Konser Amal NTT Adalah Kita Sukses Digelar, Habitat Salurkan Hasil Donasi
08 September 2021 |
20:16 WIB
Lebih dari 3 bulan berlalu sejak Badai Siklon Tropis Seroja menghantam NTT, hingga kini banyak keluarga yang kehilangan tempat tinggal masih berjuang di hunian yang kurang layak seperti gubuk, tenda, maupun tempat pengungsian lainnya. Hal itu yang mendasari Habitat for Humanity Indonesia menggelar konser amal untuk membangun kembali NTT.
Setelah ditunda karena meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia, akhirnya konser resital piano yang menghadirkan pianis sekaligus komponis Ananda Sukarlan bersama beberapa musisi lainnya, sukses digelar secara virtual.
Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia Susanto mengatakan bahwa peran Bisnis Indonesia sebagai media partner sangat penting dalam kesuksesan acara konser amal tersebut.
“Dengan banyaknya berita Covid-19, itu akhirnya menenggelamkan berita-berita dari NTT yang perlu juga untuk kita tahu keadaan saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan di sana, sehingga peranan Bisnis Indonesia sangat krusial untuk mendistribusikan informasi kepada publik,” ujarnya dalam suatu acara diskusi virtual, Rabu (8/9).
Sutanto mengatakan bahwa konser yang diadakan sejak tanggal 6-17 Agustus 2021 dalam berbagai platform streaming itu berhasil ditonton sebanyak 5.775 viewers. “Penggemar musik klasik memang tidak sebanyak genre pop, rock, dan dangdut. Maka dari itu kami senang sekali ketika mendapatkan viewers yang cukup banyak,” ungkapnya.
Antusiasme publik itu akhirnya berhasil membuat konser NTT adalah Kita mengumpulkan donasi sebesar Rp 966.574.928. Dari total tersebut, Sutanto menuturkan bahwa sebagian besar merupakan kontribusi perusahaan-perusahaan, kemudian diikuti dengan penyumbang melalui aplikasi Kitabisa.com dan Loket.
Hasil donasi tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan rumah bagi para keluarga penyintas bencana Badai Siklon Tropis di NTT, pembangunan lumbung-lumbung air untuk akses air bersih, serta pemberdayaan masyarakat untuk kesiagaan menghadapi bencana agar meminimalisir korban dan harta benda yang rusak.
“Dari hasil penggalangan dana konser ini dan sebelumnya, kami akan membangun sekitar 80 rumah plus 12 rumah serta 20 rumah perbaikan yang akan dimulai dari tanggal 14 September, sehingga total ada 112 rumah yang akan dibangun di Desa Amakaka dan Naibonat di NTT,” papar Sutanto.
Dalam realisasinya, Habitat membentuk sebuah tim bernama Lokal Komite yang memiliki beberapa tugas seperti melakukan penilaian awal daerah yang terkena dampak, asesmen kebutuhan dan pendistribusian Family Emergency Shelter dan alat Covid-19, serta pembangunan rumah permanen baru dan pelatihan manajemen pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat. Semua tahapan itu ditargetkan akan rampung dalam kurun waktu 15 bulan.
Sementara itu, Pemimpin Redaksi Bisnis Indonesia Maria Yuliana Benyamin menuturkan bahwa Bisnis Indonesia memiliki pembaca yang sasarannya sesuai dengan target Habitat untuk menyukseskan konser penggalangan dana bagi korban bencana di NTT, yang terdiri dari para pelaku usaha dan pembuat kebijakan.
“Kami senang sekali. Bagi kami, ini adalah salah satu kontribusi kami dari perusahaan media untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat, terutama mereka yang terkena dampak bencana seperti di NTT. Kami juga berharap kolaborasi seperti ini akan terus berlanjut dengan menggunakan model penggalangan dana yang lebih berkembang,” tuturnya.
Selain itu, Maria juga berharap bahwa dengan pendekatan kedaerahan yang dilakukan Habitat, konser-konser amal yang bertujuan untuk membantu orang-orang di daerah terdampak bencana bisa juga menghadirkan musisi daerah terkait untuk lebih membangun rasa kebersamaan dan emosional mereka.
Editor: Fajar Sidik
Setelah ditunda karena meningkatnya kasus Covid-19 di Indonesia, akhirnya konser resital piano yang menghadirkan pianis sekaligus komponis Ananda Sukarlan bersama beberapa musisi lainnya, sukses digelar secara virtual.
Direktur Nasional Habitat for Humanity Indonesia Susanto mengatakan bahwa peran Bisnis Indonesia sebagai media partner sangat penting dalam kesuksesan acara konser amal tersebut.
“Dengan banyaknya berita Covid-19, itu akhirnya menenggelamkan berita-berita dari NTT yang perlu juga untuk kita tahu keadaan saudara-saudara kita yang membutuhkan bantuan di sana, sehingga peranan Bisnis Indonesia sangat krusial untuk mendistribusikan informasi kepada publik,” ujarnya dalam suatu acara diskusi virtual, Rabu (8/9).
Sutanto mengatakan bahwa konser yang diadakan sejak tanggal 6-17 Agustus 2021 dalam berbagai platform streaming itu berhasil ditonton sebanyak 5.775 viewers. “Penggemar musik klasik memang tidak sebanyak genre pop, rock, dan dangdut. Maka dari itu kami senang sekali ketika mendapatkan viewers yang cukup banyak,” ungkapnya.
Antusiasme publik itu akhirnya berhasil membuat konser NTT adalah Kita mengumpulkan donasi sebesar Rp 966.574.928. Dari total tersebut, Sutanto menuturkan bahwa sebagian besar merupakan kontribusi perusahaan-perusahaan, kemudian diikuti dengan penyumbang melalui aplikasi Kitabisa.com dan Loket.
Hasil donasi tersebut nantinya akan digunakan untuk pembangunan rumah bagi para keluarga penyintas bencana Badai Siklon Tropis di NTT, pembangunan lumbung-lumbung air untuk akses air bersih, serta pemberdayaan masyarakat untuk kesiagaan menghadapi bencana agar meminimalisir korban dan harta benda yang rusak.
“Dari hasil penggalangan dana konser ini dan sebelumnya, kami akan membangun sekitar 80 rumah plus 12 rumah serta 20 rumah perbaikan yang akan dimulai dari tanggal 14 September, sehingga total ada 112 rumah yang akan dibangun di Desa Amakaka dan Naibonat di NTT,” papar Sutanto.
Dalam realisasinya, Habitat membentuk sebuah tim bernama Lokal Komite yang memiliki beberapa tugas seperti melakukan penilaian awal daerah yang terkena dampak, asesmen kebutuhan dan pendistribusian Family Emergency Shelter dan alat Covid-19, serta pembangunan rumah permanen baru dan pelatihan manajemen pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat. Semua tahapan itu ditargetkan akan rampung dalam kurun waktu 15 bulan.
Realisasi program pembangunan kembali pasca benca di NTT (Dok. Habitat for Humanity Indonesia)
“Kami senang sekali. Bagi kami, ini adalah salah satu kontribusi kami dari perusahaan media untuk berbuat sesuatu bagi masyarakat, terutama mereka yang terkena dampak bencana seperti di NTT. Kami juga berharap kolaborasi seperti ini akan terus berlanjut dengan menggunakan model penggalangan dana yang lebih berkembang,” tuturnya.
Selain itu, Maria juga berharap bahwa dengan pendekatan kedaerahan yang dilakukan Habitat, konser-konser amal yang bertujuan untuk membantu orang-orang di daerah terdampak bencana bisa juga menghadirkan musisi daerah terkait untuk lebih membangun rasa kebersamaan dan emosional mereka.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.