Abdee Slank. (Sumber gambar: Abdee Negara/Instagram)

Mengenal IgA Nephropathy, Penyakit Autoimun Ginjal yang Diderita Abdee Slank

18 October 2024   |   12:45 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Gitaris Slank, Abdee Negara, tengah menjalani perawatan intensif di rumah sakit lantaran penyakit IgA Nephropathy atau Nefropati IgA yang dideritanya. Kabar ini disampaikan oleh Slank melalui unggahan di akun media sosialnya yang meminta doa kepada seluruh pihak untuk kesembuhan sang gitaris.

"Bantu doa untuk kesembuhan Abdee ya teman-teman Slankers," demikian tulis Slank lewat akun Instagram @slankdotcom, Kamis (17/10/2024).

Baca juga: Awas, Kekurangan Vitamin D Bisa Memicu Autoimun

Dalam unggahan tersebut, Slank mengunggah poster berisi foto Abdee tengah memainkan gitar. Terpampang juga tulisan “Doa Bersama untuk Kesembuhan Sahabat Kita Abdee Negara. Memohon doa dari teman/sahabat/saudara semua, untuk Abdee Negara yang saat ini sedang dirawat di rumah sakit. Doa bersama setiap hari pukul 19.00 di tempat kita masing-masing," tulis poster tersebut.
 


Diketahui, Abdee Negara atau Abdee Slank masuk rumah sakit sejak 19 September 2024 dan menjalani perawatan intensif. Abdee Slank menjalani perawatan setelah mengalami masalah kesehatan pada ginjalnya yakni IgA Nephropathy atau Nefropati IgA.

Abdee Slank memiliki riwayat mengidap penyakit gagal ginjal sejak beberapa tahun terakhir. Abdee pun telah menjalani operasi transplantasi ginjal baru di tahun 2016.

Pada Maret 2015, Abdee cuti sementara dari Slank sekitar 1 tahun dikarenakan fokus menjalani pengobatan akibat penyakit gagal ginjal. Setelah selesai menjalani operasi pada 2016, Abdee belum sepenuhnya bisa menjalani aktivitas bersama Slank sampai sekarang.


Apa Itu Nefropati IgA?

Mengutip dari Mayo Clinic, Nefropati IgA atau yang dikenal juga sebagai penyakit Berger, adalah penyakit ginjal yang terjadi ketika protein pelawan kuman yang disebut imunoglobulin A (IgA) menumpuk di ginjal. IgA adalah antibodi, protein yang dibuat oleh sistem kekebalan tubuh untuk melindungi dari bakteri dan virus.

Penumpukan IgA di ginjal dapat menyebabkan pembengkakan yang disebut peradangan yang seiring waktu, dapat mempersulit ginjal untuk menyaring limbah dari darah. Seiring waktu, penyakit ini menyebabkan kerusakan ginjal atau penyakit ginjal stadium akhir (ESRD) yakni gagal ginjal.

Penyakit Nefropati IgA menyerang organ ginjal yang disebut glomerulus. Hal ini terjadi ketika endapan IgA menumpuk dan merusak glomerulus. Kerusakan ini menyebabkan ginjal mengeluarkan darah (hematuria) dan protein (proteinuria) ke dalam urin.

Akhirnya, unit penyaringan kecil di setiap ginjal (nefron) dapat mengalami jaringan parut, yang menyebabkan penyakit ginjal. Seiring dengan perkembangan jaringan parut, tubuh dapat mengalami penyakit ginjal stadium akhir (ESRD). Proses ini dapat terjadi dengan cepat selama beberapa bulan atau dapat memakan waktu hingga 20 tahun setelah diagnosis awal Nefropati IgA.


Penyebab Nefropati IgA

Para peneliti meyakini bahwa Nefropati IgA adalah penyakit ginjal autoimun atau sistem kekebalan tubuh yang menyerang ginjal, sebagaimana dilansir dari Cleveland Clinic. Orang dengan Nefropati IgA memiliki kadar IgA yang lebih tinggi dengan galaktosa-sejenis gula- yang lebih sedikit daripada biasanya.

Tubuh menganggap IgA galaktosa rendah ini sebagai "benda asing" yang mengakibatkan beberapa kondisi sebagai berikut.
  • Antibodi lain dalam tubuh menempel pada IgA galaktosa rendah;
  • IgA membentuk massa atau gugus, yang disebut kompleks imun;
  • Kompleks imun terjebak di glomeruli;
  • Peradangan dan kerusakan mengakibatkan penyakit ginjal.

Saat seseorang terserang flu atau infeksi pernapasan lainnya, kompleks imun IgA akan beredar lebih banyak. Sebagian kompleks ini akan berakhir di ginjal. Akibatnya, sebagian orang mengalami gejala Nefropati IgA setelah terserang flu.

Bagi sebagian orang, penyakit Nefropati IgA diturunkan secara genetik dalam keluarga. Para peneliti telah menemukan beberapa penanda genetik, yang berarti bahwa mutasi genetik dapat menyebabkan Nefropati IgA.

Adapun, orang-orang yang tergolong berisiko terkena Nefropati IgA diantaranya seseorang dengan riwayat penyakit keluarga Nefropati IgA atau Vaskulitis IgA, pria dewasa muda atau remaja hingga akhir usia 30-an, hingga seseorang beretnis Asia atau Eropa.
 

Gejala Nefropati IgA

Penderita Nefropati IgA seringkali tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Gejalanya mungkin akan tampak dan berdampak pada kesehatan setelah 10 tahun atau lebih. Berikut adalah gejala paling umum dari Nefropati IgA. 
  • Air seni berwarna seperti teh atau kola yang disebabkan oleh darah. Perubahan warna ini mungkin tampak setelah pilek, sakit tenggorokan, atau infeksi saluran pernapasan;
  • Darah yang dapat terlihat dalam urin;
  • Air seni berbusa akibat protein yang bocor ke dalam air seni (proteinuria);
  • Nyeri pada satu atau kedua sisi punggung di bawah tulang rusuk;
  • Pembengkakan pada tangan dan kaki disebut edema;
  • Tekanan darah tinggi;
  • Kelemahan dan kelelahan.

Jika penyakit ini menyebabkan gagal ginjal, gejalanya mungkin meliputi:
  • Ruam dan kulit gatal;
  • Kram otot;
  • Sakit perut dan muntah;
  • Nafsu makan berkurang;
  • Rasa logam di mulut;
  • Kebingungan.

Adapun, beberapa pengobatan yang bisa ditempuh untuk mengobati Nefropati IgA diantaranya mengatur tekanan darah dengan penghambat enzim pengubah angiotensin (ACE), penghambat reseptor angiotensin (ARB), atau obat lainnya dan menghilangkan cairan berlebih dengan diuretik.

Selan itu, mengendalikan sistem kekebalan tubuh untuk menurunkan peradangan ginjal dengan steroid yang diresepkan seperti prednison atau siklofosfamid, dan menurunkan kadar kolesterol dengan obat-obatan seperti statin.

Baca juga: 7 Penyebab Gagal Ginjal yang Sering Dianggap Remeh

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

6 Agenda Konser Musik di Jakarta Akhir Pekan 18-20 Oktober 2024

BERIKUTNYA

Resep Udang Ayam Keju Goreng, Enak & Simpel Bikinnya

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: