Pengunjung mengamati karya dalam pameran Art Jakarta 2023 di Jakarta, Jumat (17/11/2023). (Sumber foto: JIBI/Hypeabis/Himawan L Nugraha)

Pasar Seni Rupa Diprediksi Semakin Semarak Meski di Tengah Momen Pemilu 2024

01 February 2024   |   09:36 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Geliat pasar seni rupa sepertinya kian menghangat seiring endemi. Hal itu ditandai dengan maraknya ekshibisi dan bursa seni yang dihelat di berbagai daerah di Tanah Air. Bahkan, berbagai galeri dan ruang alternatif baru juga bermunculan dengan menyasar pangsa pasar yang terus beragam.

Menurut laporan The 2023 Contemporary Art Market Report, penjualan seni rupa kontemporer mengalami pertumbuhan signifikan pada abad ke-21. Dikutip dari Artmarket, penjualan karya seni berhasil mencapai $2,3 miliar pada 2022/2023 atau naik 22 kali lipat dari $103 juta pada 2000/2001.

Baca juga: Wow, Multiplier Effect Pasar Seni Sangat Menjanjikan

Kendati di Indonesia tidak ada laporan penjualan karya seni yang spesifik, tren atau geliat seni rupa juga semakin semarak. Setidaknya, hal itu tampak pada berbagai ekshibisi dan bursa seni yang berlangsung di sejumlah kota besar, meski beriringan dengan momen pemilu.

Sendy Widjaja, Co-Founder dan Fair Director Art Moments Jakarta mengatakan, para kolektor seni memang masih menunggu waktu yang tepat untuk membeli karya seni. Sebab, saat ini Indonesia juga masih dalam tahap stabilisasi ekonomi pasca pandemi berakhir.

Selain itu, momen pemilu diprediksi juga akan membuat penjualan karya seni mengalami penurunan meski tidak signifikan, terutama pada kuartal kedua dan ketiga tahun 2024. Namun, dengan adanya tren yang terus naik, dia tetap optimis karena bursa seni rupa lokal juga memiliki banyak segmen pasar.

Hal itu menurutnya bisa dilihat dengan adanya transisi generasi kolektor yang mulai didominasi generasi muda. Sementara itu, dari kalangan baby boomers cenderung menikmati masa pensiun dan membuat rencana apakah koleksinya akan dilepas pada kolektor lain atau diwariskan pada generasi penerus.

"Saat ini yang menjadi penggerak dari pasar seni rupa memang generasi X dan Y yang mayoritas masih muda. Hal ini juga dipengaruhi dengan peningkatan penghasilan mereka yang mungkin juga meningkat," katanya saat dihubungi Hypeabis.id.
 

Pengunjung melihat karya Art Jakarta 2022 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (271) sumber gambar JIBI Bisnis Suselo Jati

Pengunjung melihat karya Art Jakarta 2022 yang diselenggarakan di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Jumat (271) sumber gambar JIBI Bisnis Suselo Jati)

Kendati begitu, menurut Sendy kebiasaan orang Indonesia untuk membeli karya seni sebenarnya masih bisa ditingkatkan lagi. Salah satunya dengan terus menyelenggarakan ekshibisi seni dan pembuatan galeri atau museum di setiap daerah dengan dukungan dari pemerintah.

Sebab, dengan adanya galeri yang tersebar secara merata akan berbanding lurus terhadap minat masyarakat terhadap seni rupa. Selain itu, jika ekosistemnya dibentuk dengan baik, setiap galeri juga akan memunculkan kolektor-kolektor baru di Tanah Air.

"Saya melihat kedepannya bisnis seni rupa ini masih sangat cemerlang. Namun hal ini juga harus diimbangi dengan value yang lebih, dengan artian karya seninya harus lebih variatif agar pasarnya juga tidak jumud," terangnya.

Lebih lanjut, Sendy melihat saat ini juga sudah banyak seniman kontemporer yang mencoba mendobrak batasan seni, baik dari segi pengkaryaan, teknik, hingga ide. Bahkan mereka juga sudah mulai membangun jaringan dengan berbagai galeri hingga membuat merchandise agar pangsa pasarnya bisa lebih masif.

Misalnya, seperti Arkiv Vilmansa yang mencoba mengkolaborasikan karya seni dengan fesyen sehingga makin diterima kolektor-kolektor muda. Kemudian ada juga Erizal A.S seniman asal Padang yang telah menerima banyak penghargaan baik secara nasional maupun internasional.

"Selain itu kita juga bisa melihat seniman-seniman wanita seperti Christine Ay Tjoe, Maharani Mancanegara, dan Mira Hoeng yang karya-karyanya mulai dilirik oleh berbagai galeri dan kolektor," katanya. 

Baca juga: Prediksi CEO Balai Lelang Christie's soal Pasar Seni Dunia 2024

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Ponsel Lipat Xiaomi Mix Flip Bakal Meluncur 2024, Simak Bocoran Spesifikasinya

BERIKUTNYA

Riset Ini Temukan Masyarakat Jabodetabek Kian Sadar Uji Emisi

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: