Eksplorasi Jeju, Eksotisme Pulau Vulkanik di Korea Selatan
18 October 2024 |
20:29 WIB
Buat penggemar drama Korea, sedikit banyak pasti mengetahui keindahan alam Pulau Jeju yang banyak dijadikan latar cerita dalam film-filmnya. Sebut saja, The Last Princess (2016), The Package (2017) dan Little Forest (2018) adalah sebagian film yang banyak menampilkan eksotisme pulau tersebut.
Bentang alam yang unik rupanya menjadi daya pikat tersendiri bagi para sineas Korea memilih pulau ini sebagai lokasi syuting. Secara historis, Pulau Jeju sendiri merupakan ‘pulau vulkanik’ yang terletak di bagian selatan Korea Selatan dengan daya tarik pemandangan alam nan eksotis, iklim yang sejuk, serta sejarah dan budaya yang unik.
Pulau terbesar di Korea Selatan ini memiliki banyak bukit lava, kawah, dan tebing yang terbentuk dari aktivitas vulkanik masa silam. Salah satu ikonnya adalah Hallasan, gunung tertinggi di Korea Selatan (1.947 meter) yang menjulang di bagian tengah pulau tersebut.
Baca juga: Scoot Tambah Penerbangan Untuk Liburan Musim Dingin, Cek Jadwalnya!
Hypeabis.id berkesempatan mengikuti Media Fam Trip bersama maskapai Scoot Singapura dan Jeju Tourism Organization ke Pulau Jeju pada 12-16 Oktober 2024. Daya tarik lain wisata Jeju lantaran pulau ini menjadi satu-satunya wilayah Korea Selatan yang dapat dikunjungi secara bebas visa dengan menggunakan penerbangan internasional langsung mendarat di Pulau tersebut.
Pada kegiatan Media Fam Trip kali ini, Scoot memberangkatkan belasan jurnalis dari Indonesia, Malaysia, Australia, dan Thailand yang berkumpul di Bandara Changi, Singapura sebagai hub internasionalnya, dilanjutkan ke Pulau Jeju dengan durasi penerbangan sekitar 6 jam.
Berikut ini rangkuman perjalanan dan daftar tempat menarik di Jeju yang dapat menjadi inspirasi bagi Genhype yang tengah merencanakan liburan akhir tahun.
Jeju World Natural Heritage Center adalah pusat informasi yang didirikan untuk melestarikan dan mempromosikan keunikan alam Pulau Jeju yang tercatat sebagai Situs Alam Warisan Dunia oleh UNESCO. Jeju terkenal dengan lanskap vulkanik, termasuk Gunung Hallasan, Tabung Lava Manjanggul, dan Kawah Seongsan Ilchulbong.
Museum yang menjadi pusat informasi cagar budaya ini sangat penting untuk dikunjungi pada hari pertama trip di Jeju sehingga dapat memahami aspek sejarah geologi dan geomorfologi dari bentang alam pulau ini. Jeju sendiri merupakan pulau dari sisa vulkanik yang membentuk basalt atau batuan beku yang terbentuk dari pendinginan lava di permukaan Bumi.
Museum ini menyediakan berbagai informasi tentang berbagai Situs Alam Warisan Dunia, termasuk keanekaragaman hayati serta upaya konservasinya untuk menjaga ekosistem alami Jeju. Pengunjung dapat menikmati pameran interaktif yang menggambarkan bagaimana formasi geologi unik Pulau Jeju terbentuk. Jeju World Natural Heritage Center juga berfungsi sebagai pusat penelitian dan pendidikan untuk meningkatkan kesadaran akan nilai konservasi di kalangan penduduk setempat dan wisatawan.
Seongsan Ilchulbong adalah sebuah bukit yang terbentuk dari tuf vulkanik, yang menjadi salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO. Dikenal memiliki pemandangan matahari terbitnya, Seongsan Ilchulbong menjadi salah satu tujuan wisata populer di pulau berjuluk Hawaiinya Korea Selatan tersebut.
