Album Rimpang dari Band Efek Rumah Kaca Hadir dalam Format Vinyl
01 September 2024 |
23:09 WIB
Setelah dirilis dalam format digital dan CD, album Rimpang dari band Efek Rumah Kaca kini hadir dalam bentuk piringan hitam atau vinyl. Peluncuran format fisik vinyl ini merupakan kerja sama antara Efek Rumah Kaca dengan perusahaan rekaman demajors. Perilisan ini tentunya bisa menjadi media pengalaman baru dalam mendengarkan album Rimpang.
Vinyl album Rimpang hadir dalam dua versi yakni regular dengan warna hitam dan limited edition (clear) berukuran 2 x 12 inci 45 RPM yang dibanderol dengan harga Rp450.000. Adapun, vinyl album Rimpang versi regular (black) tersedia mulai 31 Agustus 2024 di seluruh jaringan edar juga website demajors, sementara untuk versi limited edition akan dirilis dalam waktu dekat.
Baca juga: Efek Rumah Kaca Kembali Kobarkan Otokritik Lewat Album Rimpang
"Karena Rimpang adalah album terakhir saat ini, jadi selera estetika kami memang sedang ada di situ. Tentunya senang sekali dengan hadirnya vinyl ini, ragam kehangatan dalam mendengarkan album Rimpang pun bisa banyak caranya. Bisa melalui platform streaming digital, CD, dan sekarang akhirnya vinyl,” ujar Cholil, vokalis Efek Rumah Kaca.
Rimpang adalah album panjang keempat dari band indie-rock alternatif Efek Rumah Kaca (ERK) yang dirilis pada 27 Januari 2023, atau tujuh tahun dari album sebelumnya. Album ini menjadi benang merah dari berbagai kritik dan otokritik, serta kegelisahan ERK terhadap kondidi sosial di Indonesia.
Rimpang menjadi kelanjutan album penuh dari ERK setelah terakhir mengeluarkan album Sinestesia pada 2015. Album ini juga menandai format personel baru ERK yang kini hanya diisi empat personel, yaitu Cholil Mahmud, Akbar Bagus Sudibyo, Poppie Airil, dan Reza Ryan.
Tajuk Rimpang terinspirasi dari teori rhizome oleh Deleuze dan Guattari. Rimpang merupakan gambaran tentang betapa harapan-harapan, baik yang kecil maupun besar, muncul secara acak, tak linier, tanpa hierarki, dan dalam berbagai situasi dapat menjalar secara diam-diam.
"Rimpang menjadi album yang, kami rasa, berbeda dari album-abum kami sebelumnya. Semoga, begitu juga dengan album-album berikutnya, akan tetap menjelajah," kata ERK.
Proses pengerjaan album Rimpang sendiri sempat diselingi pengerjaan mini album Jalan Enam Tiga pada 2020. Materi album Rimpang telah diolah oleh ERK sejak 2016 dengan mengaransemen, mendengarkan hasil rekaman, dan membongkar ulang kembali berbagai materi. Hingga akhirnya dirilis lah 10 lagu yang berhasil diselesaikan dengan berbagai tema di dalamnya.
Kesepuluh lagu tersebut yakni Fun Kaya Fun, Bergeming, Heroik, Tetaplah Terlelap, Sondang, Kita Yang Purba, Ternak Digembala, Rimpang, Bersemi Sekebun, dan Manifesto.
"Ini merupakan album penuh pertama kami tanpa Adrian Yunan, yang sidik jarinya begitu tebal dalam lagu maupun lirik Efek Rumah Kaca. Tapi dengan hadirnya Poppie Airil dan Reza Ryan membuat kami mampu melangkah ke wilayah-wilayah yang belum pernah dijelajahi sebelumnya," tulis ERK.
Album Rimpang mengikuti jejak tiga album ERK sebelumnya, yaitu Efek Rumah Kaca (2007), Kamar Gelap (2008), dan Sinestesia (2015). Penggemar akan disuguhi hitsa awal seperti Heroik yang diluncurkan pada September 2022, sekaligus menjadi single pertama dari Rimpang.
Nomor berikutnya adalah Fun Kaya Fun, focus track dalam album Rimpang yang dibawakan bersama Suraa, pseudonim dari Cempaka Surakusumah yang kerap membantu ERK tampil di berbagai panggung. Keunikan lain dari album Rimpang adalah ERK juga berkolaborasi dengan dedengkot hip-hop Morgue Vanguard, pada lagu Bersemi Sekebun.
Di ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2023, Album Rimpang masuk ke dalam nominasi Album Alternatif Terbaik. Begitupun dengan single Fun Kaya Fun yang menjadi salah satu karya terpilih dalam nominasi Duo/Grup/Kolaborasi Alternatif Terbaik. Kedua hal tersebut menjadi bukti bahwa Rimpang mendapatkan cukup banyak sorotan dan respons positif dari penikmat musik di Tanah Air.
Baca juga: Pamor Piringan Hitam Belum Habis, Koleksi Vinyl Menjadi Sumber Cuan
Editor: Puput Ady Sukarno
Vinyl album Rimpang hadir dalam dua versi yakni regular dengan warna hitam dan limited edition (clear) berukuran 2 x 12 inci 45 RPM yang dibanderol dengan harga Rp450.000. Adapun, vinyl album Rimpang versi regular (black) tersedia mulai 31 Agustus 2024 di seluruh jaringan edar juga website demajors, sementara untuk versi limited edition akan dirilis dalam waktu dekat.
Baca juga: Efek Rumah Kaca Kembali Kobarkan Otokritik Lewat Album Rimpang
"Karena Rimpang adalah album terakhir saat ini, jadi selera estetika kami memang sedang ada di situ. Tentunya senang sekali dengan hadirnya vinyl ini, ragam kehangatan dalam mendengarkan album Rimpang pun bisa banyak caranya. Bisa melalui platform streaming digital, CD, dan sekarang akhirnya vinyl,” ujar Cholil, vokalis Efek Rumah Kaca.
Rimpang adalah album panjang keempat dari band indie-rock alternatif Efek Rumah Kaca (ERK) yang dirilis pada 27 Januari 2023, atau tujuh tahun dari album sebelumnya. Album ini menjadi benang merah dari berbagai kritik dan otokritik, serta kegelisahan ERK terhadap kondidi sosial di Indonesia.
Rimpang menjadi kelanjutan album penuh dari ERK setelah terakhir mengeluarkan album Sinestesia pada 2015. Album ini juga menandai format personel baru ERK yang kini hanya diisi empat personel, yaitu Cholil Mahmud, Akbar Bagus Sudibyo, Poppie Airil, dan Reza Ryan.
Tajuk Rimpang terinspirasi dari teori rhizome oleh Deleuze dan Guattari. Rimpang merupakan gambaran tentang betapa harapan-harapan, baik yang kecil maupun besar, muncul secara acak, tak linier, tanpa hierarki, dan dalam berbagai situasi dapat menjalar secara diam-diam.
"Rimpang menjadi album yang, kami rasa, berbeda dari album-abum kami sebelumnya. Semoga, begitu juga dengan album-album berikutnya, akan tetap menjelajah," kata ERK.
Proses pengerjaan album Rimpang sendiri sempat diselingi pengerjaan mini album Jalan Enam Tiga pada 2020. Materi album Rimpang telah diolah oleh ERK sejak 2016 dengan mengaransemen, mendengarkan hasil rekaman, dan membongkar ulang kembali berbagai materi. Hingga akhirnya dirilis lah 10 lagu yang berhasil diselesaikan dengan berbagai tema di dalamnya.
Kesepuluh lagu tersebut yakni Fun Kaya Fun, Bergeming, Heroik, Tetaplah Terlelap, Sondang, Kita Yang Purba, Ternak Digembala, Rimpang, Bersemi Sekebun, dan Manifesto.
"Ini merupakan album penuh pertama kami tanpa Adrian Yunan, yang sidik jarinya begitu tebal dalam lagu maupun lirik Efek Rumah Kaca. Tapi dengan hadirnya Poppie Airil dan Reza Ryan membuat kami mampu melangkah ke wilayah-wilayah yang belum pernah dijelajahi sebelumnya," tulis ERK.
Grup band Efek Rumah Kaca. (Sumber gambar: demajors)
Nomor berikutnya adalah Fun Kaya Fun, focus track dalam album Rimpang yang dibawakan bersama Suraa, pseudonim dari Cempaka Surakusumah yang kerap membantu ERK tampil di berbagai panggung. Keunikan lain dari album Rimpang adalah ERK juga berkolaborasi dengan dedengkot hip-hop Morgue Vanguard, pada lagu Bersemi Sekebun.
Di ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2023, Album Rimpang masuk ke dalam nominasi Album Alternatif Terbaik. Begitupun dengan single Fun Kaya Fun yang menjadi salah satu karya terpilih dalam nominasi Duo/Grup/Kolaborasi Alternatif Terbaik. Kedua hal tersebut menjadi bukti bahwa Rimpang mendapatkan cukup banyak sorotan dan respons positif dari penikmat musik di Tanah Air.
Baca juga: Pamor Piringan Hitam Belum Habis, Koleksi Vinyl Menjadi Sumber Cuan
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.