Mengenal Istilah Trophy Wife yang Viral di Media Sosial
08 October 2024 |
17:54 WIB
Ada banyak istilah yang viral di media sosial, salah satunya trophy wife. Istilah ini biasanya digunakan untuk menggambarkan seorang istri dengan kehidupan ideal. Tak sedikit wanita yang mengidamkan status tersebut, meski istilah trophy wife untuk sebagian kalangan dipandang berkonotasi negatif.
Lantas, apa sebenarnya makna di balik istilah trophy wife?
Istilah trophy wife umumnya digunakan untuk menggambarkan seorang istri yang berperan membuat pasangannya terlihat baik di depan umum, sebagaimana dikutip dari Marriage. Di depan publik, seorang trophy wife akan memainkan peran sebagai wanita yang menarik dan ideal, untuk menjaga status kemapanan dan pengaruh suaminya.
Menurut Cambridge Dictionary, trophy wife adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sosok wanita muda menarik, yang merupakan istri dari seorang pria tua kaya dan sukses sekaligus bertindak sebagai simbol status sosial orang tersebut.
Sementara itu, menurut Collins Dictionary, istilah trophy wife memiliki konotasi negatif yang dinilai merendahkan perempuan. Artinya ialah seorang wanita menarik yang dianggap sebagai simbol kekayaan atau kesuksesan pasangannya.
Adapun, merujuk pada Dictionary, istilah trophy wife memiliki makna seorang istri muda yang seringkali merupakan istri kedua, dari seorang pria paruh baya (45-59 tahun) yang kaya.
Tanda-tanda Trophy Wife
Konselor Pernikahan dari The Ohio State University Jenni Jacobsen mengatakan tidak semua perempuan muda yang menikah dengan pria yang lebih tua dapat dilabeli sebagai trophy wife. Ada banyak alasan mengapa seorang wanita memutuskan untuk menikah dengan seorang pria dengan usia yang terpaut jauh.
Di sisi lain, bisa saja seorang wanita dicap sebagai trophy wife karena dia bangga dengan perannya sebagai istri, dan dapat menempatkan dirinya dengan baik. Hal itu pun dapat ditunjukkan salah satunya dengan memanfaatkan gaya hidup yang mewah.
"Dia dapat memiliki kekayaan dan kepentingan yang independen dan hidup bukan hanya untuk menyenangkan pasangannya," katanya dikutip dari Marriage.
Jacobsen mencatat ada beberapa tanda yang menjadi indikasikan seseorang merupakan trophy wife, di antaranya memiliki suami yang hanya tertarik pada penampilan istri, sering mendapatkan hadiah dari suami tanpa alasan tertentu, tidak diberi kewenangan untuk mengurus keuangan keluarga, serta tidak pernah memiliki masalah keuangan.
Selain itu, seorang trophy wife juga biasanya selalu mementingkan penampilannya, punya suami dengan kendali yang besar, kurang memiliki koneksi pribadi, kurang komunikasi dengan suami, serta sering tidak dilibatkan dalam diskusi bersama suami.
Keuntungan & Beban sebagai Trophy Wife
Istilah trophy wife tidak selalu memiliki konotasi negatif. Menurut Jacobsen, ada beberapa keuntungan menjadi seorang trophy wife. Selain memberikan rasa aman secara finansial, cap ini juga juga memungkinkan seseorang untuk fokus pada hal-hal lain karena memiliki banyak waktu luang.
Selain itu, posisi ini juga memungkinkan seseorang untuk tidak terlalu terlibat dalam pengambilan keputusan apa pun. Mereka merasa lebih aman dan lebih rileks saat ada yang mengurus segalanya, termasuk pakaian yang mereka kenakan.
Termasuk, dapat menggunakan dana yang tersedia untuk memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, salah satunya dengan menyumbang ke badan amal. Berikut adalah beberapa keuntungan sebagai trophy wife menurut Jacobsen.
- Hidup nyaman dan tenteram
- Dapat mendanai minat dan impian
- Jaminan kehidupan yang layak untuk anak-anak
- Tidak terbebani dalam membuat keputusan rumah tangga
Di samping keuntungannya, terdapat juga beberapa beban yang bisa dihadapi oleh seseorang dengan status trophy wife. Menurut Jacobsen, menjadi seorang trophy wife tidak selalu indah. Biasanya mereka memiliki citra yang harus dijaga karena perhatian publik akan selalu tertuju padanya.
Selain itu, perhatian publik yang terus-menerus dan kebutuhan untuk menjaga citra bisa sangat melelahkan. Termasuk, harus mengambil langkah ekstra untuk memastikan daya tarik tidak memudar.
"Jika Anda seorang trophy wife, kemungkinan besar pasangan Anda tidak selalu menghargai pendapat Anda atau mencari teman. Namun, semua hubungan itu berbeda, dan satu aturan tidak berlaku untuk semua orang. Beberapa wanita siap menukar tekanan yang ada dengan menjadi trophy wife dengan gaya hidup mewah," katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.