Bukit yang terbentuk sekitar 5.000 tahun silam akibat letusan gunung bawah laut ini, memiliki ketinggian sekitar 180 meter dari permukaan laut. Lokasi ini menjadi destinasi favorit para wisatawan lokal maupun mancanegara lantaran telah tertata rapi, lengkap dengan fasilitas serta infrastruktur yang sangat baik.
Para pengunjung dapat menaiki puncak bukit pada pagi hari untuk berburu momen matahari terbit, atau pada sore hari untuk menikmati suasana senja dengan hamparan perbukitan dan laut yang indah di sekelilingnya.
Untuk mendaki puncak bukit ini cenderung aman dan nyaman, dengan menapaki susunan ribuan anak tangga, membuat kegiatan mendaki menjadi wisata yang menyenangkan. Untuk kenyamanan, jalur pendakian dan jalur turun pun dibuat terpisah sehingga tidak akan bertabrakan dengan pengunjung naik.
Setelah lelah menuruni bukit, Genhype dapat bersantai sambil menikmati pemandangan di Gwangchigi Beach, yang terletak di sekitar bukit tersebut. Adapun tempat wisata Seongsan Ilchulbong buka setiap hari pukul 7.30-17.50 dengan harga tiket masuk 10.000 won Korea atau sekitar Rp120.000 (kurs Rp12).
Buat Genhype yang butuh healing, Saryeoni Forest dapat menjadi opsi destinasi wisata alam di Korea Selatan. Hutan kota yang terletak di wilayah timur Pulau Jeju ini terhubung dengan beberapa jalur pendakian yang mudah diakses dengan rute trekking wisata yang nyaman, serta udara yang bersih dan segar.
Jika di Indonesia banyak terdapat hutan pinus, Saryeoni Forest memiliki suasana yang hampir mirip, tapi dengan dominasi pohon cedar Jepang (Cryptomeria Japonica), pohon oak, dan beberapa pohon endemik lainnya yang berjajar menjulang tinggi.
Barisan pepohonan tinggi dan rimbun menciptakan suasana yang menenangkan sehingga banyak dijadikan tempat healing atau sejenak menenangkan diri di alam.
Saryeoni Forest menjadi tempat yang populer bagi pengunjung yang mencari ketenangan dan ingin merasakan keindahan alam Jeju yang alami. Di awal jalur masuk pendakian, pengujung dapat berjalan di jalur pedestrian yang tertata rapi layaknya berjalan-jalan di sebuah taman.
Saryeoni memiliki jalur pendakian yang panjangnya sekitar 10 kilometer, yang dikenal dengan nama Saryeoni Forest Path. Jalur ini mudah dilalui oleh pendaki pemula dengan berjalan kaki atau hiking ringan sambil menikmati udara segar dan suasana alam yang menenangkan yang bermanfaat untuk kesehatan lewat kegiatan terapi hutan (forest therapy).
Hutan ini relatif kurang ramai dibandingkan tempat wisata lain di Jeju, sehingga cocok untuk menikmati keheningan sambil menghirup udara segar. Suasana hutan yang tenang, pepohonan yang menjulang tinggi, serta udara segar membuat Saryeoni Forest sangat cocok untuk melakukan refreshing.
Setiap musim menciptakan atmosfer yang berbeda di Saryeoni. Pada musim gugur seperti saat ini, daun-daun berguguran dan ranting-rantingnya sebagian telah mengering dan patah, memberikan suasana yang berbeda. Saryeoni Forest menjadi oase di Pulau Jeju yang cocok bagi para pecinta alam, pendaki, dan Genhype yang ingin melepaskan rutinitas dan sejenak berbaur di alam.
Hyeobjae Beach adalah salah satu pantai populer di Pulau Jeju. Terletak di sisi barat laut pulau, dekat dengan Hallim Park, pantai ini terkenal karena pasir putihnya yang halus dan air lautnya yang jernih berwarna biru kehijauan. Pantai Hyeobjae menjadi tujuan favorit bagi wisatawan lokal dan mancanegara yang mencari tempat untuk bersantai, berenang, dan menikmati pemandangan laut.
