Gelora Semangat Membuat Lansia di Timur Indonesia Kembali Melihat
16 October 2024 |
19:59 WIB
Pria paruh baya dengan keringat yang mengucur di dahi dan membuat lepek baju batik yang dikenakannya itu terlihat cemas. Sesekali dia berdiri lalu duduk lagi, mondar-mandir tak sabar menunggu giliran namanya disebut petugas berseragam biru dan putih di meja panjang dengan pulpen di tangan kanan serta kertas bertumpuk di meja.
Tobias Hadun namanya. Warga asal Kecamatan Lembor itu rela menempuh perjalanan 2 jam melewati bukit bebatuan, menggunakan angkot bersama sejumlah kawannya menuju RSUD Komodo Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Katarak Bukan Hanya Menyerang Orang Tua, Yuk Kenali Gejalanya
Sejak pukul 07.00 WITA, Tobias sangat antusias datang ke rumah sakit tersebut untuk menjalani pemeriksaan kesehatan mata dan pembagian kacamata baca gratis, buah program yang digagas PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui payung Bakti BCA. Kegiatan yang jarang bahkan bisa dikatakan hampir tidak ditemuinya ini tentu tidak akan disia-siakan.
Tampak memang warga berbondong-bondong datang ke RSUD Komodo Labuan Bajo ketika Hypeabis.id bertandang ke sana, Rabu (16/10/2024). Mayoritas para orang tua, mereka berharap bisa melihat lagi dengan jelas menggunakan kacamata dan operasi katarak tanpa biaya.
Selama ini, para orang tua di Kabupaten Manggarai seperti Tobias hanya bisa melakukan pemeriksaan mata di puskesmas kecamatan. Pelayanannya pun terbilang kurang lengkap lantaran minimnya fasilitas. Oleh karenanya, Tobias merasa terbantu dengan program Bakti BCA, terutama memberi kacamata baca secara gratis, mengingat dia kesulitan melihat huruf di koran, buku, maupun ponsel pintar.
“Programnya bagus, membantu sekali. Sarannya untuk ke depan bisa di puskesmas setiap kecamatan,” tutur pria yang berprofesi sebagai petani itu penuh harap saat berbincang dengan Hypeabis.id.
Tidak dipungkiri, selama ini puskesmas menjadi andalan para warga Manggarai Barat untuk berobat atau memeriksakan kesehatan, meskipun fasilitasnya kurang memadai. Sementara rumah sakit yang ada, jaraknya cukup jauh dari tempat tinggalnya lantaran berada di kabupaten dan itupun jumlahnya hanya 2.
Selain butuh waktu untuk mendapat pengobatan, biaya transportasi yang dikeluarkan pun cukup besar. Tobias lantas berharap besar agar BCA bisa menggelar program serupa di puskesmas. Bahkan kegiatan selanjutnya menurutnya bisa lebih variatif.
“Kalau bisa ke depan bukan hanya mata, tetapi cek darah, gula, asam urat, itu yang paling penting, karena di rumah sakit atau puskesmas kalau tidak ada kartu (BPJS), kita bayar,” ulas pria yang tetap mengembangkan senyum di wajahnya saat berbincang meskipun terlihat lelah itu.
Kegiatan bakti sosial operasi katarak, pemeriksaan kesehatan mata, pemberian kacamata baca, serta edukasi kesehatan mata bagi pelajar di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur merupakan inisiatif PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui payung Bakti BCA yang memperluas jejak #BuktiBakti ke kawasan Indonesia Timur.
Sejalan dengan perayaan World Sight Day pada 10 Oktober lalu, inisiatif ini dijalankan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan mata sejak usia dini. Kegiatan ini diikuti 50 pasien penderita katarak, 500 pasien presbiopia serta 100 pelajar SD dan SMP, serta didukung oleh Seksi Buta Katarak Persatuan Dokter Mata Indonesia (SPBK PERDAMI).
BCA juga memberikan dukungan sarana kesehatan mata dengan mendonasikan alat operasi berupa 1 Unit Phacoemulsification Machine dan 2 unit Microscope kepada SPBK PERDAMI Pusat, serta 1 Unit Phacoemulsification Machine kepada SPBK Perdami Jakarta dengan total nilai sebesar Rp1,5 miliar.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatak gangguan penglihatan masih menjadi permasalahan utama di Indonesia, dengan sebagian besar penyebabnya adalah katarak. Sejalan dengan upaya pemerintah menurunkan prevalensi gangguan penglihatan akibat katarak, Bakti BCA secara konsisten melaksanakan operasi katarak gratis di berbagai wilayah termasuk Nusa Tenggara Timur.
“Menurut kami, mata ini fundamental sekali karena panca indra paling basic untuk mereka dapat beraktivitas, terutama para bapak ibu senior (lansia),” sebut Hera.
Diketahui, hingga akhir 2023, program operasi katarak gratis dari Bakti BCA telah memberikan manfaat kepada lebih dari 8.100 pasien di berbagai daerah. Pada 2024, BCA terus memberikan dukungannya dengan menggelar operasi katarak gratis kepada lebih dari 470 pasien di Namrole dan Banda Neira. Kemudian di Maluku, Pasangkayu, Sulawesi Barat, Bengkulu Tengah, Bengkulu, dan Kota Banjar, Jawa Barat.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Tobias Hadun namanya. Warga asal Kecamatan Lembor itu rela menempuh perjalanan 2 jam melewati bukit bebatuan, menggunakan angkot bersama sejumlah kawannya menuju RSUD Komodo Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Baca juga: Katarak Bukan Hanya Menyerang Orang Tua, Yuk Kenali Gejalanya
Sejak pukul 07.00 WITA, Tobias sangat antusias datang ke rumah sakit tersebut untuk menjalani pemeriksaan kesehatan mata dan pembagian kacamata baca gratis, buah program yang digagas PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui payung Bakti BCA. Kegiatan yang jarang bahkan bisa dikatakan hampir tidak ditemuinya ini tentu tidak akan disia-siakan.
Tampak memang warga berbondong-bondong datang ke RSUD Komodo Labuan Bajo ketika Hypeabis.id bertandang ke sana, Rabu (16/10/2024). Mayoritas para orang tua, mereka berharap bisa melihat lagi dengan jelas menggunakan kacamata dan operasi katarak tanpa biaya.
Kegiatan Bakti BCA. (Sumber gambar: Desyinta Nuraini/Hypeabis.id)
“Programnya bagus, membantu sekali. Sarannya untuk ke depan bisa di puskesmas setiap kecamatan,” tutur pria yang berprofesi sebagai petani itu penuh harap saat berbincang dengan Hypeabis.id.
Tidak dipungkiri, selama ini puskesmas menjadi andalan para warga Manggarai Barat untuk berobat atau memeriksakan kesehatan, meskipun fasilitasnya kurang memadai. Sementara rumah sakit yang ada, jaraknya cukup jauh dari tempat tinggalnya lantaran berada di kabupaten dan itupun jumlahnya hanya 2.
Selain butuh waktu untuk mendapat pengobatan, biaya transportasi yang dikeluarkan pun cukup besar. Tobias lantas berharap besar agar BCA bisa menggelar program serupa di puskesmas. Bahkan kegiatan selanjutnya menurutnya bisa lebih variatif.
“Kalau bisa ke depan bukan hanya mata, tetapi cek darah, gula, asam urat, itu yang paling penting, karena di rumah sakit atau puskesmas kalau tidak ada kartu (BPJS), kita bayar,” ulas pria yang tetap mengembangkan senyum di wajahnya saat berbincang meskipun terlihat lelah itu.
Kegiatan bakti sosial operasi katarak, pemeriksaan kesehatan mata, pemberian kacamata baca, serta edukasi kesehatan mata bagi pelajar di Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur merupakan inisiatif PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melalui payung Bakti BCA yang memperluas jejak #BuktiBakti ke kawasan Indonesia Timur.
HeraEVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn. (Sumber gambar: Desyinta Nuraini/Hypeabis.id)
BCA juga memberikan dukungan sarana kesehatan mata dengan mendonasikan alat operasi berupa 1 Unit Phacoemulsification Machine dan 2 unit Microscope kepada SPBK PERDAMI Pusat, serta 1 Unit Phacoemulsification Machine kepada SPBK Perdami Jakarta dengan total nilai sebesar Rp1,5 miliar.
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn mengatak gangguan penglihatan masih menjadi permasalahan utama di Indonesia, dengan sebagian besar penyebabnya adalah katarak. Sejalan dengan upaya pemerintah menurunkan prevalensi gangguan penglihatan akibat katarak, Bakti BCA secara konsisten melaksanakan operasi katarak gratis di berbagai wilayah termasuk Nusa Tenggara Timur.
“Menurut kami, mata ini fundamental sekali karena panca indra paling basic untuk mereka dapat beraktivitas, terutama para bapak ibu senior (lansia),” sebut Hera.
Diketahui, hingga akhir 2023, program operasi katarak gratis dari Bakti BCA telah memberikan manfaat kepada lebih dari 8.100 pasien di berbagai daerah. Pada 2024, BCA terus memberikan dukungannya dengan menggelar operasi katarak gratis kepada lebih dari 470 pasien di Namrole dan Banda Neira. Kemudian di Maluku, Pasangkayu, Sulawesi Barat, Bengkulu Tengah, Bengkulu, dan Kota Banjar, Jawa Barat.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.