Pameran Art Jakarta 2023 di JIExpo, Jakarta, Jumat (17/11/2023). (Sumber foto: JIBI/Hypeabis.id/Himawan L Nugraha)

Art Jakarta 2024 Siap Dihelat, Cek Profil 4 Seniman yang Pajang Karya di Jakarta Art Spots

11 September 2024   |   21:15 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Penikmat seni rupa sepertinya siap semringah akhir tahun ini. Pasalnya bursa seni rupa tahunan, Art Jakarta 2024 siap kembali dihelat pada 4-6 Oktober 2024 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Ratusan karya, baik dua dan tiga dimensi akan dipamerkan dalam ajang tersebut.

Menjadi gelaran kedua di JIEXPO Kemayoran, tahun ini Art Jakarta 2024 juga bakal lebih semarak dibanding tahun sebelumnya. Total akan terdapat 73 galeri baik dari dalam dan luar negeri yang akan meramaikan acara ini dengan membawa karya-karya terbaik mereka pada publik.

Direktur Artistik Art Jakarta, Enin Supriyanto mengatakan, komponen terbesar dari acara ini adalah menghadirkan galeri seni rupa dari berbagai negara di dunia. Oleh karena itu pihaknya juga membebaskan setiap galeri untuk membawa dan memacak karya-karya terbaik pada publik. 

Baca juga: Art Jakarta 2024 Bakal Lebih Meriah, Hadirkan 73 Galeri Seni Lokal dan Mancanegara
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Art Jakarta (@artjakarta)


Berbeda dengan pameran seni, ajang ini memang dihelat untuk menampilkan kebebasan para galeries tanpa membatasi tema dan kurasi yang ketat." Jadi karya siapa saja yang bakal dibawa ke Art Jakarta, kami serahkan sepenuhnya ke pihak galeri. Kita hanya memberikan ruang," katanya.

Walakin, Enin menjelaskan, sejumlah galeri juga bakal memboyong karya-karya seniman yang saat ini masih berkarya. Beberapa di antara mereka juga akan diberikan tempat khusus lewat segmen Jakarta Spot, karena karya yang dibawa termasuk berukuran gigantik. 
 
Lantas, karya siapa saja yang bakal dipacak dalam segmen tersebut? Dihimpun dari sumber resmi, berikut 4 di antaranya yang bisa menjadi pemicu genhype untuk datang melihat dan mengapresiasinya pada gelaran Art Jakarta 2024:


1. Antara Muara, Syariful Garibaldi

Syaiful Aulia Garibaldi, atau yang dikenal sebagai Tepu, adalah seniman dan mahasiswa ilmu lingkungan Indonesia. Di Art Jakarta tahun ini, Tepu bakal membawa karya bertajuk Antara Muara (2024) yang menggabungkan latar belakangnya dalam seni rupa dan agronomi.

Lewat karya ini, Tepu mengeksplorasi jaringan ekologi dan mikroorganisme melalui berbagai media. Termasuk memadukan seni dan sains untuk menawarkan wawasan tentang kehidupan dan pembusukan. Salah satunya adalah menghadirkan biota-biota laut yang akan disuguhkan ke publik seni.


2. Ganjel, Tisna Sanjaya

Lahir di Bandung pada 1958, Tisna Sanjaya merupakan seniman Indonesia dan lulusan ITB dengan studi pascasarjana di Jerman. Tisna banyak berkarya di berbagai media, dengan mengangkat tema kemanusiaan, ketidakadilan, dan isu lingkungan . Karya juga telah ditampilkan dalam berbagai pameran di seluruh dunia, termasuk Venice dan Gwangju Biennale.

Pada Art Jakarta tahun ini, Tisna akan membawa karya berjudul Ganjel (2024) yang terdiri dari berbagai tumpuan arsip di atas timbangan duduk manual yang biasa digunakan di toko dan agen beras. Uniknya, sang seniman juga merespon alat ukur tersebut dengan berbagai tulisan mengenai perang di Palestina.


3. Air Pasang, Iwan Yusuf

Iwan Yusuf merupakan perupa yang populer lewat karya-karya lukisannya yang beraliran hiper realis. Iwan mulai menekuni seni rupa sejak dekade 2000-an, dengan karya yang merentang dalam banyak hal. Meliputi lukisan dengan cat minyak, lukisan berbahan plastik dan pukat-jala, dan karya-karya instalasi site-specific dengan aneka bahan.

Di Art Jakarta, Iwan memboyong karya Air Pasang (2023) yang mendedah pentingnya laut bagi kehidupan manusia. Karya ini sebelumnya sempat ditampilkan di Pameran Pascamasa Galeri Nasional Indonesia, yang mencoba mendedah pentingnya laut bagi kehidupan manusia, khususnya bagi negara maritim.


4. Dismantling Nostalgia, Timoteus Anggawan Kusno

Timoteus Anggawan Kusno, lahir pada 1989 di Yogyakarta, adalah seorang seniman visual, peneliti, dan pembuat film Indonesia yang sedang menempuh pendidikan doktor di Universitas Amsterdam. Karyanya memadukan fiksi, sejarah, dan memori dan telah dipamerkan di seluruh dunia. Pada tahun 2021, dia memenangkan Penghargaan Produksi Video dari Yayasan Han Nefkens.

Kali ini, sang seniman bakal memboyong karya bertajuk Dismantling Nostalgia (2024) yang merekonstruksi ulang lukisan Napoleon Crossing the Alps karya Jacques-Louis David. Namun, alih-alih menggunakan nta dan kanvas, sang seniman seperti membuat kolase dari kain perca dengan latar alam ala mooi indie.

Baca juga: Cek 6 Segmen Pameran Seni di Art Jakarta 2024, Ada Ruang Interaktif untuk Anak-anak

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Awas Apes, Penjahat Siber Bikin Penawaran Palsu iPhone 16 Series

BERIKUTNYA

Simak Cara Membuat NPWP Orang Pribadi secara Online

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: