Instalasi interior Atelier Blanco karya desainer Ary Juwono. (Sumber gambar: The Colours of Indonesia)

Gaya Interior Eklektik dalam Instalasi Atelier Blanco karya Desainer Ary Juwono

18 September 2024   |   15:30 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Sebuah instalasi desain interior ruang tamu mencuri perhatian. Ruang tamu itu tampak menghadirkan perpaduan berbagai macam gaya desain, warna, furnitur, material, hingga benda-benda sentuhan seni rupa. Meski menghadirkan berbagai macam konsep desain, instalasi ruang tamu itu tetap tampak harmonis dan menciptakan ketenangan.

Oleh sang desainer, Ary Juwono, instalasi ruang tamu dan rooftop itu diberi nama Atelier Blanco. Ary bercerita bahwa karya instalasinya itu terinspirasi oleh studio pelukis Antonio Blanco yang berlokasi di Bali. Untuk diketahui, Antonio Blanco ialah pelukis keturunan Spanyol dan Amerika yang menghabiskan masa-masa terakhir hidupnya di Pulau Dewata.

Baca juga: Desainer Interior Joke Roos Ciptakan Ketenangan ala Filosofi Jepang Wabi Sabi di Instalasi Pameran TCOI

Bagi Ary, Blanco adalah sosok seniman yang eklektik. Sang pelukis kerap menggabungkan berbagai macam teknik dalam menciptakan karya-karya lukisnya, sehingga menciptakan kesan eklektik yang kuat, sifat menggabungkan berbagai macam gaya untuk menciptakan bentuk yang baru.

"Aku mencoba menerapkannya di sini. Saya punya dua ruang berbeda. Di bawah itu ada lukisan yang aku gabungkan dengan sofa-sofa bergaya Italia, tapi ketika kita ke atas, aku mencoba memberi gambaran baru lagi, ada furnitur modern yang tampilannya clean," katanya kepada Hypeabis.id.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

The Colours of Indonesia (@thecoloursofindonesia) ??



Dalam dunia interior, memang dikenal gaya desain eklektik, sebuah pendekatan yang mencampurkan elemen-elemen dari berbagai gaya desain yang berbeda untuk menciptakan tampilan yang unik dan beragam. Gaya eklektik merupakan penggabungan seni desain dari berbagai periode waktu, budaya, dan gaya dalam satu ruangan, sebagaimana dilansir dari Decorilla.

Tujuan utama desain ini adalah menciptakan ruangan yang menggabungkan elemen-elemen berbeda dengan cara yang harmonis dan menarik. Gaya desain ini kerap diaplikasikan dalam hunian lantaran dapat disesuaikan dengan kepribadian dan preferensi seseorang.

Gaya eklektik bisa ditelusuri hampir di seluruh sudut ruang instalasi Atelier Blanco. Pada bagian dinding dan ceiling misalnya, yang tampak menampilkan material semen berwarna putih dengan motif bintik biru. Meski mengambil warna putih yang cenderung netral, motif bintik biru pada desainnya menciptakan kesan unik tersendiri.

Terlebih, sang desainer juga menambahkan lampu kristal klasik bernuansa hitam yang menambah kesan eklektik dalam instalasinya. Hal ini sesuai dengan salah satu karakter desain eklektik yang kerap menampilkan bagian atap dari material semen yang dihias dengan lampu kristal.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

The Colours of Indonesia (@thecoloursofindonesia) ??



Pada salah satu bagiannya, dinding ruangan tersebut tampak dihiasi dengan lukisan bergambar ular yang di-print di atas kain canvas dengan tampilan doff. Lukisan serupa juga tampak diaplikasikan pada material tiles untuk lantai, namun tampilannya sekilas tampak seperti menggunakan marmer.

Selain lukisan, dihadirkan juga tirai panjang menjulang dengan tinggi sejajar dengan dinding, dengan warna dan motif yang didominasi biru, navy, putih, dan abu-abu. Tirai serupa juga hadir pada bagian dinding lainnya dalam ruangan yang dipadukan dengan kain berwarna navy yang menjadi dekorasi pada dinding.

Lukisan tersebut juga sekaligus menjadi focal point yang membuat desain interior pada ruangan tersebut tetap menarik meski menggabungkan berbagai gaya. Hal lainnya yang juga tampak menjadi focal point ialah set sofa ruang tamu bernuansa jingga yang tampak kontras dengan furnitur dan perabotan lainnya, sehingga tampak menonjol.

Begitupun dengan sebuah pintu besar bermaterial kayu berwarna coklat dengan pola geometris yang menambah focal point dalam ruangan tersebut. Sebagai pelengkap, hadir juga beberapa perabotan dengan beragam warna dan bentuk seperti pot tanaman tinggi berwarna putih yang menghadirkan kesan gaya modern, standing lamp dengan bentuk seperti chandelier, dan rak penyimpanan bernuansa hijau yang menampilkan kesan vintage.

Aplikasi itu sejalan dengan karakter gaya eklektik yang kerap menggunakan furnitur dan perabotan yang beragam, baik dari segi warna, material, gaya, maupun pola, namun tetap memperhatikan keseimbangan keseluruhan tampilan ruangan.

Menariknya, tampilan berbeda dihadirkan dalam instalasi ruang pada bagian atas yang berfungsi sebagai rooftop. Ruangan itu dilengkapi dengan meja dapur panjang, set meja dan kursi makan, serta sebuah lemari es yang menampilkan desain modern kontemporer. Set meja makan tersebut tampak menjadi focal point lantaran hadir dengan desain dan warna gradasi yang unik.

Meski demikian, sang desainer tetap memadukannya dengan gaya klasik yang diwujudkan dengan penggunaan lampu gantung kristal, serta dekorasi ceiling yang membuat tampilannya tampak elegan. Begitupun kehadiran lemari es yang kental dengan desain vintage. Perpaduan antara gaya modern, klasik dan vintage dalam ruangan ini menjadi sentuhan eklektik yang apik.

"Jangan takut untuk mencampur gaya di sebuah ruangan. Selama Anda punya kontrol yang baik, kalau misalnya bentuk berbeda-beda tapi warna ada yang satu turunan, itu pasti juga akan bagus. Warna beda-beda, tapi bentuk satu tipe pasti akan keren juga," kata Ary.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

The Colours of Indonesia (@thecoloursofindonesia) ??



Instalasi ruangan ini hanyalah satu dari sejumlah karya desain interior yang hadir dalam pameran The Colours of Indonesia (TCOI), yang digelar oleh 12 desainer interior kenamaan Indonesia yang tergabung dalam ID12. Tahun ini, ekshibisi dua tahunan itu mengambil tajuk Summer Home yang digelar untuk publik pada 2-14 September 2024 di Main Atrium Senayan City Jakarta.

Tajuk Summer Home dipilih untuk menciptakan suasana liburan baik di rumah utama maupun di rumah kedua. Memenuhi kebutuhan akan ruang yang lebih leluasa di rumah utama, begitupun dengan menciptakan rumah vakansi yang berfungsi untuk menghabiskan waktu liburan bersama.

Tahun ini menjadi gelaran TCOI yang ke-5, yang telah berlangsung selama 10 tahun. Selain itu, TCOI 2024 juga menandai pertemanan sekaligus kolaborasi dari ID12 selama 17 tahun yang terdiri dari Agam Riadi, Anita Boentarman, Ary Juwono, Eko Priharseno, Joke Roos, Prasetio Budhi, Reza Wahyudi, Roland Adam, Sammy Hendramianto, Shirley Gouw, Vivianne Faye, dan Yuni Jie. 

Baca juga: Sentuhan Klasik Sekaligus Dreamy dalam Instalasi Interior Shirley Gouw

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Merayakan Inklusivitas Seni Rupa Lewat Pameran Warna-warna 

BERIKUTNYA

Bandung Dilanda Gempa Bumi, KCIC Batalkan Sejumlah Perjalanan Whoosh

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: