Proses Peninjauan Koleksi Hasil Repatriasi oleh Bapak Hilmar Farid Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek bersama Bapak Ahmad Mahendra, Plt Kepala Indonesian Heritage Agency, dan Mr. Adriaan Palm Deputy Head of Mission (Sumber gambar: IHA)

84 Benda Bersejarah Hasil Repatriasi Tahap Pertama 2024 Tiba di Indonesia

30 September 2024   |   20:14 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Proses pemulangan 288 benda bersejarah dan cagar budaya hasil kesepakatan repatriasi antara pemerintah Indonesia-Belanda masih terus berlangsung. Saat ini, sebagian artefak dan arca penting warisan Nusantara tersebut telah tiba kembali di pangkuan Ibu Pertiwi.

Plt Kepala Indonesian Heritage Agency Ahmad Mahendra mengatakan pengiriman koleksi benda cagar budaya ke Indonesia dibagi ke dalam dua tahap pemulangan. Hal ini mengingat jumlah koleksi repatriasi yang cukup banyak.

Baca juga: Museum Nasional Indonesia Bakal Pamerkan Koleksi Repatriasi Puputan Badung & Era Singhasari 

Tahap pertama pemulangan telah berjalan lancar. Sebanyak 84 koleksi, termasuk 4 arca dan 80 benda koleksi lainnya telah tiba di Indonesia pada Jumat lalu (27/9/2024). Keseluruhan koleksi tersebut dikirim menggunakan penerbangan kargo dari Luxemburg ke Bandara Soekarno-Hatta.

“Beberapa koleksi yang tiba Jumat (27/9) akan melengkapi sajian Pameran Repatriasi yang akan hadir pada saat Museum Nasional Indonesia (MNI) buka kembali,” jelas Mahendra dalam keterangan tertulis yang diterima Hypeabis.id, Senin (30/9/2024).
 

Proses Peninjauan Koleksi Hasil Repatriasi oleh Bapak Hilmar Farid Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek bersama Mr. Adriaan Palm Deputy Head of Mission  Embassy of the Kingdom of the Netherlands in Indonesia (Sumber gambar: IHA)

Proses Peninjauan Koleksi Hasil Repatriasi oleh Bapak Hilmar Farid Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek bersama Mr. Adriaan Palm Deputy Head of Mission Embassy of the Kingdom of the Netherlands in Indonesia (Sumber gambar: IHA)


Setelah pemulangan tahap pertama selesai, Mahendra menyebut saat ini fokusnya adalah pemulangan tahap kedua. Sejumlah benda koleksi hasil repatriasi lainnya akan segera dikirim ke Indonesia. Namun, pengiriman tahap kedua ini masih dalam proses penjadwalan.

Mahendra mengatakan ketika secara keseluruhan telah sampai di Indonesia, sebanyak 288 benda cagar budaya tersebut akan disimpan di Museum Nasional Indonesia). Berbarengan dengan pembukaan MNI yang akan digelar pada 15 Oktober 2024, MNI juga akan membuka Pameran Repatriasi.

Baca juga: Riset & Produksi Pengetahuan Diperlukan Pasca Repatriasi Benda Bersejarah Indonesia-Belanda

Menurut Mahenda, pameran ini tidak hanya akan menjadi kesempatan untuk melihat langsung artefak-artefak bersejarah yang telah kembali ke tanah air, tetapi juga ajang pembelajaran dan apresiasi terhadap perjuangan dan kerja keras Indonesia dalam memulihkan warisan budaya. 

“Tata pamer Pameran Repatriasi akan berganti secara berkala dengan durasi pameran selama 3 bulan sekali. Hal ini dilakukan agar publik juga dapat mengetahui lebih dalam, narasi masing-masing koleksi yang telah pulang.” Imbuhnya.
 

Proses Pembukaan Koleksi Hasil Repatriasi Dari Belanda pada 30 September 2024 (Sumber gambar: IHA)

Proses Pembukaan Koleksi Hasil Repatriasi Dari Belanda pada 30 September 2024 (Sumber gambar: IHA)


Penanggung Jawab Unit Museum Nasional Indonesia Ni Luh Putu Chandra Dewi mengatakan kepulangan benda-benda cagar budaya dan penyajikan Pameran Repatriasi ini akan menjadi kesempatan baik bagi publik mempelajari kembali sejarah dan nilai penting warisan budaya leluhur.

Hal ini dirasa Ni Luh Putu penting untuk kembali menguatkan karakter bangsa dalam menatap masa depan yang lebih baik. “Beberapa koleksi repatriasi 2024 yang akan turut dipamerkan antara lain adalah Arca Bhairawa dan Nandi Candi Singosari abad ke-13 Masehi,” tuturnya.
 

Proses Pembukaan Koleksi Hasil Repatriasi Dari Belanda pada 30 September 2024 (Sumber gambar: IHA)

Proses Pembukaan Koleksi Hasil Repatriasi Dari Belanda pada 30 September 2024 (Sumber gambar: IHA)


Pada 20 September 2024, Indonesia dan Belanda memang telah menandatangani kesepakatan repatriasi koleksi baru di Wereldmuseum, Amsterdam. Kesepakatan ini ditandatangani oleh Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, serta Eppo Bruins, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda.

Baca juga: Ratusan Artefak Bersejarah dari Belanda Siap Dipajang di Pameran Repatriasi

Pengembalian benda hasil repatriasi ini meliputi arca Ganesha, arca Brahma, dua arca Candi Singosari, yakni arca Bhairawa dan Nandi serta 284 benda dari koleksi Perang Puputan Badung dan Puputan Tabanan.

Repatriasi ini merupakan bagian dari kerja sama kebudayaan Indonesia dan Belanda yang diinisiasi melalui Nota Kesepahaman (MoU) pada tahun 2017, dengan tujuan tidak hanya memulangkan artefak-artefak penting, tetapi juga memperdalam pemahaman mengenai sejarah peradaban Nusantara.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Serba-Serbi BBN Airlines: Maskapai Baru yang Mengudara di Indonesia

BERIKUTNYA

Hypereport: Popularitas Konten Jadul di Media Sosial yang Menarik Minat Gen Z

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: