Ilustrasi Vaksin Mpox (Sumber Foto: Freepik)

3 Pilihan Jenis Vaksin Mpox yang Telah Disetujui WHO, Ada MVA-BN dan ACAM2000

13 September 2024   |   16:30 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Wabah Monkey Pox (Mpox) atau penyakit cacar monyet telah ditetapkan oleh World Health Organization (WHO) sebagai keadaan darurat kesehatan global. Menanggapi situasi tersebut, pemerintah melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menyiapkan sejumlah upaya pencegahan dan penanganan mpox di Indonesia.

Kemenkes telah menyiapakan sebanyak 4.450 dosis vaksin yang nantinya akan ditujukan pada 2.225 sasaran, dengan dua dosis per individu untuk mencegah penyebarluasan kasus cacar monyet di Tanah Air.

Baca juga: Benarkah Mpox Muncul Karena Efek Samping Vaksin COVID-19? Begini Penjelasan Kemenkes

Jenis vaksin mpox yang digunakan di Indonesia, salah satunya adalah golongan Modified Vaccinia Ankara-Bavarian Nordic (MVA-BN). Vaksin ini merupakan turunan vaksin smallpox generasi ke-3 yang bersifat non-replicating.

Kini penggunaan vaksin Mpox di Indonesia telah mendapat persetujuan dari WHO dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Artinya, vaksin Mpox dapat diberikan dalam situasi darurat kesehatan.

Mohammad Syahril, juru Bicara Kementerian Kesehatan RI memaparkan, dalam pelaksanaan vaksinasi, Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) turut memantau keamanan dan memastikan manfaat pemberian vaksin Mpox sebagai upaya pencegahan penularan virus Mpox (MPXV).

“Vaksin Mpox sudah menerima Emergency Use Listing (EUL) dari WHO dan Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM, yang berarti vaksin ini boleh digunakan dalam kondisi darurat,” terang Syahril di Jakarta, Selasa (10/9).

Pelaksanaan vaksinasi Mpox dengan MVA-BN telah dilakukan mulai 2023, setelah ditemukan kasus konfirmasi Mpox di Indonesia. Sebelumnya memang sejak 2022 lalu, Indonesia telah mendatangkan 1.000 dosis vaksin sebagai respon awal terhadap peningkatan status pandemi Mpox oleh WHO.
 

Pilihan Jenis Vaksin Mpox

Berdasarkan dokumen WHO berjudul Weekly Epidemiological Record: Smallpox and Mpox (Orthopoxviruses) Vaccine Position Paper, yang diterbitkan pada 23 Agustus 2024, terdapat tiga vaksin yang dapat digunakan untuk pencegahan Mpox. 

Ketiga vaksin ini awalnya ditujukan untuk pencegahan cacar, kemudian selanjutnya dikembangkan dan diperluas penggunaannya untuk pencegahan Mpox. Simak beberapa pilihan vaksin Mpox yang telah disetujui penggunaannya di Indonesia.

MVA-BN: Vaksin ini disetujui tahun 2013 untuk pencegahan cacar di Kanada dan Uni Eropa yang menyasar kelompok orang berusia 18 tahun ke atas. Pada 2019, MVA-BN disetujui untuk pencegahan cacar dan Mpox pada orang dewasa di Amerika Serikat.

Pada tahun yang sama, Kanada memperluas MVA-BN untuk pencegahan Mpox. Sampai akhirnya pada 22 Juli 2022, Uni Eropa menyetujui MVA-BN untuk pencegahan Mpox pada orang dewasa. MVA-BN tidak dilisensikan untuk orang di bawah usia 18 tahun.

LC16m8: LC16m8 dilisensikan pada 1975 untuk penyakit cacar tanpa batasan usia dan diperluas untuk pencegahan Mpox pada Agustus 2022 di Jepang. LC16m8 yang digunakan merupakan vaksin cacar generasi ketiga.

ACAM2000: Vaksin cacar generasi kedua ini disetujui Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk imunisasi cacar sejak 2007. Pada 2024, vaksin ini disetujui untuk mencegah Mpox di bawah protokol Investigasi Obat Baru Akses yang Diperluas (Expanded Access Investigational New Drug).

Berdasarkan tinjauan pakar dalam sebuah jurnal berjudul, Vaccines against mpox: MVA-BN and LC16m8 yang terbit di Taylor & Francis Online pada 1 September 2024, probabilitas MVA-BN menurunkan penyakit Mpox sebesar 62 persen hingga 85 persen. Sementara pada orang yang sudah terpapar Mpox, MVA-BN mengurangi risiko penyakit sebesar 20 persen.

Pada vaksin kedua, yakni LC16m8, berdasarkan hasil uji klinis vaksin ini memberikan perlindungan terhadap virus Mpox. MVA-BN dan LC16m8 secara konsisten mengembangkan respons antibodi penetral terhadap orthopoxvirus, termasuk Clade I MPXV.

Selanjutnya, vaksin ketiga, efikasi ACAM2000 yang diperoleh dari studi model hewan menemukan, vaksin ini dapat melawan virus MPXV bila dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak divaksinasi.

Baca juga: Langkah Kemenkes RI Antisipasi Mpox: Vaksinasi hingga Wajib Mengisi SATUSEHAT Health Pass

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Cara Cek Pengumuman Seleksi Administrasi CPNS 2024 Kemenkes 14-19 September 2024

BERIKUTNYA

Kapan iPhone 16 Tersedia di Indonesia? Ini Kata Apple

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: