Sejarah & Cara Memperingati Hari Menulis Surat Sedunia
01 September 2024 |
14:54 WIB
Menulis surat menggunakan pena dan kertas bukan lagi menjadi kegiatan populer pada era digitalisasi saat ini. Mayoritas orang lebih memilih aplikasi pesan singkat yang lebih cepat dan praktis untuk menuangkan perasaan, memberi kabar, atau menyampaikan informasi yang didapat.
Tak dipungkiri, berkomunikasi melalui sepucuk surat terbilang butuh proses yang cukup panjang. Setelah ditulis dengan merangkai kata secara seksama agar tidak mengulang terlalu banyak, surat harus melalui proses pengiriman untuk diterima orang yang dituju.
Kendati demikian, surat membuat komunikasi menjadi lebih intim. Selain meninggalkan jejak yakni tulisan tangan sendiri, kegiatan ini membutuhkan ide dan kreasi untuk membuat si penerima semakin tertarik membaca.
Baca juga: 10 Contoh Surat Kesan & Pesan untuk Kakak OSIS MPLS yang Kreatif
Nah, setiap 1 September, diperingati sebagai World Letter Writing Day atau Hari Menulis Surat Sedunia. Mengutip Nastional Today, hari bersejarah ini dicetuskan penulis, seniman, dan fotografer Australia, Richard Simpkin yang gemar menulis surat dengan tulisan tangan.
Berawal ketika Simpkin menulis surat untuk orang-orang yang dia anggap sebagai Legenda Australia dan kemudian mendapat balasan dari mereka. Pada 2005, dia lantas menerbitkan buku berjudul Legenda Australia.
Dalam buku tersebut, Simpkin memberikan penghormatan kepada seni menulis surat dan mengenang kembali bagaimana seni tersebut mengubah hidupnya. Untuk lebih menghargai surat tulisan tangan, dia lantas menciptakan Hari Menulis Surat Sedunia pada 2014. Dia juga mengadakan lokakarya menulis surat di sekolah-sekolah untuk mempromosikan seni tersebut.
Faktanya, zaman Mesir dan Yunani Kuno. Kala itu, surat ditulis bukan pada sebuah kertas, melainkan logam, timah, lempengan kayu berlapis lilin, pecahan tembikar, kulit binatang, hingga papirus. Dalam sejarah tercatat, Ratu Persia Atossa menjadi orang yang menulis surat tulisan tangan pertama di dunia.
Pada abad ke-17 dan ke-18, surat hanya digunakan untuk mengirim informasi, berita tertentu, atau ucapan selamat. Sementara itu, yang lain menggunakan surat untuk bertukar ide dan merumuskan pemikiran kritis mengenai subjek tertentu.
Surat yang dikumpulkan dari masa lalu lantas menjadi arsip interaksi pribadi dan diplomatik bagi para sejarawan. Surat-surat itu bahkan digunakan untuk menentukan berapa banyak peristiwa dalam sejarah yang terjadi.
Surat kemudian menjadi bentuk seni dan menonjol sebagai genre sastra. Ketika layanan pos diciptakan, banyak orang menggunakan surat untuk interaksi pribadi. Selama Perang Dunia, surat menjadi satu-satunya cara untuk berinteraksi antar sesama anggota keluarga maupun orang tercinta.
Dari fakta menarik Hari Menulis Surat Sedunia ini, Genhype bisa loh ikut merayakannya. Seperti apa caranya? Simak ulasannya di bawah ini yuk.
Keluarkan pena dan kertas, lalu mulailah menulis. Kamu bisa menuangkan perasaan kamu kepada teman, anggota keluarga, atau orang terkasih melalui surat tersebut dan kirimkan kepada mereka.
Saat ini Genhype masih bisa menggunakan layanan pos loh, atau kirimkan secara langsung. Jangan lupa berikan catatan agar mereka turus membalasnya melalui surat juga ya.
Generasi muda sekarang yakni Gen Z atau Alpha mungkin tidak tahu cara menulis surat dan mengirimkannya melalui pos. Nah, untuk memperingati Hari Menulis Surat Sedunia, yuk ajari mereka seni berkomunikasi melalui tulisan tangan dengan ragam ide dan kreasi ini. Pasti bakal menjadi pengalaman menarik untuk mereka.
Untuk menghidupkan kembali seni menulis surat, Genhype bisa membaca surat dari para tokoh dunia mulai dari penulis, seniman, ilmuan, raja, hingga para presiden yang terkenal dengan gagasan-gagasan hebatnya.
Baca juga: Surat Einstein untuk Presiden Roosevelt yang Mengubah Sejarah Dilelang US$4 juta
Editor: Puput Ady Sukarno
Tak dipungkiri, berkomunikasi melalui sepucuk surat terbilang butuh proses yang cukup panjang. Setelah ditulis dengan merangkai kata secara seksama agar tidak mengulang terlalu banyak, surat harus melalui proses pengiriman untuk diterima orang yang dituju.
Kendati demikian, surat membuat komunikasi menjadi lebih intim. Selain meninggalkan jejak yakni tulisan tangan sendiri, kegiatan ini membutuhkan ide dan kreasi untuk membuat si penerima semakin tertarik membaca.
Baca juga: 10 Contoh Surat Kesan & Pesan untuk Kakak OSIS MPLS yang Kreatif
Nah, setiap 1 September, diperingati sebagai World Letter Writing Day atau Hari Menulis Surat Sedunia. Mengutip Nastional Today, hari bersejarah ini dicetuskan penulis, seniman, dan fotografer Australia, Richard Simpkin yang gemar menulis surat dengan tulisan tangan.
Berawal ketika Simpkin menulis surat untuk orang-orang yang dia anggap sebagai Legenda Australia dan kemudian mendapat balasan dari mereka. Pada 2005, dia lantas menerbitkan buku berjudul Legenda Australia.
Dalam buku tersebut, Simpkin memberikan penghormatan kepada seni menulis surat dan mengenang kembali bagaimana seni tersebut mengubah hidupnya. Untuk lebih menghargai surat tulisan tangan, dia lantas menciptakan Hari Menulis Surat Sedunia pada 2014. Dia juga mengadakan lokakarya menulis surat di sekolah-sekolah untuk mempromosikan seni tersebut.
Faktanya, zaman Mesir dan Yunani Kuno. Kala itu, surat ditulis bukan pada sebuah kertas, melainkan logam, timah, lempengan kayu berlapis lilin, pecahan tembikar, kulit binatang, hingga papirus. Dalam sejarah tercatat, Ratu Persia Atossa menjadi orang yang menulis surat tulisan tangan pertama di dunia.
Pada abad ke-17 dan ke-18, surat hanya digunakan untuk mengirim informasi, berita tertentu, atau ucapan selamat. Sementara itu, yang lain menggunakan surat untuk bertukar ide dan merumuskan pemikiran kritis mengenai subjek tertentu.
Surat yang dikumpulkan dari masa lalu lantas menjadi arsip interaksi pribadi dan diplomatik bagi para sejarawan. Surat-surat itu bahkan digunakan untuk menentukan berapa banyak peristiwa dalam sejarah yang terjadi.
Surat kemudian menjadi bentuk seni dan menonjol sebagai genre sastra. Ketika layanan pos diciptakan, banyak orang menggunakan surat untuk interaksi pribadi. Selama Perang Dunia, surat menjadi satu-satunya cara untuk berinteraksi antar sesama anggota keluarga maupun orang tercinta.
Dari fakta menarik Hari Menulis Surat Sedunia ini, Genhype bisa loh ikut merayakannya. Seperti apa caranya? Simak ulasannya di bawah ini yuk.
1. Tulis Sebuah Surat
Keluarkan pena dan kertas, lalu mulailah menulis. Kamu bisa menuangkan perasaan kamu kepada teman, anggota keluarga, atau orang terkasih melalui surat tersebut dan kirimkan kepada mereka.
Saat ini Genhype masih bisa menggunakan layanan pos loh, atau kirimkan secara langsung. Jangan lupa berikan catatan agar mereka turus membalasnya melalui surat juga ya.
2. Ajari Seseorang Carra Membuat Surat
Generasi muda sekarang yakni Gen Z atau Alpha mungkin tidak tahu cara menulis surat dan mengirimkannya melalui pos. Nah, untuk memperingati Hari Menulis Surat Sedunia, yuk ajari mereka seni berkomunikasi melalui tulisan tangan dengan ragam ide dan kreasi ini. Pasti bakal menjadi pengalaman menarik untuk mereka.
3. Baca Beberapa Surat Terkenal
Untuk menghidupkan kembali seni menulis surat, Genhype bisa membaca surat dari para tokoh dunia mulai dari penulis, seniman, ilmuan, raja, hingga para presiden yang terkenal dengan gagasan-gagasan hebatnya.
Baca juga: Surat Einstein untuk Presiden Roosevelt yang Mengubah Sejarah Dilelang US$4 juta
Editor: Puput Ady Sukarno
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.