4 Fakta Pertandingan Sepak Bola PON XXI yang Diwarnai Pemukulan Wasit
16 September 2024 |
17:30 WIB
Cabang olahraga sepak bola dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) yang sedang berlangsung menjadi sorotan banyak pihak. Bukan tanpa alasan, pertandingan yang seharusnya menjunjung tinggi sportivitas itu justru berakhir dengan tindakan yang sebaliknya.
Dikutip dari laman PSSI, laga yang mempertemukan antara tim sepak bola dari Aceh melawan Sulawesi Tengah berakhir untuk kemenangan Aceh setelah tim Sulawesi Tengah memutuskan untuk walkout.
Sebelumnya, salah satu pemain Sulawesi Tengah melakukan aksi pemukulan terhadap wasit Eko Agus Sugih Harto yang memimpin pertandingan dan dinilai kontroversial. Akibat pukulan tersebut, sang pengadil lapangan hijau terkapar dan harus dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.
Baca juga: Pembukaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 Segera Berlangsung, Digelar di Dua Tempat
Terkait kejadian itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan kejadian tersebut sangat memalukan. Dia pun menegaskan akan mengusut tuntas peristiwa tersebut dan tidak segan untuk memberikan sanksi paling berat kepada pemain dan wasit yang terlibat.
"Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat,” katanya.
Dia menjelaskan bahwa PSSI akan melakukan investigasi mendalam terkait dengan pertandingan tersebut, mulai dari kepemimpinan wasit yang dinilai penuh kejanggalan sampai reaksi tidak sportif pemain.
Berikut sejumlah fakta menarik tentang pertandingan yang seharusnya tidak terjadi dalam kompetisi yang menjunjung tinggi sportivitas tersebut.
Karier wasit yang bertugas, terutama Eko Agus Sugi Harto terancam berakhir jika hasil investigasi menunjukkan ada pengaturan pertandingan. Tidak hanya wasit, karier sepak bola seluruh pihak yang terlibat juga akan berakhir jika hasil investigasi menunjukkan mereka perlu mendapatkan sanksi paling berat.
Tidak hanya itu, skandal soal keputusan wasit juga menjadi tindakan lain yang memiliki konsekuensi hukum jika pertandingan terindikasi diatur oleh oknum tertentu.
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaskan bahwa hukuman terberat yang akan diterima oleh pihak-pihak tertentu dengan mengacu hasil investigasi akan menjadi contoh bagi pihak lain agar tidak melakukan perbuatan yang sama pada masa yang akan datang.
Dia tidak ingin kejadian serupa terjadi di sepak bola Indonesia pada masa yang akan datang. Selain itu, Langkah pemberian sanki terberat juga merupakan bentuk dari organisasi menjaga marwahnya.
Aksi yang terjadi di cabang olahraga sepak bola dalam PON yang tengah berlangsung merupakan bentuk pencorengan terhadap kehormatan sepak bola Indonesia. Pada saat ini, sepak bola di dalam negeri mulai menunjukkan titik cerah. Dengan begitu, PSSI tidak akan memberikan toleransi terhadap pihak yang telah sengaja melanggar komitmen fair play.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Dikutip dari laman PSSI, laga yang mempertemukan antara tim sepak bola dari Aceh melawan Sulawesi Tengah berakhir untuk kemenangan Aceh setelah tim Sulawesi Tengah memutuskan untuk walkout.
Sebelumnya, salah satu pemain Sulawesi Tengah melakukan aksi pemukulan terhadap wasit Eko Agus Sugih Harto yang memimpin pertandingan dan dinilai kontroversial. Akibat pukulan tersebut, sang pengadil lapangan hijau terkapar dan harus dilarikan ke rumah sakit dengan ambulans.
Baca juga: Pembukaan PON XXI Aceh-Sumut 2024 Segera Berlangsung, Digelar di Dua Tempat
Terkait kejadian itu, Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengungkapkan kejadian tersebut sangat memalukan. Dia pun menegaskan akan mengusut tuntas peristiwa tersebut dan tidak segan untuk memberikan sanksi paling berat kepada pemain dan wasit yang terlibat.
"Memalukan. Sangat memalukan. PSSI akan mengusut tuntas peristiwa ini dan akan menjatuhkan sanksi terberat,” katanya.
update score Sepakbola babak 8 besar
— PON XXI Aceh (@ponxxiaceh) September 14, 2024
Aceh vs Sulawesi Tengah berakhir imbang 1-1#PONXXIAcehSumut2024#PONXXIAceh#BersatuKitaJuara pic.twitter.com/Lpx4iazorT
Dia menjelaskan bahwa PSSI akan melakukan investigasi mendalam terkait dengan pertandingan tersebut, mulai dari kepemimpinan wasit yang dinilai penuh kejanggalan sampai reaksi tidak sportif pemain.
Berikut sejumlah fakta menarik tentang pertandingan yang seharusnya tidak terjadi dalam kompetisi yang menjunjung tinggi sportivitas tersebut.
1. Larangan Seumur Hidup
Karier wasit yang bertugas, terutama Eko Agus Sugi Harto terancam berakhir jika hasil investigasi menunjukkan ada pengaturan pertandingan. Tidak hanya wasit, karier sepak bola seluruh pihak yang terlibat juga akan berakhir jika hasil investigasi menunjukkan mereka perlu mendapatkan sanksi paling berat.
2. Konsekuensi Hukum
Fakta lain dalam perselisihan yang terjadi adalah tidak ada justifikasi bagi pemain untuk melakukan aksi pemukulan. Tindakan pemain yang memukul wasit merupakan tindakan kriminal yang memiliki konsekuensi hukum.Tidak hanya itu, skandal soal keputusan wasit juga menjadi tindakan lain yang memiliki konsekuensi hukum jika pertandingan terindikasi diatur oleh oknum tertentu.
3. Hukuman Terberat Sebagai Efek Jera
Ketua Umum PSSI Erick Thohir mengaskan bahwa hukuman terberat yang akan diterima oleh pihak-pihak tertentu dengan mengacu hasil investigasi akan menjadi contoh bagi pihak lain agar tidak melakukan perbuatan yang sama pada masa yang akan datang.Dia tidak ingin kejadian serupa terjadi di sepak bola Indonesia pada masa yang akan datang. Selain itu, Langkah pemberian sanki terberat juga merupakan bentuk dari organisasi menjaga marwahnya.
4. Mencoreng Kehormatan Sepak Bola Indonesia
Aksi yang terjadi di cabang olahraga sepak bola dalam PON yang tengah berlangsung merupakan bentuk pencorengan terhadap kehormatan sepak bola Indonesia. Pada saat ini, sepak bola di dalam negeri mulai menunjukkan titik cerah. Dengan begitu, PSSI tidak akan memberikan toleransi terhadap pihak yang telah sengaja melanggar komitmen fair play.(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.