Koleksi busana ASHA (Sumber Foto: Hypeabis.id/Salsabila Rahmadhany)

Koleksi Busana ASHA dan Rani Hatta Terinspirasi Desain Mobil Mewah di JFW 2025

21 October 2024   |   22:02 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Jaakarta Fashion Week 2024 menghadirkan peragaan busana persembahan Mazda 'Crafted In Style' pada Senin (21/10/2024). Sebagai official vehicle partner untuk pekan mode tersebut, mereka berkolaborasi dengan jenama Jan Sober, Rani Hatta, Asha, dan Moral.

Ajang ini merupakan kali kedua Mazda Indonesia ikut serta di perhelatan mode bergengsi dan ikonik JFW, memperkuat komitmen Mazda dalam mendukung dunia mode, desain, dan gaya hidup di Indonesia.

Mengangkat tema "Crafted in Style", merek otomotif ini mencerminkan bagaimana setiap kendaraan Mazda dirancang dengan penuh perhatian terhadap detail dan estetika, sejalan dengan gaya hidup mereka yang menghargai keindahan. 

Baca juga: Parade Koleksi Kain Nusantara Jadi Pembuka Jakarta Fashion Week 2025

Mazda meyakini bahwa JFW yang telah memasuki tahun ke-17 ini akan menjadi platform ideal untuk menampilkan kendaraan-kendaraan mereka yang tidak hanya mengutamakan desain dan performa, tetapi juga merefleksikan gaya hidup premium.

Sebagai bentuk kolaborasi kreatif, pada JFW 2025, Mazda Indonesia bekerja sama dengan desainer mode kenamaan Tanah Air, seperti ASHA, Jan Sober, Studio MORAL, dan Rani Hatta.

Kolaborasi ini memadukan filosofi KODO Design yang menekankan keindahan artistik dan fungsionalitas dengan koleksi busana masing-masing desainer, sehingga menciptakan harmoni antara dunia otomotif dan mode.
 

Koleksi Ranihatta dan ASHA

Jenama Ranihatta menampilkan koleksinya yang terdiri dari 12 looks untuk wanita dan 2 looks untuk pria. Karakteristik desainnya, terdiri dari siluet-siluet longgar, structure tailoring, dan cuttingan minimalis. Palet warnanya mengeksplorasi warna beige, white, dan gray.

"Tema koleksi ini, saya mengambil inspirasi dari garis desain Mazda, Yohaku: The Beauty of Empty Space yang minimalis, kuat structure-nya, tapi tetap indah di pandang," kata Rani Hatta.

Istilah Yohaku dalam bahasa Jepang artinya memaksimalkan penggunaan ruang kosong. Yohaku fokus pada ketiadaan itu sendiri, dan tentang mengaburkan batas antara apa yang ada dan apa yang tidak. 

 

Koleksi Para Desainer di Fashion Show Mazda (Sumber Foto

Koleksi Para Desainer di Fashion Show Mazda (Sumber Foto: Hypeabis.id/Salsabila Rahmadhany)


Koleksi ini bertujuan untuk mengeksplorasi keanggunan yang ditemukan dalam kesederhanaan dan keindahan mendalam dari apa yang tetap tak terucapkan. Menciptakan perpaduan harmonis antara mode dan seni yang beresonansi dengan esensi desain Jepang.

Rani Hatta adalah perancang busana yang telah aktif di industri mode Indonesia selama lebih dari satu dekade. Dia memulai perjalanan kreatifnya dengan mendirikan jenamanya sendiri, yakni Ranihatta. Didirikan pada 2013, merek fesyen premium ini dikenal dengan tampilan desainnya yang minimalis dan bersih. 

Selain Ranihatta, ada juga jenama ASHA yang didirikan oleh desainer Oscar Lawalata. Mengangkat koleksi berjudul Anatomy, koleksi ini memiliki karakteristik kontemporer, modern, berani, kuat, elegan, dan
feminin.

ASHA mempersembahkan koleksi busana serba hitam yang terinsprirasi dari warna premium Mazda, Jet Black Mica. Meski didominasi hitam, setiap looks akan dilengkapi sentuhan warna yang melambangkan spektrum emosi dan pengalaman hidup beragam, sehingga memberikan nuansa kehidupan yang lebih cerah.

 

ASHA

Koleksi ASHA (Sumber Foto: Hypeabis.id/Salsabila Rahmadhany)


Siluet yang dihasilkan juga beragam, dari dress yang flowy hingga potongan yang lebih berani, menciptakan keseimbangan antara femininity dan kekuatan. Terdiri dari blazer dan rompi brokat, kaos, rok midi rumbai, rok berpayet, dress tulle yang transparan. 

Semuanya memiliki detail sobek-sobek yang menarik perhatian. Sesuai dengan tema anatomi yang menggambarkan pecahan-pecahan kemudian disusun menjadi kesatuan yang utuh dalam setiap looksnya. 

ASHA juga bereksperimen dengan bentuk geometris, memadukan lingkaran, oval, kotak, dan segitiga, memberikan dimensi baru pada setiap karyanya. Elemen mengalir seperti syal, dan celana yang lembut menggambarkan perjalanan penemuan diri, mengajak setiap individu untuk menemukan keindahan dalam kekosongan. 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Solusi Kreatif Atasi Pengangguran ala Bestari Festival

BERIKUTNYA

Meracik Strategi Digital Parenting, Tantangan Nyata Ortu di Era Internet yang Makin Maju

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: