Voice of Baceprot Hentak Panggung Pestapora, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/09/2024). (Sumber foto: Hypeabis.id/Himawan L Nugraha)

Voice of Baceprot Gaungkan No Music on A Dead Planet di Pestapora 2024

21 September 2024   |   22:23 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Like
Setelah mengukir sejarah menjadi band pertama Indonesia yang tampil di Glastonbury 2024, salah satu festival musik tahunan terbesar di Inggris, Voice of Baceprot (VoB) akhirnya mudik. Band metal yang digawangi tiga perempuan asal Garut itu tampil menghibur penggemarnya dari dalam negeri di Pestapora Pertamina Fastron 2024.

Trio metal perempuan muda Indonesia ini langsung menggeber Pestapora dengan lagu-lagu cadasnya sekitar pukul 20.30 WIB di Hingar Bingar Stage. Komposisi yang bertempo cepat itu disuguhkan oleh sang vokalis sekaligus gitaris, Firdda Marsya Kurnia, Penggebuk drum Euis Siti Aisyah, dan basis Widi Rahmawati

"Selamat malam Pestapora. Welcome to the show!" ucap Firdda.

Baca Juga: Tampil Memukau di Pestapora 2024, Mother Bank Bawakan Keresahan Emak-Emak Lewat Nyanyian

VoB membuka penampilannya dengan membawakan lagu-lagu populer mereka, salah satunya adalah Not Public Property. Dengan dentuman drum yang kencang, juga raungan gitar, Not Public Property dibawakan dengan penuh totalitas.

Di tangan Firdda Marsya Kurnia, gitar berwarna merahnya yak ubahnya seperti tongkat sihir. Petikan-petikannya bak mantra yang membius ratusan mata penonton yang hadir. Alunan gitar itu berpadu dengan aksi Euis Siti Aisyah di posisi drum.

Pukulan drum yang ritmis membuat lagu-lagu yang dibawakan oleh VoB lebih nge-rock. Di posisi bas, Widi Rahmawati juga sama. Betotan basnya yang penuh freestyle membuat suasana malam makin hidup.
 

Voice of Baceprot Hentak Panggung Pestapora, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/09/2024). (Sumber foto: Hypeabis.id/Himawan L Nugraha)

Voice of Baceprot Hentak Panggung Pestapora, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/09/2024). (Sumber foto: Hypeabis.id/Himawan L Nugraha)


Saat jeda lagu, Firdda menyempatkan diri menyapa penonton.  Dia berterima kasih kepada penonton yang menyempatkan hadir ke panggungnya. Baginya, Pestapora kali ini cukup bersejarah. Sebab, ini kali pertama mereka manggung di festival ini.

Firdda bercerita, dia baru saja sampai ke Indonesia setelah dari Singapura. Beberapa waktu lalu, VoB memang diplot menjadi salah satu band pembuka dalam gelaran ajang balap F1 di Singapura. Tenaganya sebenarnya cukup lelah, tetapi Firdda menyebut kini terisi penuh lagi setelah melihat antusiasme penonton di panggungnya.

"Tadinya sudah tepar, tetapi tenaga kembali pulih kalau sudah begini. Ya, biasalah kami naik pesawat komersil kan kemarin, bukan jet pribadi," tutur Firdda.

Dalam penampilannya ini, VoB kembali menggaungkan No Music on a Dead Planet. Dia menyuarakan agar terus menjaga bumi dengan caranya masing-masing, bisa dari menanam pohon hingga tidak sering naik pesawat berlebih untuk mengurangi emisi karbo.

Lampu panggung kemudian menyorot ke para personel VoB. Di layar panggung mereka, tertulis tulisan No Music on a Dead Planet. VoB lantas melanjutkan hentakan musiknya dengan membawakan lagu 'The Enemy of Earth is You'.

Penampilan VoB makin pecah ketika mereka juga membawakan salah satu lagu Queen, yakni We Will Rock You. Usai tampil di Pestapora 2024, VoB akan langsung bersiap dengan rencana baru. Setelah daratan Eropa dan Amerika Serikat dijajaki, trio perempuan tersebut bakal manggung di benua Australia pada Oktober 2024.
 

Voice of Baceprot Hentak Panggung Pestapora, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/09/2024). (Sumber foto: Hypeabis.id/Himawan L Nugraha)

Voice of Baceprot Hentak Panggung Pestapora, di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Sabtu (21/09/2024). (Sumber foto: Hypeabis.id/Himawan L Nugraha)


Dalam konser tur bertajuk ‘Voice of Baceprot: The Inaugural Australian Tour 2024’, mereka dijadwalkan tampil di lima kota, di antaranya Brisbane (23/10), Burleigh Heads (24/10), Melbourne (26/9), Adelaide (27/10), dan Perth (28/10).

VoB mulanya bermain musik metal sebagai kegiatan ekstra kurikuler di Sekolah Menengah Pertama Islam (Madrasah Tsanawiyah) di kampung halaman mereka di Singajaya, sebuah desa kecil yang berjarak dua jam perjalanan dari kota Garut, Jawa Barat. Guru mereka Cep Ersa Ekasusila Satia (alias Abah Erza) yang memperkenalkan & mengajari mereka alat musik juga merupakan orang di balik nama "Voice of Baceprot".

Kata “Baceprot” berasal dari bahasa Sunda yang berarti “berisik”. Kata ini dipilih untuk mewakili jenis musik yang mereka mainkan. Ketiga perempuan muda ini telah menempuh perjalanan panjang dalam dunia musik cadas sejak duduk di bangku sekolah sekitar 10 tahun lalu. Lambat laun, hobi bermusik yang mereka sukai ini kemudian mulai mendapat sambutan yang baik oleh para pencinta musik.

Band ini terus berkembang pesat, dari membawakan lagu-lagu hit di acara-acara sekolah, hingga menulis musiknya sendiri. Mereka pun merilis sederet single hit, menjual habis tiket pertunjukan di tempat-tempat lokal, hingga melakukan tur internasional.

Sepanjang kariernya, VoB telah memiliki lima single. Beberapa di antarannya yang cukup populer adalah School Revolution (2018), [NOT] Public Property (2022), hingga What's The Holy (Nobel) Today? (2023). Band yang terbentuk ketika para anggotanya masih sekolah ini juga telah menelurkan satu Extended Play (EP) bertajuk The Other Side of Metalism yang rilis pada 2021 dan satu album penuh bertajuk Retas yang rilis pada 2023.

Band dengan semua personelnya perempuan ini dikenal karena kerap mengangkat isu ketidaksetaraan gender dan perubahan iklim. Mereka menjadikan musik tak hanya sebatas karya, tetapi juga medium perjuangan pada nilai-nilai yang diyakini. Kendati terdengar berat, ramuan musiknya yang cadas membuatnya banyak disukai. Salah satu single berjudul 'God, Allow Me to Make Music' bahkan telah ditonton lebih dari lima juta kali di YouTube.

Baca Juga: Mulan Jameela Sihir Penonton Pestapora 2024 dengan Lagu Penuh Nostalgia

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

Mulan Jameela Sihir Penonton Pestapora 2024 dengan Lagu Penuh Nostalgia

BERIKUTNYA

Pencarian Tak Berkesudahan Jumaldi Alfi dalam Pameran Never Ending Stories

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: