Ilustrasi Cyber security (Sumber gambar: Pexels/Pixabay)

Aplikasi Antivirus Kaspersky Ditarik Dari Play Store, Google Tindak Lanjut Sanksi AS

12 October 2024   |   20:30 WIB
Image
Muhammad Diva Farel Ramadhan Mahasiswa Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Google baru saja menghapus aplikasi antivirus Kaspersky dari Play Store. Langkah ini diambil menyusul sanksi dari Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan AS yang membatasi distribusi dan penjualan produk Kaspersky di Amerika Serikat setelah tanggal 29 September 2024.

Melansir dari The Verge Sabtu (12/10/2024), Google telah mengonfirmasi penghapusan tersebut lewat sebuah pernyataan juru bicara kepada BleepingComputer yang menulis bahwa hal itu dilakukan sebagai tanggapan terhadap berbagai pembatasan dan sanksi kepada Kaspersky.

Baca juga: Marak Terjadi Spam & Penipuan, Kaspersky Luncurkan Aplikasi Who Calls di Indonesia

“Biro Industri dan Keamanan Departemen Perdagangan AS baru-baru ini mengumumkan berbagai pembatasan pada Kaspersky. Akibatnya, kami telah menghapus aplikasi Kaspersky dari Google Play,” kata juru bicara Google.

Kaspersky, yang telah lama dikenal sebagai salah satu perangkat lunak antivirus terkemuka di dunia, menilai keputusan tersebut sebagai tindakan yang didasarkan pada penafsiran berlebihan dari pembatasan AS.  Pasalnya, tindakan pembatasan tersebut tidak pernah melarang penjualan dan distribusi produk Kaspersky di luar Amerika Serikat. 

“Kami telah menyampaikan pemahaman ini kepada Departemen Perdagangan AS, dan kami berharap dapat menerima panduan tambahan dari Departemen tersebut dalam waktu dekat,” mengutip dari laman resmi Kaspersky.

Kaspersky juga telah memberikan solusi alternatif agar pengguna tetap dapat melindungi perangkat mereka dari ancaman siber. Pengguna dapat mengunduh aplikasi Kaspersky dari toko aplikasi lain seperti Galaxy Store, Huawei AppGallery, Xiaomi GetApps, serta dari situs resmi Kaspersky.

Perusahaan menegaskan bahwa jajaran produk Kaspersky untuk Android tetap tersedia di setiap platform tersebut dengan fungsi dan perlindungan yang sama. Hal ini memastikan bahwa pengguna Android tetap mendapatkan perlindungan maksimal, meskipun tidak dapat mengakses aplikasi melalui Google Play. 

Bagi pengguna yang telah memasang aplikasi sebelumnya, aplikasi akan terus berfungsi, namun tidak akan mendapatkan pembaruan kecuali diinstal ulang melalui salah satu toko aplikasi alternatif tersebut.

Selain itu, Kaspersky menyediakan panduan lengkap di situs resminya yang mencakup tautan langsung ke semua produk Kaspersky untuk Android di toko aplikasi alternatif tersebut, serta petunjuk untuk menginstal dan mengaktifkan aplikasi. 


Perseteruan Kaspersky dengan Amerika Serikat

Dalam beberapa bulan terakhir, Kaspersky menghadapi tekanan yang makin besar, terutama terkait kekhawatiran keamanan nasional AS. Pemerintah Amerika Serikat menuding bahwa perangkat lunak Kaspersky berpotensi dimanipulasi oleh pemerintah Rusia untuk mengakses rahasia negara atau mengambil alih kendali komputer pengguna. 

Akibatnya, pada awal 2024, AS memerintahkan larangan penuh terhadap penjualan produk Kaspersky di negara tersebut. Kaspersky juga dimasukkan dalam daftar entitas AS, yaitu daftar individu, perusahaan, dan organisasi asing yang dianggap menjadi ancaman keamanan nasional. 

Larangan penjualan produk Kaspersky di Amerika Serikat resmi berlaku mulai 20 Juli 2024. Situasi makin memanas pada akhir September 2024, ketika sejumlah pelanggan Kaspersky di AS melaporkan bahwa perangkat lunak antivirus mereka secara otomatis diganti dengan solusi keamanan baru bernama UltraAV, tanpa pemberitahuan sebelumnya. 

Kombinasi sanksi dan tantangan distribusi yang dihadapi Kaspersky menandai masa sulit bagi perusahaan yang telah lama menjadi pemain utama di industri keamanan siber global. Meskipun begitu, Kaspersky tetap berupaya menjaga hubungan baik dengan penggunanya di luar AS, terutama melalui platform alternatif untuk distribusi aplikasi dan dukungan keamanan. 

Baca juga: Kaspersky Temukan Puluhan Juta Serangan Web di Indonesia Sepanjang 2021

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Tren Skincare Berkelanjutan, Kombinasi Bahan Aktif dan Bahan Alami

BERIKUTNYA

Rundown Konser Day6 di Bali Nusa Dua Convention Center 13 Oktober 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: