan komitmen Tong pada inovasi dan kesehatan. Menurutnya, setiap hidangan menggabungkan rasa nostalgia dengan sentuhan baru yang lebih sehat dan kaya protein, sehingga menarik perhatian baik warga lokal maupun penggemar kuliner internasional.
Dengan keikutsertaannya di Wine and Dine Festival, Fisholic berharap dapat memperkenalkan jajanan jalanan berbasis ikan kepada khalayak yang lebih luas. Tong melihat festival ini sebagai kesempatan untuk membagikan visinya kepada para pecinta makanan dari seluruh dunia, memadukan kreativitas dengan tradisi, serta mengedepankan bahan-bahan lokal yang berkelanjutan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Sebagai bekas koloni Inggris yang kini menjadi bagian dari China, Hong Kong telah lama menjadi pusat pertemuan budaya yang unik. Perpaduan budaya ini tercermin dalam keanekaragaman kuliner Hong Kong, yang tidak hanya mencakup masakan Kanton sebagai sajian utama, tetapi juga masakan dari seluruh Asia dan dunia Barat. Berbagai pengaruh ini menciptakan lanskap kuliner yang dinamis dan adaptif, memungkinkan Hong Kong terus berkembang seiring tren global tanpa kehilangan akar budayanya.
Hong Kong juga telah lama memegang reputasi sebagai destinasi bagi para pecinta anggur, memadukan citarasa dan tradisi anggur dari Eropa klasik hingga kilang-kilang anggur inovatif dari wilayah Asia. Hong Kong Wine & Dine Festival menjadi salah satu pembuktiannya.
Baca juga: Hong Kong Gelar Perayaan Kuliner dan Anggur Terbesar di Asia, 23-27 Oktober 2024
Seiring berkembangnya Wine and Dine Festival, anggur menjadi lebih dari sekadar minuman. Di Hong Kong, anggur adalah simbol kelas dan pengalaman. Setiap gelas yang disajikan tidak hanya membawa aroma dan cita rasa, tetapi juga menggambarkan hubungan kota ini dengan budaya kosmopolitan.
Anggur Bordeaux, Burgundy, hingga anggur China dari Ningxia dan Shandong, semakin memperkaya tradisi anggur Hong Kong yang unik. Di sini, anggur tidak hanya ditempatkan dalam jamuan formal tetapi juga dirayakan di atas meja makan santai, bersanding dengan sajian-sajian lokal seperti dim sum dan barbeku.
Festival anggur ini semakin mempertegas posisi Hong Kong sebagai ibu kota kuliner Asia. Dengan latar Victoria Harbour, acara ini menghadirkan pengalaman mendalam yang penuh kelas bagi para pengunjungnya. Setiap sesi mencicipi anggur tidak hanya menampilkan keunggulan produk-produk impor, tetapi juga keunikan dan kreativitas koki lokal yang mengombinasikan cita rasa anggur dengan rempah khas Asia.
Anggur di Hong Kong adalah simbol hubungan antara dunia lama dan dunia baru—antara elegansi tradisi dan kebebasan inovasi. Setiap festival dan pertemuan anggur yang diadakan di Hong Kong, seperti Wine and Dine Festival, merayakan koneksi lintas budaya yang memungkinkan para penikmatnya merasakan pengalaman yang sepenuhnya baru, memadukan kenikmatan indera dengan keindahan dan dinamika kota yang tak pernah tidur ini.
Salah satu tenan yang menyajikan anggur dari Prancis. (Sumber Foto: Hypeabis.id/Taufikul Basari)
Namun, Hong Kong Wine and Dine Festival juga menghadapi tantangan. Pada 2019, acara ini dibatalkan dan pada 2020 acara dialihkan secara daring sebagai upaya menyesuaikan diri dengan pembatasan pandemi. Festival ini kemudian kembali secara bertahap dengan format hybrid, mencakup acara online seperti live-streamed masterclasses dan City Wine Walk, di mana pengunjung dapat mengikuti tur anggur dan kuliner secara mandiri di berbagai restoran dan bar di Hong Kong.
Tahun ini, festival kembali secara penuh dan berlangsung di Central Harbourfront dari tanggal 23 hingga 27 Oktober 2024, menampilkan lebih dari 300 stan kuliner dan anggur dari 35 negara.
Beberapa inovasi baru, seperti Culinary Stars yang menampilkan koki Michelin, serta zona tematik untuk gin, whisky, dan minuman non-alkohol, menunjukkan upaya festival ini untuk tetap relevan di tengah tren kuliner yang berubah. Ada juga sorotan pada anggur-anggur dari wilayah Asia seperti Ningxia, Shandong, dan Yunnan di China, serta pilihan makanan lokal dan internasional.
Kuliner Unik dari Ikan
Hyvan Tong, pendiri Fisholic. (Sumber Foto: Hypeabis.id/Taufikul Basari)
Di deretan Culinary Stars ini menampilkan sekitar 12 koki dari restoran berbintang Michelin, restoran rekomendasi Bib Gourmand, dan 50 Bar Terbaik Asia terpilih, yang menciptakan hidangan istimewa untuk festival ini.
Hyvan Tong, pendiri Fisholic, bercerita bahwa kehadiran resto ini berawal dari keinginannya untuk menghidupkan kembali rasa autentik jajanan jalanan Hong Kong, khususnya setelah ia merindukan cita rasa curry fishball saat menempuh kuliah di California. Setelah kembali ke Hong Kong dan bekerja di industri F&B, ia mewujudkan mimpinya pada 2020 dengan membuka Fisholic di North Point, yang kini telah masuk dalam rekomendasi Bib Gourmand di MICHELIN Guide 2023 dan 2024.
Menu Fisholic menampilkan kreasi yang inovatif seperti "Fish as Chips," kentang goreng yang sepenuhnya terbuat dari ikan. “Ini seperti kentang goreng yang terbuat dari ikan tanpa kentang. Kami mencoba ‘bermain-main’ dengan bahan dasar ikan untuk menghasilkan pengalaman kuliner baru dan berbeda,” ujar Tong kepada awak media.
Menu lainnya ada "Fish-chos," nachos dengan kulit ikan renyah, yang mencerminkan komitmen Tong pada inovasi dan kesehatan. Menurutnya, setiap hidangan menggabungkan rasa nostalgia dengan sentuhan baru yang lebih sehat dan kaya protein, sehingga menarik perhatian baik warga lokal maupun penggemar kuliner internasional.
Dengan keikutsertaannya di Wine and Dine Festival, Fisholic berharap dapat memperkenalkan jajanan jalanan berbasis ikan kepada khalayak yang lebih luas. Tong melihat festival ini sebagai kesempatan untuk membagikan visinya kepada para pecinta makanan dari seluruh dunia, memadukan kreativitas dengan tradisi, serta mengedepankan bahan-bahan lokal yang berkelanjutan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.