Salah satu daya tarik Pantai Hyeobjae adalah pasir putihnya yang lembut. Pasir di sini sangat halus dan cocok untuk berjalan kaki atau sekadar bersantai. Airnya lautnya jernih berwarna biru kehijauan dan tepian pantai yang dangkal menjadikannya tempat yang aman untuk berenang untuk piknik keluarga.
Dari pantai ini, pengunjung dapat melihat pemandangan Pulau Biyangdo, sebuah pulau kecil yang terletak di lepas pantai Jeju. Pemandangan ini menambah keindahan panorama Pantai Hyeobjae dan sering menjadi latar yang menarik untuk fotografi.
Selain berenang, pantai ini menawarkan berbagai kegiatan lain seperti snorkeling, bermain pasir, dan berjalan-jalan di tepi pantai dengan air yang tenang sehingga cocok untuk aktivitas ringan di air.
Di sekitar pantai pun, ada banyak restoran dan kafe yang menyajikan hidangan lokal, terutama hidangan laut yang segar. Ada juga pilihan penginapan, mulai dari hotel hingga guesthouse. Pantai ini populer terutama selama musim panas (Juli-Agustus), wisatawan datang untuk berenang dan menikmati pantai dengan pasir putih, air jernih, dan pemandangan indah.
Baca juga: 4 Hal tentang Pulau Jeju yang Perlu Kalian Ketahui
Sinchang Windmill Coastal Road adalah sebuah jalan pantai di Pulau Jeju, Korea Selatan, yang terkenal dengan pemandangan deretan kincir angin besar di sepanjang garis pantainya. Terletak di wilayah barat laut Jeju, dekat dengan Desa Sinchang, tempat ini menjadi salah satu spot yang populer untuk menikmati suasana laut, terutama saat matahari terbenam.
Kincir angin raksasa ini merupakan bagian dari proyek energi terbarukan di Jeju yang terkenal sebagai pulau angin, di mana angin kencang berhembus hampir sepanjang tahun. Infrastruktur pembangkit listrik itu pun menjadi ikon Sinchang karena menciptakan pemandangan yang menakjubkan di tepi laut.
Jalan pantai ini memiliki pemandangan langsung ke Samudra Pasifik, dengan air yang jernih dan biru dengan desiran angin laut yang sejuk menyapu tubuh, dan suara kincir yang bergemuruh. Sinchang Windmill Road pun menjadi salah satu tempat terbaik di Jeju untuk melihat matahari terbenam perlahan di balik kincir angin dan hamparan lautan yang sangat indah.
Tersedia jalur pejalan kaki di sepanjang pantai yang memungkinkan pengunjung berjalan santai, bersepeda atau sekadar duduk di bangku taman yang tersedia di setiap sudut jalur tersebut. Sinchang Windmill Road sering dijadikan spot fotografi yang Instagramable baik oleh wisatawan maupun fotografer profesional. Kontras antara kincir angin, langit biru, dan hamparan lautan membuat tempat ini begitu fotogenik.
Saebyeol Oreum adalah sebuah ‘oreum’ atau bukit vulkanik kecil yang terletak di Pulau Jeju, Korea Selatan. ‘Oreum’ adalah sebutan lokal di Jeju untuk kerucut parasit yang terbentuk dari aktivitas vulkanik, dan Saebyeol Oreum adalah salah satu dari sekitar 360 oreum di pulau ini. Dikenal karena pemandangan alamnya yang menakjubkan, Saebyeol Oreum menjadi destinasi populer bagi para pendaki dan pecinta alam yang ingin menikmati keindahan Pulau Jeju dari ketinggian.
Terletak di wilayah tengah barat Pulau Jeju, Saebyeol Oreum memiliki ketinggian sekitar 520 meter di atas permukaan laut. Di puncak Oreum, pengunjung dapat menikmati pemandangan 360 derajat yang menakjubkan dari seluruh area sekitarnya, termasuk ladang hijau, barisan pegunungan, dan laut Jeju di kejauhan.
Nama Saebyeol dalam bahasa Korea berarti ‘bintang pagi’. Bukit ini diberi nama demikian karena bentuknya yang menyerupai bintang jika dilihat dari atas dengan beberapa jalur yang mengarah ke puncaknya.
Saebyeol Oreum memiliki jalur pendakian yang cukup menantang tetapi masih bisa diakses oleh pendaki pemula. Jalur ini terdiri dari beberapa undakan yang harus dilalui pendaki menuju puncak, dengan susunan anak tangga berupa tambang yang dihamparkan di tanah. Pendakian ini biasanya memakan waktu sekitar 30-60 menit, tergantung pada kecepatan pendaki.
Dari puncak Saebyeol Oreum, pengunjung dapat melihat pemandangan menakjubkan Gunung Hallasan serta garis pantai Jeju. Jika cuaca cerah, dapat juga menyaksikan matahari terbenam tanpa penghalang, membuatnya menjadi salah satu tempat favorit untuk menikmati senja di Pulau Jeju.
Saebyeol Oreum dikelilingi oleh padang rumput dan tanaman ilalang asli Jeju, yang dahulu dijadikan bahan pembuatan atap rumah tradisional. Lokasinya mudah diakses dari pusat kota Jeju dan sering dimasukkan dalam rute tur wisatawan saat menjelajahi alam Jeju. Di sekitar area ini terdapat fasilitas tempat parkir yang sangat luas dan kios makanan kecil serta food truck, dan penyewaan penginapan.
Jika Genhype penggemar dokumenter Apple TV, pasti sudah tidak asing lagi dengan haenyeo yang diangkat dalam The Last of the Sea Women. Ya, mereka adalah komunitas para penyelam wanita tradisional Jeju yang terkenal dengan kemampuan menyelam tanpa alat bantu pernapasan oksigen untuk mencari hasil laut seperti kerang, gurita, dan rumput laut.
Apabila berkunjung ke Jeju, cobalah untuk menyelami lebih dalam tentang kehidupan para Haenyeo ini dengan mengunjungi Haenyeo Museum di bagian timur Pulau Jeju, tepatnya di daerah Gujwa-eup. Museum ini menyimpan dokumentasi kehidupan dan budaya unik para haenyeo. Di museum ini, pengunjung dapat menelusuri sejarah haenyeo, peralatan yang mereka gunakan, pakaian tradisionalnya, serta dokumentasi kehidupan sehari-hari mereka sebagai penjaga kelestarian lingkungan laut.
Untuk bertemu langsung dengan legenda hidup haenyeo, wisatawan dapat berkunjung ke Haenyeo Village, sebuah desa tradisional di Jeju yang dihuni oleh para haenyeo. Di desa ini, wisatawan berkesempatan untuk melihat langsung kehidupan para penyelam wanita tersebut dan menyaksikan para haenyeo beraksi, menyelam di laut tanpa tabung oksigen jika waktunya tepat. Desa ini juga mengajak pengunjung untuk mengangkat komunitas haenyeo yang jumlahnya semakin berkurang karena generasi muda cenderung meninggalkan pekerjaan yang sangat menantang tersebut.
Osulloc Tea Museum adalah sebuah museum teh yang terletak di Jeju, Korea Selatan, yang didedikasikan untuk budaya teh tradisional Korea, khususnya teh hijau. Museum ini dibangun oleh AmorePacific, salah satu perusahaan kosmetik terbesar di Korea Selatan, yang juga memiliki kebun teh di sekitar area tersebut.
Osulloc Tea Museum adalah tempat yang populer untuk mempelajari tentang teh, menikmati pemandangan kebun teh hijau yang luas, dan mencicipi berbagai jenis teh yang berkualitas. Museum ini pun menyajikan informasi mengenai sejarah teh di Korea, proses penanaman dan pengolahan teh hijau, serta budaya minum teh yang menjadi bagian dari tradisi Korea. Pengunjung dapat belajar tentang bagaimana teh hijau ditanam, dipanen, dan diproses hingga menjadi produk jadi.
Di sekitar museum terdapat perkebunan teh hijau yang luas, dengan barisan tanaman teh yang tertata rapi. Wisatawan bisa berjalan-jalan di antara kebun teh ini dan menikmati udara segar serta pemandangan yang indah.
Di dalam museum, terdapat kafe yang menyajikan berbagai macam minuman teh hijau dan makanan berbasis teh, seperti es krim teh hijau dan aneka kue dan biskuit dari teh, termasuk produk teh kemasan berkualitas premium.
Osulloc Tea populer sebagai salah satu merek teh hijau di Korea, dengan teh yang dihasilkan dari perkebunan di Pulau Jeju. Teh ini memiliki rasa yang segar dan aroma yang khas karena kondisi tanah dan iklim Jeju yang ideal untuk menanam teh.
Pengunjung dapat mencicipi langsung beberapa jenis racikan teh oleh barista yang menyediakannya di dua kedai area lobi utama museum. Harga teh di sini dijual 16.000 won Korea untuk kemasan regular dan terdapat pula kemasan lebih kecil dengan harga yang lebih murah. Museum ini terletak di bagian barat daya Pulau Jeju tepatnya di Seogwipo-si , Jeju-do, Korea Selatan
Selain daftar destinasi tersebut, masih banyak lagi lokasi seru yang dapat dikunjungi di Pulau Jeju, seperti Jeju Stone Park yang merupakan taman budaya tentang sejarah, mitologi, dan tradisi bebatuan vulkanik. Ada juga museum seni digital imersif Arte Museum Jeju, hingga pusat oleh-oleh di pasar tradisional Jeju Dongmun Market.
Baca juga: Rekomendasi 6 Festival di Pulau Jeju, Salah Satunya Menyaksikan Aksi Perempuan Penyelam yang Tangguh
Editor: Syaiful Millah
Bentang alam yang unik rupanya menjadi daya pikat tersendiri bagi para sineas Korea memilih pulau ini sebagai lokasi syuting. Secara historis, Pulau Jeju sendiri merupakan ‘pulau vulkanik’ yang terletak di bagian selatan Korea Selatan dengan daya tarik pemandangan alam nan eksotis, iklim yang sejuk, serta sejarah dan budaya yang unik.
Pulau terbesar di Korea Selatan ini memiliki banyak bukit lava, kawah, dan tebing yang terbentuk dari aktivitas vulkanik masa silam. Salah satu ikonnya adalah Hallasan, gunung tertinggi di Korea Selatan (1.947 meter) yang menjulang di bagian tengah pulau tersebut.
Baca juga: Scoot Tambah Penerbangan Untuk Liburan Musim Dingin, Cek Jadwalnya!
Hypeabis.id berkesempatan mengikuti Media Fam Trip bersama maskapai Scoot Singapura dan Jeju Tourism Organization ke Pulau Jeju pada 12-16 Oktober 2024. Daya tarik lain wisata Jeju lantaran pulau ini menjadi satu-satunya wilayah Korea Selatan yang dapat dikunjungi secara bebas visa dengan menggunakan penerbangan internasional langsung mendarat di Pulau tersebut.
Pada kegiatan Media Fam Trip kali ini, Scoot memberangkatkan belasan jurnalis dari Indonesia, Malaysia, Australia, dan Thailand yang berkumpul di Bandara Changi, Singapura sebagai hub internasionalnya, dilanjutkan ke Pulau Jeju dengan durasi penerbangan sekitar 6 jam.
Berikut ini rangkuman perjalanan dan daftar tempat menarik di Jeju yang dapat menjadi inspirasi bagi Genhype yang tengah merencanakan liburan akhir tahun.
1. Jeju World Natural Heritage Center
(Foto: Fajar Sidik/Hypeabis.id)
Museum yang menjadi pusat informasi cagar budaya ini sangat penting untuk dikunjungi pada hari pertama trip di Jeju sehingga dapat memahami aspek sejarah geologi dan geomorfologi dari bentang alam pulau ini. Jeju sendiri merupakan pulau dari sisa vulkanik yang membentuk basalt atau batuan beku yang terbentuk dari pendinginan lava di permukaan Bumi.
Museum ini menyediakan berbagai informasi tentang berbagai Situs Alam Warisan Dunia, termasuk keanekaragaman hayati serta upaya konservasinya untuk menjaga ekosistem alami Jeju. Pengunjung dapat menikmati pameran interaktif yang menggambarkan bagaimana formasi geologi unik Pulau Jeju terbentuk. Jeju World Natural Heritage Center juga berfungsi sebagai pusat penelitian dan pendidikan untuk meningkatkan kesadaran akan nilai konservasi di kalangan penduduk setempat dan wisatawan.
2. Seongsan Ilchulbong (Seongsan Sunrise Peak)
(Foto: Fajar Sidik/Hypeabis.id)
Bukit yang terbentuk sekitar 5.000 tahun silam akibat letusan gunung bawah laut ini, memiliki ketinggian sekitar 180 meter dari permukaan laut. Lokasi ini menjadi destinasi favorit para wisatawan lokal maupun mancanegara lantaran telah tertata rapi, lengkap dengan fasilitas serta infrastruktur yang sangat baik.
Para pengunjung dapat menaiki puncak bukit pada pagi hari untuk berburu momen matahari terbit, atau pada sore hari untuk menikmati suasana senja dengan hamparan perbukitan dan laut yang indah di sekelilingnya.
Untuk mendaki puncak bukit ini cenderung aman dan nyaman, dengan menapaki susunan ribuan anak tangga, membuat kegiatan mendaki menjadi wisata yang menyenangkan. Untuk kenyamanan, jalur pendakian dan jalur turun pun dibuat terpisah sehingga tidak akan bertabrakan dengan pengunjung naik.
Setelah lelah menuruni bukit, Genhype dapat bersantai sambil menikmati pemandangan di Gwangchigi Beach, yang terletak di sekitar bukit tersebut. Adapun tempat wisata Seongsan Ilchulbong buka setiap hari pukul 7.30-17.50 dengan harga tiket masuk 10.000 won Korea atau sekitar Rp120.000 (kurs Rp12).
3. Saryeoni Forest
(Foto: Fajar Sidik/Hypeabis.id)
Jika di Indonesia banyak terdapat hutan pinus, Saryeoni Forest memiliki suasana yang hampir mirip, tapi dengan dominasi pohon cedar Jepang (Cryptomeria Japonica), pohon oak, dan beberapa pohon endemik lainnya yang berjajar menjulang tinggi.
Barisan pepohonan tinggi dan rimbun menciptakan suasana yang menenangkan sehingga banyak dijadikan tempat healing atau sejenak menenangkan diri di alam.
Saryeoni Forest menjadi tempat yang populer bagi pengunjung yang mencari ketenangan dan ingin merasakan keindahan alam Jeju yang alami. Di awal jalur masuk pendakian, pengujung dapat berjalan di jalur pedestrian yang tertata rapi layaknya berjalan-jalan di sebuah taman.
Saryeoni memiliki jalur pendakian yang panjangnya sekitar 10 kilometer, yang dikenal dengan nama Saryeoni Forest Path. Jalur ini mudah dilalui oleh pendaki pemula dengan berjalan kaki atau hiking ringan sambil menikmati udara segar dan suasana alam yang menenangkan yang bermanfaat untuk kesehatan lewat kegiatan terapi hutan (forest therapy).
Hutan ini relatif kurang ramai dibandingkan tempat wisata lain di Jeju, sehingga cocok untuk menikmati keheningan sambil menghirup udara segar. Suasana hutan yang tenang, pepohonan yang menjulang tinggi, serta udara segar membuat Saryeoni Forest sangat cocok untuk melakukan refreshing.
Setiap musim menciptakan atmosfer yang berbeda di Saryeoni. Pada musim gugur seperti saat ini, daun-daun berguguran dan ranting-rantingnya sebagian telah mengering dan patah, memberikan suasana yang berbeda. Saryeoni Forest menjadi oase di Pulau Jeju yang cocok bagi para pecinta alam, pendaki, dan Genhype yang ingin melepaskan rutinitas dan sejenak berbaur di alam.
4. Hyeobjae Beach
(Foto: Fajar Sidik/Hypeabis.id)
Salah satu daya tarik Pantai Hyeobjae adalah pasir putihnya yang lembut. Pasir di sini sangat halus dan cocok untuk berjalan kaki atau sekadar bersantai. Airnya lautnya jernih berwarna biru kehijauan dan tepian pantai yang dangkal menjadikannya tempat yang aman untuk berenang untuk piknik keluarga.
Dari pantai ini, pengunjung dapat melihat pemandangan Pulau Biyangdo, sebuah pulau kecil yang terletak di lepas pantai Jeju. Pemandangan ini menambah keindahan panorama Pantai Hyeobjae dan sering menjadi latar yang menarik untuk fotografi.
Selain berenang, pantai ini menawarkan berbagai kegiatan lain seperti snorkeling, bermain pasir, dan berjalan-jalan di tepi pantai dengan air yang tenang sehingga cocok untuk aktivitas ringan di air.
Di sekitar pantai pun, ada banyak restoran dan kafe yang menyajikan hidangan lokal, terutama hidangan laut yang segar. Ada juga pilihan penginapan, mulai dari hotel hingga guesthouse. Pantai ini populer terutama selama musim panas (Juli-Agustus), wisatawan datang untuk berenang dan menikmati pantai dengan pasir putih, air jernih, dan pemandangan indah.
Baca juga: 4 Hal tentang Pulau Jeju yang Perlu Kalian Ketahui
5. Sinchang Windmill Coastal Road
(Foto: Fajar Sidik/Hypeabis.id)
Kincir angin raksasa ini merupakan bagian dari proyek energi terbarukan di Jeju yang terkenal sebagai pulau angin, di mana angin kencang berhembus hampir sepanjang tahun. Infrastruktur pembangkit listrik itu pun menjadi ikon Sinchang karena menciptakan pemandangan yang menakjubkan di tepi laut.
Jalan pantai ini memiliki pemandangan langsung ke Samudra Pasifik, dengan air yang jernih dan biru dengan desiran angin laut yang sejuk menyapu tubuh, dan suara kincir yang bergemuruh. Sinchang Windmill Road pun menjadi salah satu tempat terbaik di Jeju untuk melihat matahari terbenam perlahan di balik kincir angin dan hamparan lautan yang sangat indah.
Tersedia jalur pejalan kaki di sepanjang pantai yang memungkinkan pengunjung berjalan santai, bersepeda atau sekadar duduk di bangku taman yang tersedia di setiap sudut jalur tersebut. Sinchang Windmill Road sering dijadikan spot fotografi yang Instagramable baik oleh wisatawan maupun fotografer profesional. Kontras antara kincir angin, langit biru, dan hamparan lautan membuat tempat ini begitu fotogenik.
6. Saebyeol Oreum
(Foto: Fajar Sidik/Hypeabis.id)
Terletak di wilayah tengah barat Pulau Jeju, Saebyeol Oreum memiliki ketinggian sekitar 520 meter di atas permukaan laut. Di puncak Oreum, pengunjung dapat menikmati pemandangan 360 derajat yang menakjubkan dari seluruh area sekitarnya, termasuk ladang hijau, barisan pegunungan, dan laut Jeju di kejauhan.
Nama Saebyeol dalam bahasa Korea berarti ‘bintang pagi’. Bukit ini diberi nama demikian karena bentuknya yang menyerupai bintang jika dilihat dari atas dengan beberapa jalur yang mengarah ke puncaknya.
Saebyeol Oreum memiliki jalur pendakian yang cukup menantang tetapi masih bisa diakses oleh pendaki pemula. Jalur ini terdiri dari beberapa undakan yang harus dilalui pendaki menuju puncak, dengan susunan anak tangga berupa tambang yang dihamparkan di tanah. Pendakian ini biasanya memakan waktu sekitar 30-60 menit, tergantung pada kecepatan pendaki.
Dari puncak Saebyeol Oreum, pengunjung dapat melihat pemandangan menakjubkan Gunung Hallasan serta garis pantai Jeju. Jika cuaca cerah, dapat juga menyaksikan matahari terbenam tanpa penghalang, membuatnya menjadi salah satu tempat favorit untuk menikmati senja di Pulau Jeju.
Saebyeol Oreum dikelilingi oleh padang rumput dan tanaman ilalang asli Jeju, yang dahulu dijadikan bahan pembuatan atap rumah tradisional. Lokasinya mudah diakses dari pusat kota Jeju dan sering dimasukkan dalam rute tur wisatawan saat menjelajahi alam Jeju. Di sekitar area ini terdapat fasilitas tempat parkir yang sangat luas dan kios makanan kecil serta food truck, dan penyewaan penginapan.
9. Haenyeo Museum dan Haenyeo Village
(Foto: Fajar Sidik/Hypeabis.id)
Apabila berkunjung ke Jeju, cobalah untuk menyelami lebih dalam tentang kehidupan para Haenyeo ini dengan mengunjungi Haenyeo Museum di bagian timur Pulau Jeju, tepatnya di daerah Gujwa-eup. Museum ini menyimpan dokumentasi kehidupan dan budaya unik para haenyeo. Di museum ini, pengunjung dapat menelusuri sejarah haenyeo, peralatan yang mereka gunakan, pakaian tradisionalnya, serta dokumentasi kehidupan sehari-hari mereka sebagai penjaga kelestarian lingkungan laut.
Untuk bertemu langsung dengan legenda hidup haenyeo, wisatawan dapat berkunjung ke Haenyeo Village, sebuah desa tradisional di Jeju yang dihuni oleh para haenyeo. Di desa ini, wisatawan berkesempatan untuk melihat langsung kehidupan para penyelam wanita tersebut dan menyaksikan para haenyeo beraksi, menyelam di laut tanpa tabung oksigen jika waktunya tepat. Desa ini juga mengajak pengunjung untuk mengangkat komunitas haenyeo yang jumlahnya semakin berkurang karena generasi muda cenderung meninggalkan pekerjaan yang sangat menantang tersebut.
8. Osulloc Tea Museum
(Foto: Fajar Sidik/Hypeabis.id)
Osulloc Tea Museum adalah tempat yang populer untuk mempelajari tentang teh, menikmati pemandangan kebun teh hijau yang luas, dan mencicipi berbagai jenis teh yang berkualitas. Museum ini pun menyajikan informasi mengenai sejarah teh di Korea, proses penanaman dan pengolahan teh hijau, serta budaya minum teh yang menjadi bagian dari tradisi Korea. Pengunjung dapat belajar tentang bagaimana teh hijau ditanam, dipanen, dan diproses hingga menjadi produk jadi.
Di sekitar museum terdapat perkebunan teh hijau yang luas, dengan barisan tanaman teh yang tertata rapi. Wisatawan bisa berjalan-jalan di antara kebun teh ini dan menikmati udara segar serta pemandangan yang indah.
Di dalam museum, terdapat kafe yang menyajikan berbagai macam minuman teh hijau dan makanan berbasis teh, seperti es krim teh hijau dan aneka kue dan biskuit dari teh, termasuk produk teh kemasan berkualitas premium.
Osulloc Tea populer sebagai salah satu merek teh hijau di Korea, dengan teh yang dihasilkan dari perkebunan di Pulau Jeju. Teh ini memiliki rasa yang segar dan aroma yang khas karena kondisi tanah dan iklim Jeju yang ideal untuk menanam teh.
Pengunjung dapat mencicipi langsung beberapa jenis racikan teh oleh barista yang menyediakannya di dua kedai area lobi utama museum. Harga teh di sini dijual 16.000 won Korea untuk kemasan regular dan terdapat pula kemasan lebih kecil dengan harga yang lebih murah. Museum ini terletak di bagian barat daya Pulau Jeju tepatnya di Seogwipo-si , Jeju-do, Korea Selatan
Selain daftar destinasi tersebut, masih banyak lagi lokasi seru yang dapat dikunjungi di Pulau Jeju, seperti Jeju Stone Park yang merupakan taman budaya tentang sejarah, mitologi, dan tradisi bebatuan vulkanik. Ada juga museum seni digital imersif Arte Museum Jeju, hingga pusat oleh-oleh di pasar tradisional Jeju Dongmun Market.
Baca juga: Rekomendasi 6 Festival di Pulau Jeju, Salah Satunya Menyaksikan Aksi Perempuan Penyelam yang Tangguh
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.