Festival Musikal Indonesia 2024 Jadi Panggung Anak Muda Unjuk Karya
27 September 2024 |
15:00 WIB
Chelsea Venda
Jurnalis Hypeabis.id
Para penikmat pertunjukan musikal siap-siap semringah bulan depan. Pasalnya, salah satu perhelatan paling ditunggu tahun ini, Festival Musikal Indonesia, akhirnya bakal kembali digelar pada 25-27 Oktober 2024 di Ciputra Artpreneur Theater, Jakarta.
Festival Musikal Indonesia (FMI) adalah ajang yang mempertemukan para seniman musikal dengan para penikmatnya. Festival ini bakal menampilkan berbagai kelompok teater yang membawakan pementasan-pementasan baru mereka.
Baca juga: Festival Musikal Indonesia 2024 Siap Dihelat di Ciputra Artpreneur Jakarta
Salah satu Kurator Festival Musikal Indonesia 2024, Josh Marcy, mengatakan FMI 2024 mendapat antusiasme yang baik dari para grup musikal di Indonesia. Dibanding tahun lalu, jumlah peserta yang mendaftar jauh lebih banyak.
Josh mengatakan ketika FMI 2024 membuka open call, sekiranya ada 80 grup yang berniat untuk ikut berpartisipasi. Mereka kebanyakan tak datang dari Jakarta saja, tetapi juga Bali, Padang, bahkan Lampung.
“Pelaksanaan FMI 2024 mengalami penambahan jumlah grup musikal yang mendaftar, dan didominasi kelompok generasi muda. Ini membuktikan ruang seni musikal amat berkembang,” ujar Josh.
Dari 80 pendaftar tersebut, Josh beserta juri lainnya, dari Nala Amrytha, Nuya Susantono, Bhatara Saverigadi, Chriskevin Adefrid lantas menyeleksi para penampil dengan ketat. Hingga akhirnya, menyisakan 9 grup yang akan tampil.
Josh menjelaskan proses seleksi ini dilakukan secara bertahap. Dimulai dari mengirim konsep cerita musikal dalam bentuk tulisan, kemudian berlanjut dengan melakukan presentasi singkat, hingga akhirnya benar-benar lolos ke perhelatan FMI 2024.
Menurut Josh, grup musikal yang lolos tersebut nantinya akan tampil di dua panggung berbeda, yakni panggung gala dan panggung karya. Panggung gala berada di Ciputra Artpreneur Theater, sedangkan panggung karya berada di hall serbaguna Ciputra Artpreneur Gallery.
“Tentu kami juga berharap agar agenda FMI yang menampilkan karya seni pertunjukan berkualitas dapat terus digelar pada tahun-tahun mendatang sehingga ekspresi dan eksplorasi musikalitas Indonesia makin berkembang,” ungkap Josh.
Memasuki edisi ketiga, FMI 2024 bakal digelar dengan sentuhan berbeda. Selain kehadiran dua panggung megah, tahun ini gelaran FMI juga akan jadi ajang unjuk karya yang benar-benar beragam.
Berbeda dari tahun lalu, edisi kali ini digelar tanpa tema khusus. Kurator FMI 2024 Nuya Susantono mengatakan tahun ini para juri memang sepakat untuk meniadakan tema khusus pertunjukan. Hal ini dilakukan untuk membebaskan penampil dalam berkarya.
Selain itu, tanpa adanya tema, pertunjukan kali ini juga akan menawarkan warna yang benar-benar berbeda satu sama lain. Hal ini dirasa Nuya penting untuk memberi ruang bagi warna kesenian apa pun.
Dia berharap di ajang ini, para kelompok beda genre ini juga bisa saling mengenal dan berbagi cerita satu sama lain. Begitu pula dengan penonton, yang tadinya hanya menyukai musikal jenis tertentu, jadi mengenal yang lainnya.
Kemudian, Nuya menyebut salah satu yang membedakan FMI 2024 dengan edisi sebelumnya juga adanya workshop atau sejumlah lokakarya. Tak tanggung-tanggung, tiga tema akan dihadirkan di dalam workshop ini.
Dimulai dari Lighting In Musical oleh Alim Jeni dan Iskandar K. Loedin, Composing Music for Musical oleh Oni Krisnerwinto, Musical Performer (Dance, Acting and Singing) oleh EKI Dance Company. Ketiga lokakarya ini terbuka untuk umum, tapi akan ada pembatasan pada kuota jumlah dan biaya untuk mengikuti lokakarya tersebut.
Jumat, 25 Oktober 2024
Sabtu, 26 Oktober 2024
Minggu, 27 oktober 2024
Editor: Syaiful Millah
Festival Musikal Indonesia (FMI) adalah ajang yang mempertemukan para seniman musikal dengan para penikmatnya. Festival ini bakal menampilkan berbagai kelompok teater yang membawakan pementasan-pementasan baru mereka.
Baca juga: Festival Musikal Indonesia 2024 Siap Dihelat di Ciputra Artpreneur Jakarta
Salah satu Kurator Festival Musikal Indonesia 2024, Josh Marcy, mengatakan FMI 2024 mendapat antusiasme yang baik dari para grup musikal di Indonesia. Dibanding tahun lalu, jumlah peserta yang mendaftar jauh lebih banyak.
Josh mengatakan ketika FMI 2024 membuka open call, sekiranya ada 80 grup yang berniat untuk ikut berpartisipasi. Mereka kebanyakan tak datang dari Jakarta saja, tetapi juga Bali, Padang, bahkan Lampung.
“Pelaksanaan FMI 2024 mengalami penambahan jumlah grup musikal yang mendaftar, dan didominasi kelompok generasi muda. Ini membuktikan ruang seni musikal amat berkembang,” ujar Josh.
Dari 80 pendaftar tersebut, Josh beserta juri lainnya, dari Nala Amrytha, Nuya Susantono, Bhatara Saverigadi, Chriskevin Adefrid lantas menyeleksi para penampil dengan ketat. Hingga akhirnya, menyisakan 9 grup yang akan tampil.
Josh menjelaskan proses seleksi ini dilakukan secara bertahap. Dimulai dari mengirim konsep cerita musikal dalam bentuk tulisan, kemudian berlanjut dengan melakukan presentasi singkat, hingga akhirnya benar-benar lolos ke perhelatan FMI 2024.
_(1)_crop.jpg "a")
Para Juri FMI 2024 Nala Amrytha, Nuya Susantono, Josh Marcy, Bhatara Saverigadi, Chriskevin Adefrid (Sumber gambar: FMI 2024)
“Tentu kami juga berharap agar agenda FMI yang menampilkan karya seni pertunjukan berkualitas dapat terus digelar pada tahun-tahun mendatang sehingga ekspresi dan eksplorasi musikalitas Indonesia makin berkembang,” ungkap Josh.
Memasuki edisi ketiga, FMI 2024 bakal digelar dengan sentuhan berbeda. Selain kehadiran dua panggung megah, tahun ini gelaran FMI juga akan jadi ajang unjuk karya yang benar-benar beragam.
Berbeda dari tahun lalu, edisi kali ini digelar tanpa tema khusus. Kurator FMI 2024 Nuya Susantono mengatakan tahun ini para juri memang sepakat untuk meniadakan tema khusus pertunjukan. Hal ini dilakukan untuk membebaskan penampil dalam berkarya.
Selain itu, tanpa adanya tema, pertunjukan kali ini juga akan menawarkan warna yang benar-benar berbeda satu sama lain. Hal ini dirasa Nuya penting untuk memberi ruang bagi warna kesenian apa pun.
Dia berharap di ajang ini, para kelompok beda genre ini juga bisa saling mengenal dan berbagi cerita satu sama lain. Begitu pula dengan penonton, yang tadinya hanya menyukai musikal jenis tertentu, jadi mengenal yang lainnya.
Kemudian, Nuya menyebut salah satu yang membedakan FMI 2024 dengan edisi sebelumnya juga adanya workshop atau sejumlah lokakarya. Tak tanggung-tanggung, tiga tema akan dihadirkan di dalam workshop ini.
Dimulai dari Lighting In Musical oleh Alim Jeni dan Iskandar K. Loedin, Composing Music for Musical oleh Oni Krisnerwinto, Musical Performer (Dance, Acting and Singing) oleh EKI Dance Company. Ketiga lokakarya ini terbuka untuk umum, tapi akan ada pembatasan pada kuota jumlah dan biaya untuk mengikuti lokakarya tersebut.
Jadwal Pertunjukan FMI 2024
Jumat, 25 Oktober 2024
- Opening FMI (panggung karya)
- Cerita Beda Hak Sama (panggung karya): “Musikal Jojo: cita-citamu dan cita-citaku akan segera tercapai”
- EKI Dance company (panggung gala): “Perempuan Punya Cerita” The Musical
Sabtu, 26 Oktober 2024
- Fantasi Tuli (panggung karya): “Senandung Senyap”
- Kelompok Pojok (panggung karya): “Kwee Tek Hoay - Sebuah Monolog Musikal”
- Aulion (panggung gala): “Musikal Dangdut - Kukejar Kau Sayang”
Minggu, 27 oktober 2024
- Sekolah Seni Tubaba (panggung karya): Musikal Anak “BUNIAN”
- Waktunya Main (panggung karya): “Penunggang Badai”
- Artswara (panggung gala): “RADJIMAN - Solilokui Sang Nyai”
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.