ICAD 2024 Resmi Dibuka, Hadirkan Karya dari 75 Seniman & Desainer
10 October 2024 |
07:52 WIB
Indonesian Contemporary Art & Design (ICAD) akhirnya resmi dibuka hari ini, Rabu (9/10/2024). Menjadi edisi yang ke-14, ICAD menyuguhkan deretan karya terbaik dari 75 seniman dan desainer lokal berbakat. ICAD tahun ini dibuka untuk publik selama satu bulan, mulai 10 Oktober hingga 10 November 2024 di hotel Grandkemang, Jakarta Selatan.
"Jadi memang mengangkat isu-isu yang memang relevan banget dengan keseharian kita," katanya saat ditemui Hypeabis.id di hotel Grandkemang, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2024).
Baca juga: Rangkaian Kreasi Baru Para Seniman Tradisi Bakal Hadir di Festival Budaya Panji 2024
Editor: Puput Ady Sukarno
ICAD merupakan pameran seni dan desain yang menjembatani berbagai disiplin ilmu, dari fesyen, film, perhotelan, teknologi, makanan, minuman, dan masih banyak lagi. Digelar sejak 2009, ICAD bertujuan untuk menjembatani seni dan desain lebih dekat dengan masyarakat luas, dengan menciptakan pengalaman unik dalam melihat karya seni yang merespons ruang hotel.
Festival Director ICAD 14 Edwin Nazir mengatakan secara kuratorial, ICAD 2024 ingin mengangkat hal-hal yang dinilai merepresentasikan keadaan saat ini. Hal ini juga sejalan dengan salah satu visi ICAD yang ingin senantiasa menghadirkan karya-karya seni dan desain yang relevan dan dekat dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.
"Jadi memang mengangkat isu-isu yang memang relevan banget dengan keseharian kita," katanya saat ditemui Hypeabis.id di hotel Grandkemang, Jakarta Selatan, Rabu (9/10/2024).
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, ICAD 2024 akan menghadirkan lebih banyak program interaktif untuk pengunjung. Dengan demikian, audiens bisa menikmati rangkaian kegiatan di ICAD 2024 secara aktif, alih-alih sekadar datang untuk melihat pameran karya.
Salah satu program yang menjadi sorotan ialah ICAD Tour yang berkolaborasi dengan sekolah, instansi, dan komunitas untuk menikmati pameran sebagai program edukasi seni dan desain di luar kelas. Hal ini dibuat untuk lebih mendekatkan anak-anak dengan karya seni.
Edwin mengatakan selama satu bulan gelarannya, ICAD 2024 menargetkan sebanyak 38.000 pengunjung seperti jumlah audiens tahun lalu. Lantaran pertimbangan kapasitas tempat, setiap sesi kunjungan selama 2 jam, maksimal sebanyak 200 orang. Hal itu diberlakukan agar audiens bisa menikmati pameran secara lebih nyaman.
"Jadi bayangan saya sepertinya target pengunjung tahun ini akan sama seperti tahun lalu, sekitar 38.000 orang," ucapnya.
Seorang pengunjung sedang menikmati sebuah karya yang dipajang di ICAD 2024, di hotel Grandkemang, Jakarta Selatan. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Fanny K)
Usung Tema Unexpected
Tahun ini, ICAD mengusung tema Unexpected. Tema ini diangkat untuk merepresentasikan karya-karya para seniman dan desainer, yang menyoroti realitas tak terduga yang terjadi dalam masyarakat Indonesia pada masa lalu, masa kini, dan masa depan.
Menggunakan imajinasi mereka, para partisipan diajak untuk menggali sudut pandang alternatif dan terlupakan yang tergilas narasi-narasi dominan di ruang sosial-politik, lingkungan, dan budaya.
Lead Curator ICAD 14 Amanda Ariawan menjelaskan tema Unexpected yang diusung oleh ICAD 2024 dapat diterjemahkan ke dalam empat perspektif yang mewujud dalam karya-karya para partisipan. Pertama, para seniman dan desainer menggunakan fantasi atau fiksi sebagai instrumen untuk melihat sesuatu melampaui realitas-realitas yang ada.
Kedua, mengangkat narasi-narasi yang jarang disorot diantaranya adalah pertanyaan mengenai identitas, lingkungan, dan disabilitas. Sementara poin ketiga yakni mengimajinasi ulang hubungan antara manusia dan alam. Adapun, yang keempat adalah desain dan seni di masa penuh ketidakpastian.
"Jadi beberapa seniman dan desainer itu juga menganggap bahwa seni dan desain itu bisa untuk menyintas juga," katanya.
Seorang pengunjung sedang menikmati sebuah karya yang dipajang di ICAD 2024, di hotel Grandkemang, Jakarta Selatan. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Fanny K)
Daftar Seniman & Desainer ICAD 2024
ICAD 2024 menghadirkan karya-karya dari 74 partisipan yang terbagi menjadi tujuh kategori, yakni Special Appearance Tribute, Special Appearance Region, In Focus, Featured, Special Zone, Collaboration, dan Open Call. Adapun, seluruh karya tersebut ditampilkan dan disebar ke dalam empat zona berbeda.
Tidak hanya memamerkan karya-karya terbaik dari para seniman dan desainer, ICAD 2024 juga akan menggelar berbagai program aktivasi setiap harinya selama pameran berlangsung, meliputi Performance Art, Interactive Activity, Workshop, Public Lecture, dan Talks, yang akan diisi oleh sejumlah seniman partisipan dan narasumber lainnya.
Berikut adalah daftar seniman dan desainer yang berpartisipasi di ICAD 2024.
Special Appearance
1. A.D. Pirous (Bandung, Indonesia)
Special Appearance Region
2. Borneo Laboratory (In Collaboration with Paperina) (Kuching, Malaysia)
3. British Council: Muarasuara (Samarinda, Indonesia)
4. Evey Kwong (Berlin, Jerman)
5. Michael Eko (Tangerang, Indonesia)
6. Nursalim Yadi Anugerah (Pontianak, Indonesia)
7. Sang Tukang (Kota Kinabalu, Malaysia)
8. Sepatokimin Initiative (Bali & Yogyakarta, Indonesia)
In Focus
9. Anida Yoeu Ali & Masahiro Sugano (Phnom Penh, Kamboja & Tacoma, Amerika
Serikat)
10. Anusapati (Yogyakarta, Indonesia)
11. Citra Sasmita (Bali, Indonesia)
12. Jarupatcha Achavasmit (Bangkok & Hua Hin, Thailand)
13. Nindityo Adipurnomo (Yogyakarta, Indonesia)
Featured
14. Anang Saptoto (Yogyakarta, Indonesia)
15. Anggun Priambodo (Jakarta, Indonesia)
16. Art Beruang (Maulidin Taufiq) (Bogor, Indonesia)
17. Eliesta Handitya & Ersya Ruswandono (Jakarta, Indonesia)
18. John Martono (Bandung, Indonesia)
19. Khozy Rizal (Makassar, Indonesia)
20. Muara Gembong (feat. Labtek Apung & pppooolll) (Jakarta & Bandung, Indonesia)
21. Post Human Exhibition (Purwokerto, Indonesia)
22. SimpaSio Institute (Eda Tukan) (Nusa Tenggara Timur, Indonesia)
23. The Babybirds (Bandung, Indonesia)
24. Warehouse Studio & ARTi (Bandung, Indonesia)
25. Adhi Nugraha (Bandung, Indonesia)
26. B. Wisnu Wardhana & Karmaindo (Jakarta & Yogyakarta, Indonesia)
27. Baskoro Junianto (Jakarta, Indonesia)
28. Cynthia Margareth (Tangerang, Indonesia)
29. Denny R Priyatna (Jakarta, Indonesia)
30. Diaz Adisastomo & Fffffandy (Jakarta, Indonesia)
31. Djalin (Sita Fitriana) (Jakarta, Indonesia)
32. Eugenio Hendro (Bogor, Indonesia)
33. Felix Sidharta (Jakarta, Indonesia)
34. Hardiman Radjab & Tomy Herseta (Jakarta, Indonesia)
35. Harry Mawardi (Bandung, Indonesia)
36. Itjuk (Depok, Indonesia)
37. Lucky Akbar (Bandung, Indonesia)
38. O’Hara Studio (Rhode Island, Amerika Serikat)
39. Rama & Romy Dwiwahyu (Jakarta, Indonesia)
40. RK Collective (Sydney, Australia)
41. Vincentius Aldi Masella (Tangerang, Indonesia)
42. Yuli Prayitno (Yogyakarta, Indonesia)
43. Zulyo Kumara (Jakarta, Indonesia)
Open Call
44. Agung Eko Sutrisno (Bandung, Indonesia)
45. Argya Dhyaksa (Bandung, Indonesia)
46. Asep Saepuloh (Subang, Indonesia)
47. Bayu P. Pratama & Puspita Tjokronegoro (Bandung, Indonesia)
48. Beri Aku Waktu (Widi Asari) (Bandung, Indonesia)
49. Bernado Udayana (Depok, Indonesia)
50. Briana Barbie Rinaldi (Jakarta, Indonesia)
51. Caroline Rika Winata (Yogyakarta, Indonesia)
52. Hilwa Alifah Azzahra & Shauna Candra Dewi (Bogor, Indonesia)
53. Kevin Ple (Bandung, Indonesia)
54. Kurnia Ngayuga Wibowo (Cirebon, Indonesia)
55. Lievik Atelier (Eldine Syifa) (Bandung, Indonesia)
56. Lusiana Limono (Malang, Indonesia)
57. Muhammad Iqbal (Tangerang, Indonesia)
58. Posyandu Terakota, Komunal Lab & Sanggar Ikhtiar (Illa Syukrillah Syarief)
(Majalengka, Indonesia)
59. Ragil Dwi Putra (Depok, Indonesia)
60. Ririn Yaxley (Bali, Indonesia)
61. Riyan Kresnadi (Yogyakarta, Indonesia)
62. Roger Ng Wei Lun (Singapore)
63. Rupa Desain & Speculative Today (Bandung, Indonesia)
64. Susilo Nofriadi (Bandung, Indonesia)
65. Tanatumbu (Leo Amir Sidiq) (Bandung, Indonesia)
66. Tempat Kembang Bersama (Jakarta, Indonesia)
67. Timami Nashita & Mohammad Ilyasa Wiranegara (Tangerang, Indonesia)
Collaboration
68. British Council: Rani Jambak (Nagari Lasi, Indonesia)
69. Erasmus Huis: Kukka (Laura Luchtman) (Rotterdam, Belanda)
70. Harapan Prima Printing (Jakarta, Indonesia)
71. Japan Foundation: Miyoshi Kensho (Tokyo, Jepang)
72. TIKI & Imelda Adams (Jakarta, Indonesia)
73. UOB Malaysia: Cheng Yen Pheng (Kuala Lumpur, Malaysia)
74. What if Lab & Living Lab by Kampung Kollektief (Jakarta, Indonesia)
Baca juga: Rangkaian Kreasi Baru Para Seniman Tradisi Bakal Hadir di Festival Budaya Panji 2024
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.