Ilustrasi Antique-Auction-isometric-Composition/Sumber: Freepik.com)

Penjualan Karya Seni Global Menurun, Benarkah Banyak Balai Lelang Terlilit Utang?

06 October 2024   |   12:41 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Penjualan karya seni di berbagai balai lelang dunia mengalami fluktuasi pada beberapa tahun terakhir. Kondisi ekonomi global, minat kolektor, dan tren dalam seni terus berubah, disebut menjadi salah satu faktor yang memengaruhi tren perubahan ini.

Berdasarkan laman Art Basel dan UBS Art Market Report, pasar seni mengalami kontraksi sebesar 4 persen, setelah dua tahun berturut-turut tumbuh, menjadi sekitar US$65 miliar. Penurunan ini mencakup sektor dealer dan lelang, imbas balai lelang dan kolektor yang menyesuaikan diri dengan kondisi pasar.

Penurunan ini, tak ayal membuat kinerja sejumlah balai lelang megap-megap. Sotheby's, misalnya, melaporkan penurunan penjualan selama kuartal II tahun ini sebesar 21 persen menjadi US$367 juta. Hal yang sama juga dirasakan oleh Christie's, yang membukukan penurunan penjualan lelang sebesar 22 persen menjadi US$ 2,1 miliar.

Baca juga: Pasar Seni Rupa Diprediksi Semakin Semarak Meski di Tengah Momen Pemilu 2024

Tak hanya berjibaku dengan penurunan penjualan, Sotheby's juga harus berurusan dengan beban utang. Laman Art News menuliskan, salah satu balai lelang tertua di dunia itu terlilit utang sebesar US$1,8 miliar, dengan total sekitar US$ 544 juta belum ditarik Sotheby's  berdasarkan pinjaman berjangka, kredit bergulir, dan yang lain.

Adapun, untuk mengurangi beban tersebut, lembaga yang kali pertama didirikan oleh Samuel Baker pada  1744, hingga kelak diakuisisi oleh  Patrick Drahi pada 2019 itu disebut mendapat pinjaman lain. Sejumlah sumber menyebut, mereka sedang menunggu kesepakatan pinjaman sebesar US$1 miliar untuk ditutup dengan dana kekayaan negara Abu Dhabi.

Sebagai bentuk jaminan, Sotheby's akan menjaminkan barang seni dan koleksi mereka pada pihak pemberi pinjaman. Kegiatan yang telah menjadi 'tradisi' di berbagai balai lelang ini biasanya dilakukan untuk memperoleh modal tambahan, terutama jika mereka memerlukan likuiditas untuk operasi atau investasi.

Sementara itu, Christie's, juga disebut memiliki layanan pinjaman pada Art Money. Selama paruh pertama 2023, Christie's meraup pendapatan sebesar US$2,7 miliar dari penjualan lelang langsung dan daring. Namun, angka tersebut sudah turun 23 persen dari $3,5 miliar selama periode yang sama pada tahun 2022.

Menurut Christie's, 41 persen pembeli mereka tahun ini berdomisili di Amerika; 38 persen di Eropa, Timur Tengah, dan Afrika; dan 21 persen di Asia. Jumlah pembeli Asia menurun sebesar 5 persen dari paruh pertama 2022, alias turun dari 26 persen menjadi 21 persen. Angka ini jauh lebih tinggi dibanding 2021, yaitu sebesar 39 persen.

Lesunya penjualan dan keuangan Sotheby's, telah menjadi sorotan media, beberapa waktu terakhir. Ini juga tak lepas dari bocornya pendapatan mereka yang turun pada paruh pertama 2024, serta munculnya artikel Wall Street Journal, yang menyatakan bahwa rumah lelang ini menunda pembayaran pada pengirim, konservator seni, dan karyawan.

Namun, Sotheby's membantah klaim pembayaran karyawan, dan ketika ditanya tentang rumor tentang lebih banyak PHK, mereka menyebut tidak ada lagi penundaan pembayaran pada karyawan, serta pemutusan kerja secara sepihak. "Tidak ada lagi PHK yang dilakukan sejak musim panas ini," demikian dikutip dari Artnews.

Laporan Pasar Seni Global Art Basel dan UBS, yang ditulis oleh Dr. Clare McAndrew, Pendiri Arts Economics menyebut, pasar seni mengalami kontraksi tahun lalu setelah dua tahun berturut-turut tumbuh. Walakin, kekhawatiran ini diprediksi dapat dihindari imbas ketahanan dalam lelang besar November di New York, serta edisi kedua Art Basel di Paris, dan Miami Beach Desember 2024. 

"Kolektor dengan kekayaan bersih tinggi – yang disurvei tahun lalu oleh Arts Economics bekerja sama dengan UBS memandang positif ke tahun 2024, dengan 77 persen kolektor HNW tetap optimis tentang pasar," tulisnya.

Baca juga: Geliat Pasar Seni Rupa Indonesia di Tangan Anak Muda

Editor: Puput Ady Sukarno
 

SEBELUMNYA

Romantis dan Elegan, Tengok 4 Gaun Mewah Pernikahan Millie Bobby Brown dengan Jake Bongiovi

BERIKUTNYA

7 Rekomendasi Tempat Kuliner di Kota Kupang

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: