Madani International Film Festival 2024, Mengangkat Marwah dan Sorotan untuk Sinema Sudan
26 September 2024 |
18:30 WIB
Chelsea Venda
Jurnalis Hypeabis.id
Perhelatan Madani International Film Festival (MIFF), salah satu festival film internasional bertema Islam paling ditunggu ini akhirnya bakal kembali digelar. Mengusung tema Marwah, MIFF edisi 2024 akan memberikan sorotan khusus kepada sineas negara Sudan dalam program Focus Country.
Focus Country merupakan salah satu program di sebuah festival yang mencoba menyoroti geliat sinema tertentu secara mendalam terhadap sebuah negara. Dalam program ini, akan diputar film-film dari sineas negara tersebut, menampilkan berbagai ciri artistik dan dinamika yang muncul.
Baca juga: Madani International Film Festival 2024: Simak Program, Daftar Film & Jadwal Pemutarannya
Board of Madani International Film Festival, Hikmat Darmawan mengatakan Focus Country jadi salah satu program yang penting di sebuah festival. Tahun lalu, MIFF mengangkat Palestina, sekarang menyoroti Sudan.
Kendati demikian, dalam edisi kali ini Palestina tak dilupakan begitu saja, dan tetap jadi yang perlu untuk disorot juga. Dua negara ini belakangan memang tengah jadi perbincangan dunia, terutama soal eskalasi yang terus meningkat di sana.
“Dua-duanya kan tengah mengalami permasalahan kolonial baru. Lalu, secara geopolitik, ekonomi, dan segala macemnya, negara ini juga ada di kancah yang sangat besar,” ungkap Hikmat.
Namun, negara-negara tersebut justru menunjukkan geliat sulit maju dan cenderung masuk ke negara miskin atau berkembang. Padahal, mereka tidak berada dalam kondisi kekurangan sumber daya, baik alam maupun manusia. Jawabannya hanya satu, lanjut Hikmat, karena kolonial masih terjadi.
Dalam Focus Country Sudan, MIFF menghadirkan dua film yang akan memantik perbincangan mengenai hal-hal tersebut. Pertama adalah Goodbye Julia yang disutradarai oleh Mohamed Kordofani dan This Jungo Life yang disutradarai David Fedele.
Film ko-produksi lintas negara, dari Sudan, Mesir, Jerman, Prancis, Arab Saudi, dan Swedia ini merupakan film panjang pertama Kordofani. Kendati menjadi debutnya, film ini berhasil ditampilkan dalam program Un Certain Regard di Festival Film Cannes. Film ini kemudian juga memenangkan Prix de la Liberte di festival film Cannes 2023.
Film berlatar belakang kerusuhan pra-pemisahan Sudan Utara dan Sudan Selatan ini menggambarkan dua wanita yang mencoba menggambarkan kerumitan yang terjadi antara komunitas Sudan Utara dan Sudan Selatan.
Mona, seorang Muslim dan mantan penyanyi populer, berusaha meredakan perasaan bersalahnya setelah menutupi pembunuhan yang dilakukan suaminya. Film ini akan ditayangkan pada 3 Oktober 2024, pukul 19.00 WIB di Cinepolis Senayan Park.
Sementara itu, This Jungo Life juga satu film lain yang menggugah dan kritis melihat kondisi Sudan. Disutradarai oleh David Fedele, film ini mengupas kehidupan apra pengungsi muda Sudan di Maroko.
Mereka terpaksa melarikan diri di Libya. Mereka mesti menerima kenyataan sulit kembali ke rumah karena konflik terus terjadi. Para pengungsi lantas hidup susah di Jalan. Film This Jungo Life akan diputar pada Minggu, 6 Oktober 2024 pukul 13.00 WIB di Studio Sjuman Djaya, Taman Ismail Marzuki.
Selain Focus Country, MIFF juga masih mempertahankan berbagai program festival lainnya, seperti Director's Talk, retrospeksi Hanung Bramantyo, In This World, Tenggara, Puan Madani, Madani Kids, Madani Shorts, Madani Classic, Madani Short Film Competition, dan masih banyak lagi.
Hikmat mengatakan khusus untuk film kompetisi, MIFF 2024 telah menerima sebanyak 1.645 film yang telah mendaftar dari dalam dan luar negeri untuk program Madani Short Film Competition. Setelah melalui seleksi, akhirnya terpilih lah 16 film yang akan berkompetisi pada program tersebut di MIFF 2024.
MIFF 2024 akan dihelat selama empat hari berturut-turut yakni pada 3-6 Oktober 2024. Pemutaran akan dilakukan di beberapa tempat, dari Cinepolis Senayan Park, Taman Ismail Marzuki. Universitas International Islam Indonesia, dan Universitas Paramadina.
Baca juga: Daftar Pemenang Madani International Film Festival 2023
Editor: Dika Irawan
Focus Country merupakan salah satu program di sebuah festival yang mencoba menyoroti geliat sinema tertentu secara mendalam terhadap sebuah negara. Dalam program ini, akan diputar film-film dari sineas negara tersebut, menampilkan berbagai ciri artistik dan dinamika yang muncul.
Baca juga: Madani International Film Festival 2024: Simak Program, Daftar Film & Jadwal Pemutarannya
Board of Madani International Film Festival, Hikmat Darmawan mengatakan Focus Country jadi salah satu program yang penting di sebuah festival. Tahun lalu, MIFF mengangkat Palestina, sekarang menyoroti Sudan.
Kendati demikian, dalam edisi kali ini Palestina tak dilupakan begitu saja, dan tetap jadi yang perlu untuk disorot juga. Dua negara ini belakangan memang tengah jadi perbincangan dunia, terutama soal eskalasi yang terus meningkat di sana.
“Dua-duanya kan tengah mengalami permasalahan kolonial baru. Lalu, secara geopolitik, ekonomi, dan segala macemnya, negara ini juga ada di kancah yang sangat besar,” ungkap Hikmat.
Namun, negara-negara tersebut justru menunjukkan geliat sulit maju dan cenderung masuk ke negara miskin atau berkembang. Padahal, mereka tidak berada dalam kondisi kekurangan sumber daya, baik alam maupun manusia. Jawabannya hanya satu, lanjut Hikmat, karena kolonial masih terjadi.
Dalam Focus Country Sudan, MIFF menghadirkan dua film yang akan memantik perbincangan mengenai hal-hal tersebut. Pertama adalah Goodbye Julia yang disutradarai oleh Mohamed Kordofani dan This Jungo Life yang disutradarai David Fedele.
Film ko-produksi lintas negara, dari Sudan, Mesir, Jerman, Prancis, Arab Saudi, dan Swedia ini merupakan film panjang pertama Kordofani. Kendati menjadi debutnya, film ini berhasil ditampilkan dalam program Un Certain Regard di Festival Film Cannes. Film ini kemudian juga memenangkan Prix de la Liberte di festival film Cannes 2023.
Film berlatar belakang kerusuhan pra-pemisahan Sudan Utara dan Sudan Selatan ini menggambarkan dua wanita yang mencoba menggambarkan kerumitan yang terjadi antara komunitas Sudan Utara dan Sudan Selatan.
Mona, seorang Muslim dan mantan penyanyi populer, berusaha meredakan perasaan bersalahnya setelah menutupi pembunuhan yang dilakukan suaminya. Film ini akan ditayangkan pada 3 Oktober 2024, pukul 19.00 WIB di Cinepolis Senayan Park.
Sementara itu, This Jungo Life juga satu film lain yang menggugah dan kritis melihat kondisi Sudan. Disutradarai oleh David Fedele, film ini mengupas kehidupan apra pengungsi muda Sudan di Maroko.
Mereka terpaksa melarikan diri di Libya. Mereka mesti menerima kenyataan sulit kembali ke rumah karena konflik terus terjadi. Para pengungsi lantas hidup susah di Jalan. Film This Jungo Life akan diputar pada Minggu, 6 Oktober 2024 pukul 13.00 WIB di Studio Sjuman Djaya, Taman Ismail Marzuki.
Selain Focus Country, MIFF juga masih mempertahankan berbagai program festival lainnya, seperti Director's Talk, retrospeksi Hanung Bramantyo, In This World, Tenggara, Puan Madani, Madani Kids, Madani Shorts, Madani Classic, Madani Short Film Competition, dan masih banyak lagi.
Hikmat mengatakan khusus untuk film kompetisi, MIFF 2024 telah menerima sebanyak 1.645 film yang telah mendaftar dari dalam dan luar negeri untuk program Madani Short Film Competition. Setelah melalui seleksi, akhirnya terpilih lah 16 film yang akan berkompetisi pada program tersebut di MIFF 2024.
MIFF 2024 akan dihelat selama empat hari berturut-turut yakni pada 3-6 Oktober 2024. Pemutaran akan dilakukan di beberapa tempat, dari Cinepolis Senayan Park, Taman Ismail Marzuki. Universitas International Islam Indonesia, dan Universitas Paramadina.
Baca juga: Daftar Pemenang Madani International Film Festival 2023
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.