Daftar Fakta Menarik yang Terungkap Dalam Trailer Film Tebusan Dosa

Film dari rumah produksi Palari Films berjudul Tebusan Dosa beberapa waktu lalu mengeluarkan trailer resmi. Dari cuplikan film tersebut, Genhype dapat menemukan sejumlah fakta menarik yang membuat karya ini tidak boleh dilewatkan saat rilis.

Tebusan Dosa merupakan film yang berkisah tentang karakter bernama Wening, yakni seorang ibu yang mengalami kejadian tragis ketika anak perempuannya yang berusia 11 tahun bernama Nirmala hilang setelah mereka mengalami kecelakaan.

Dalam kecelakaan tersebut, ibu Wening juga meninggal dunia. Kemudian, Wening melakukan pencarian terhadap Nirmala. Dalam proses pencarian, dia mendapatkan bantuan dari karakter bernama Tetsuya.

Baca Juga: Teaser Film Tebusan Dosa Dirilis, Dibintangi Happy Salma & Putri Marino

Tetsuya adalah seorang peneliti Jepang yang tinggal di desa Wening. Ketika menghadapi rasa putus asa, Wening bertemu dengan kreator konten siniar (Podcast) misteri horor bernama Tirta yang pada akhirnya juga ikut membantu pencarian.

Semasa pencarian Nirmala, Wening terus merasakan kehadiran hantu sang ibu yang telah meninggal dunia. Sementara itu, rahasia gelap dari suaminya perlahan terungkap. Lantas, bagaimana kelanjutannya? Genhype dapat menyaksikan film ini secara lengkap di bioskop.

Sebelum merilis di bioskop, beberapa waktu lalu, Palari Films mengeluarkan trailer Tebusan Dosa. Dalam trailer berdurasi 1 menit 5 detik itu, rumah produksi mengungkapkan sejumlah fakta menarik. Berikut fakta-fakta tersebut.

 

Berbagai cara mencari sang anak

Fakta pertama dalam film yang terungkap adalah karakter Wening yang berusaha mencari keberadaan sang anak dengan berbagai cara. Dia selalu ke lokasi tempat hilangnya sang anak, yakni di sungai.

Selain itu, dia juga terlihat bersama dengan karakter Tirta berada di depan layar gawai pintar dengan banyak burung kertas sebagai salah satu cara untuk mencari sang anak.

 

Scoring musik dan visual yang membawa suasana horor

Fakta lain yang ada dalam trailer Tebusan Dosa adalah scoring dan tampilan visualnya yang akan membawa penonton kepada sensasi penelusuran yang penuh horor. Genhype akan mendengarkan sound yang menegangkan. Selain itu, visual yang tersaji juga sangat menyeramkan dengan beberapa adegan jump scare yang tersaji dan mengagetkan.

 

Kolaborasi pertama Happy Salma dan Putri Marino

Dalam trailer tersebut, Genhype juga akan mendapati kolaboras pertama antara aktris Happy Salma yang berperan sebagai Wening dan Putri Marino yang memainkan karakter Tirta. Wening adalah ibu yang kehilangan anak bernama Nirmala.

Sementara itu, Tirta berperan sebagai kreator konten siar misteri horor. Dia berusaha membantu Wening mengungkap misteri hilangnya Nirmala.

 

Teror sang ibu

Sutradara Yosep Anggi Noen juga mengungkapkan kengerian hantu sang ibu dan teror yang dilakukannya terhadap Wening serta Tirta. Salah satu teror itu adalah ketika air yang menetes dari plafon berubah menjadi darah.

Tidak hanya itu, gawai pintar yang digunakan untuk membuat konten siar juga bergerak sendiri. Tidak hanya itu, sang ibu juga muncul duduk di kursi.

 

Aktor asal Jepang

Selain diperankan oleh para pemain dari Indoensia, film ini juga diperankan oleh aktor asal Jepang, yakni Shogen. Sang aktor terlihat muncul dalam beberapa scene. Shogen telah membintangi banyak film yang mendapat sorotan di festival film internasional seperti Genshan Punch serta December.

Film Genshan Punch mendapatkan penghargaan Kim Jiseok Award di Busan International Film Festival pada 2021 dan December menjadi nominasi Kim Jiseok di ajang yang sama pada 2022.

 

Genre horor perdana

Tebusan Dosa menjadi kolaborasi perdana Palari Films bersama sutradara Anggi Noen dan sekaligus menjadi film bergenre horor perdana keduanya. Sang sutradara selama ini dikenal melalui karya-karya film arthouse dan drama.

Setelah menggarap film bergenre kriminal-distopia, Anggi merasa tertantang untuk menggarap film misteri horor melalui Tebusan Dosa.

Baca Juga: Film Kuasa Gelap Siap Tayang di 33 Negara lewat Jalur Distribusi Pre-Sale

Editor: M. Taufikul Basari