Barry Likumahuwa Hidupkan Jazz era 80-90an Lewat Lagu Sesaat Kau Hadir
12 October 2024 |
10:30 WIB
Barry Likumahuwa membuka penampilannya di panggung Lintas Melawai hari pertama, Jumat (11/10/2024), dengan membawakan lagu-lagu Utha Likumahuwa. Beberapa di antaranya mulai dari Rame Rame (Amboina) dan Puncak Asmara yang populer di era 1980-1990an.
Adapun Barry sendiri merupakan putra dari musisi jazz senior Benny Likumahuwa dan keponakan dari Utha Likumahuwa. Pria kelahiran 15 Juni 1983 tersebut dikenal sebagai pemain bass, dia membawakan lagu-lagu lawas milik sang paman bersama grupnya, Barry Likumahuwa Project yang didirikan pada November 2006.
Baca juga: Pasha Chrisye Nostalgia Lewat Lagu Sang Ayah di Lintas Melawai, Nyanyikan Kisah Kasih di Sekolah
Barry Likumahuwa Project menggabungkan musik Jazz Fusion, funk/soul rhythm, dengan jazz harmony dan melody, serta membaurkannya dengan gaya panggung rock & roll yang energik.
"Selamat malam penonton Lintas Melawai, saya Barry Likumahuwa, kami akan membawakan karya-karya orang hebat, yakni Om saya, Utha Likumahuwa," kata Barry.
Selanjutnya Barry membawakan lagu Tersiksa Lagi dengan versi yang agak berbeda dari Utha Likumahuwa. Kali ini dengan petikan bass yang lebih kuat dari Barry diiringi keyboard dan saxophone, menambah nuansa jazz yang kental.
Barry kemudian melantunkan lagu Esok Kan Masih Ada. Melalui lagu ini, dia berharap agar semua orang yang mendengarnya menemukan semangat baru dalam hidup. Walaupun hari ini tidak sesuai yang diharapkan, tapi masih ada hari esok yang lebih baik.
Lagu selanjutnya yang dibawakan Barry, masih dari karya-karya musik yang dipopulerkan Utha Likumahuwa, yakni Sesaat Kau Hadir. Gen Z mungkin tak asing dengan lagu ini. Walaupun rilis pada 1987, Sesaat Kau Hadir kembali dipopulerkan oleh musisi era modern seperti Gery Gany, bahkan versinya sempat viral di media sosial seperti Instagram dan TikTok.
Barry Likumahuwa merupakan salah satu musisi yang meramaikan festival Lintas Melawai hari pertama. Selain dikenal sebagai putra dari musisi jazz senior Benny Likumahuwa dan keponakan Utha Likumahuwa, dia sendiri punya rekam jejak bermusik yang membanggakan.
Saat memulai kariernya di industri musik, Barry sempat tidak mau memakai nama Likumahuwa karena takut dibanding-bandingkan dengan ayahnya. Lantas dia pun mulai tampil dengan nama Barry Likoe. Namun, hanya berlangsung selama satu tahun. Dia kembali menggunakan nama Likumahuwa karena peraturan di keluarga Ambon, Barry sebagai anak laki harus meneruskan nama keluarganya.
Pada 2008, Barry merilis album solo pertamanya yaitu Good Spell dan pada 2011 ia bersama BLP (Barry Likumahuwa Project) dia merilis album keduanya, yaitu Generasi Synergy. Album Generasi Synergy berada pada urutan ke 9 di 20 album terbaik 2011 menurut majalah Rolling Stone Indonesia.
Selanjutnya pada februari 2014 BLP merilis album keduanya yang bertajuk Innerlight, album ini berkolaborasi dengan deretan musisi berbakat Indonesia, seperti Indra Aziz, Soulmate, Bayu Risa, Bubu Giri, Ivan Saba, dan juga Glenn Fredly. Album Innerlight sendiri sempat menduduki posisi 1 top download di iTunes Indonesia pada minggu pertama album tersebut dirilis.
Bagi Genhype yang ingin menyaksikan penampilan para musisi membawakan lagu-lagu lawas era 80-90an. Besok dan lusa, pada hari kedua dan ketiga Festival Lintas Melawai akan dimeriahkan deretan musisi legendaris yang akan membawa pengunjung kembali ke masa keemasan musik Indonesia.
Mereka adalah Harvey Malaiholo, Yana Julio, Lita Zein, Ita Purnamasari, Libels, Deddy Dhukun, KLA Projects, Krakatau Band, dan Trie Utami. Ada juga nama-nama lainnya, seperti Keenan Nasution, Ahmad Albar, Ian Antono, Karimata, Natasya Elvira, Chaplin Band, Solid 80, Kadri Mohamad, Acid Speed, dan lainnya.
Festival Lintas Melawai terbuka untuk umum pada pagi hari dengan free entry alias gratis. Namun untuk sesi malam, diberlakukan tiket masuk dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp350.000 untuk 1 hari hingga Rp3 juta untuk kategori tiket VIP selama 3 hari. Tiket bisa dibeli melalui platform online, Kiostix.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Adapun Barry sendiri merupakan putra dari musisi jazz senior Benny Likumahuwa dan keponakan dari Utha Likumahuwa. Pria kelahiran 15 Juni 1983 tersebut dikenal sebagai pemain bass, dia membawakan lagu-lagu lawas milik sang paman bersama grupnya, Barry Likumahuwa Project yang didirikan pada November 2006.
Baca juga: Pasha Chrisye Nostalgia Lewat Lagu Sang Ayah di Lintas Melawai, Nyanyikan Kisah Kasih di Sekolah
Barry Likumahuwa Project menggabungkan musik Jazz Fusion, funk/soul rhythm, dengan jazz harmony dan melody, serta membaurkannya dengan gaya panggung rock & roll yang energik.
"Selamat malam penonton Lintas Melawai, saya Barry Likumahuwa, kami akan membawakan karya-karya orang hebat, yakni Om saya, Utha Likumahuwa," kata Barry.
Barry Likumahuwa di Lintas Melawai (Sumber Foto: Hypeabis.id/Kintan Nabila)
Selanjutnya Barry membawakan lagu Tersiksa Lagi dengan versi yang agak berbeda dari Utha Likumahuwa. Kali ini dengan petikan bass yang lebih kuat dari Barry diiringi keyboard dan saxophone, menambah nuansa jazz yang kental.
Barry kemudian melantunkan lagu Esok Kan Masih Ada. Melalui lagu ini, dia berharap agar semua orang yang mendengarnya menemukan semangat baru dalam hidup. Walaupun hari ini tidak sesuai yang diharapkan, tapi masih ada hari esok yang lebih baik.
Lagu selanjutnya yang dibawakan Barry, masih dari karya-karya musik yang dipopulerkan Utha Likumahuwa, yakni Sesaat Kau Hadir. Gen Z mungkin tak asing dengan lagu ini. Walaupun rilis pada 1987, Sesaat Kau Hadir kembali dipopulerkan oleh musisi era modern seperti Gery Gany, bahkan versinya sempat viral di media sosial seperti Instagram dan TikTok.
Barry Likumahuwa merupakan salah satu musisi yang meramaikan festival Lintas Melawai hari pertama. Selain dikenal sebagai putra dari musisi jazz senior Benny Likumahuwa dan keponakan Utha Likumahuwa, dia sendiri punya rekam jejak bermusik yang membanggakan.
Saat memulai kariernya di industri musik, Barry sempat tidak mau memakai nama Likumahuwa karena takut dibanding-bandingkan dengan ayahnya. Lantas dia pun mulai tampil dengan nama Barry Likoe. Namun, hanya berlangsung selama satu tahun. Dia kembali menggunakan nama Likumahuwa karena peraturan di keluarga Ambon, Barry sebagai anak laki harus meneruskan nama keluarganya.
Pada 2008, Barry merilis album solo pertamanya yaitu Good Spell dan pada 2011 ia bersama BLP (Barry Likumahuwa Project) dia merilis album keduanya, yaitu Generasi Synergy. Album Generasi Synergy berada pada urutan ke 9 di 20 album terbaik 2011 menurut majalah Rolling Stone Indonesia.
Selanjutnya pada februari 2014 BLP merilis album keduanya yang bertajuk Innerlight, album ini berkolaborasi dengan deretan musisi berbakat Indonesia, seperti Indra Aziz, Soulmate, Bayu Risa, Bubu Giri, Ivan Saba, dan juga Glenn Fredly. Album Innerlight sendiri sempat menduduki posisi 1 top download di iTunes Indonesia pada minggu pertama album tersebut dirilis.
Bagi Genhype yang ingin menyaksikan penampilan para musisi membawakan lagu-lagu lawas era 80-90an. Besok dan lusa, pada hari kedua dan ketiga Festival Lintas Melawai akan dimeriahkan deretan musisi legendaris yang akan membawa pengunjung kembali ke masa keemasan musik Indonesia.
Mereka adalah Harvey Malaiholo, Yana Julio, Lita Zein, Ita Purnamasari, Libels, Deddy Dhukun, KLA Projects, Krakatau Band, dan Trie Utami. Ada juga nama-nama lainnya, seperti Keenan Nasution, Ahmad Albar, Ian Antono, Karimata, Natasya Elvira, Chaplin Band, Solid 80, Kadri Mohamad, Acid Speed, dan lainnya.
Festival Lintas Melawai terbuka untuk umum pada pagi hari dengan free entry alias gratis. Namun untuk sesi malam, diberlakukan tiket masuk dengan harga yang bervariasi, mulai dari Rp350.000 untuk 1 hari hingga Rp3 juta untuk kategori tiket VIP selama 3 hari. Tiket bisa dibeli melalui platform online, Kiostix.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.