Wholesale Banking Director PT Bank UOB Indonesia Harapman Kasan (kedua kiri), Head of Strategic Communications and Brand Maya Rizano (kiri), Ekonom Senior Mari Elka Pangestu (kanan), dan Pemenang UOB Painting of the Year 2024 Indonesia Muhammad Yakin berbincang saat penyerahan apresiasi di gedung AA Maramis, Jakarta, Rabu (16/10/2024). (sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)

Perupa Muhammad Yakin Raih Penghargaan Ajang UOB Painting of the Year Indonesia 2024

16 October 2024   |   18:47 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Kompetisi lukis UOB Indonesia kembali memberi penghargaan dalam ajang UOB Painting of the Year (POY) Indonesia 2024. Menjadi ajang prestise ke-14, tahun ini pemenang utama diberikan pada Muhammad Yakin, atas karyanya yang berjudul The Idol of Unmoved Uncaused Cause Mover.

Karya perupa asal Bukittinggi, Sumatra Barat itu berhasil mengesankan para juri yang terdiri para pekerja kreatif, dan kurator profesional Indonesia. Mereka adalah Melati Suryodarmo Agung Hujatnika, dan Heri Pemad, Direktur Kreatif di Sarinah Art District Jakarta sekaligus pendiri Art Jog.

Baca juga: Kiprah Begok Oner, Seniman Muda Peraih Trofi Emerging Artist UOB Painting of the Year Indonesia 

Ketua dewan juri UOB Painting of the Year 2024, Melati Suryodarmo mengatakan, Yakin berhasil menggabungkan pengalaman personalnya sebagai perupa dan refleksi perkembangan dunia termutakhir, yang keudian diimplementasikan lewat komposisi pengetahuan, dan wawasan yang seimbang di atas lukisannya.

Menurut Melati, dia juga dengan apik menunjukan daya artistik yang terus bertumbuh dari karya-karya dikirim di kompetisi tersebut. Terlebih Yakin sebelumnya juga pernah memenangkan kompetisi UOB untuk kategori Most Promising Artist of the Year pada 2019 lewat karya bertajuk Human, Human, Human, Copy of Mimetic Desire.

"Kemajuannya sebagai seorang seniman terlihat jelas. Dia juga menunjukkan kemampuannya bereksperimen dengan media yang berbeda, meningkatkan kompleksitas dan kekayaan karya seninya. Kemampuannya dalam memadukan berbagai referensi dalam karyanya membuat para juri memilih dia sebagai pemenang," katanya.
 

Karya pemenang UOB Painting of the Year (POY) 2024 di gedung AA Maramis, Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Karya pemenang UOB Painting of the Year (POY) 2024, The Idol of Unmoved Uncaused Cause Mover, di gedung AA Maramis, Jakarta, Rabu (16/10/2024). (sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)

Selaras, Yakin mengatakan, karya terbarunya mencoba mengetengahkan perjalanannya dalam menemukan identitas pribadi sebagai seseorang yang sepenuhnya autentik. Subjek atau sosok seseorang di era kiwari menurutnya merupakan gambaran versi ideal dari pengaruh liyan, atau lingkungan kolektif. 

Yakin menjelaskan, di tengah kelindan arus informasi dan ide yang terus mengalir, identitas masyarakat telah menjadi mosaik dari orang-orang yang mereka kagumi. Bahkan, identitas tersebut  telah menjadi bagian dari pengetahuan yang dilalui masyarakat di dunia sekitar mereka.

"Melalui karya seni ini, saya berharap dapat mendorong publik untuk menerima kompleksitas pertumbuhan diri mereka, bahwa kepribadian seseorang akan melalui proses berkembang yang dibentuk oleh orang-orang di sekitar mereka dan dunia yang kita jalani," katanya.

Sementara itu, President Director UOB Indonesia Hendra Gunawan mengatakan, seni rupa di Indonesia dan Asia Tenggara memiliki tempat unik dalam mencerminkan sejarah, budaya, dan aspirasi. Berangkat dari momen itulah pihaknya mendukung komunitas seni yang berkembang di wilayah tersebut agar dapat berkembang seturut zaman.

Dari segi kuantitas dan kualitas, dia melihat ada peningkatan  karya yang diikutsertakan dalam kompetisi UOB POY setiap tahunnya. Hendra berharap. ke depannya karya-karya luar biasa para seniman tersebut dapat menjadi selebrasi atas bakat seni dan inovasi dalam dunia seni rupa.

"Kami juga menyediakan platform bagi seniman pendatang baru dan profesional untuk menceritakan kisah mereka, menginspirasi orang lain, dan berkontribusi terhadap masa depan seni yang cerah,"imbuhnya.

Sebagai pemenang ajang UOB POY Indonesia 2024, Yakin berhak menerima uang tunai sebesar Rp250 juta. Karya seninya juga akan bersaing dengan karya pemenang dari Malaysia, Singapura, Thailand, dan Vietnam dalam UOB Southeast Asian POY Award yang akan diumumkan pada 13 November 2024 di Singapura. 
 

Karya Bawana Helga Firmansyah lberjudul Catatan Belakang (Backnote) yang memenangkan kategori   UOB Most Promising Artist of the Year

Karya Bawana Helga Firmansyah lberjudul Catatan Belakang (Backnote) yang memenangkan kategori UOB Most Promising Artist of the Year. (sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)
 

Sementara, untuk kategori UOB Most Promising Artist of the Year berhasil diraih oleh Bawana Helga Firmansyah lewat karya berjudul Catatan Belakang (Backnote). Karya ini mencoba mengangkat persoalan feodalisme yang masih membekas dalam struktur sosial Indonesia, yakni dengan membuat kolase  buku yang dibubuhi gambar arang dan pastel.

Seniman berusia 21 tahun, asal Jawa barat itu mengungkap, karyanya juga ingin membicarakan kembali dokumentasi sejarah yang kerap terjebak dalam romantisme revolusi kemerdekaan. "Karya ini berbicara secara tidak langsung mengenai hubungan kompleks antara kolonialisme, feodalisme, dan militerisme," katanya.

UOB Indonesia memamerkan 49 karya seni finalis kompetisi UOB POY (Indonesia) ke- 14, termasuk delapan karya pemenang di Gedung A.A. Maramis, Jakarta, Gedung A, lantai 2. Pameran dibuka untuk umum setiap hari pada mulai 17 – 27 Oktober 2024. Jam buka pada tanggal 17–26 Oktober adalah pukul 10.00 hingga 21.00, dan 27 Oktober 2024 mulai pukul 10.00 hingga 20.00 WIB.

Baca juga: Menyelami Estetika Rupa dari Sudut Pandang Perempuan dalam Pameran Nonalog

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Taman Bunga New Celosia, Menikmati Warna-warni Puspa di Tengah Ungaran

BERIKUTNYA

Spesifikasi & Harga DJI Air 3S, Drone Sinematik Bisa Dipakai Malam Hari

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: