Daftar Zona Megathrust yang Jadi Sumber Gempa di Indonesia
20 August 2024 |
18:38 WIB
Belakangan isu soal gempa megathrust santer dibicarakan. Kabar ini beredar setelah Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa gempa megathrust di Indonesia tinggal menunggu waktu. Ilmuwan mengungkap kekhawatiran soal seismic gap Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut.
Kekhawatiran itu diungkapkan setelah gempa besar yang melanda Megathrust Nankai bermagnitudo M,71 pada Jumat (8/8/2024). Gempa tersebut menyebabkan terjadinya tsunami di Pantai Miyazaki Jepang dengan ketinggian 31 sentimeter.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan zona Megathrust Nankai adalah salah satu zona seismic gap, zona sumber gempa potensial tetapi belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir, dan diduga saat ini sedang mengalami proses akumulasi medan tegangan/stress kerak Bumi.
Baca juga: Fakta Penting Gempa Megathrust yang Jadi Ancaman Nyata di Indonesia
Berdasarkan data sejarah, zona sumber gempa Megathrust Nankai dapat memicu gempa dahsyat yang bermagnitudo M8,0 hingga M9,1, yang tidak hanya berdampak merusak tetapi juga akan memicu tsunami. Hal itu dapat terjadi karena setiap gempa besar dan dangkal di zona megathrust akan memicu terjadinya patahan dengan mekanisme naik (thrust fault) yang dapat mengganggu kolom air laut (tsunami).
Daryono pun mengatakan kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Megathrust Nankai saat ini sama persis yang dirasakan dan dialami oleh ilmuwan Indonesia, khususnya terhadap seismic gap Megathrust Selat Sunda yang bisa memicu gempa dahsyat dengan kekuatan maksimal M8,7, dan Megathrust Mentawai-Suberut dengan kekuatan mencapai M8,9.
"Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata tinggal menunggu waktu karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," terangnya dalam pernyataan resminya.
Dia memaparkan zona megathrust merupakan sumber gempa bumi utama di Indonesia yang membentang mulai dari barat Pulau Sumatra, selatan Jawa hingga Bali dan Nusa Tenggara, laut Banda, utara Papua, utara Sulawesi, timur Sulawesi Utara dan barat Halmahera.
Zona megathrust yang membentang di barat Pulau Sumatra, selatan Jawa hingga Bali dan Nusa Tenggara dikenal sebagai Busur Sunda. Berdasarkan catatan Badan Geologi (BG), selama 2022 telah terjadi beberapa kejadian gempa bumi di selatan Banten dan Jawa Barat yang berkaitan dengan aktivitas pada zona penunjaman (megathrust dan intraslab).
"Zona penunjaman Busur Sunda yang terletak di selatan Jawa saat ini cukup aktif yang dibuktikan dengan sering terjadi gempa bumi," katanya dalam keterangan resminya dikutip dari situs PVMBG.
Supartoyo menjelaskan gaya tektonik yang bekerja pada zona megathrust akan menimbulkan penumpukan energi, dan pada gilirannya energi tersebut akan dilepas menjadi gempa bumi.
Berdasarkan referensi yang dikumpulkan (Newcomb dan McCan, 1987; Okal, 2012) dan catatan Badan Geologi, kejadian gempa bumi di Busur Sunda setelah tahun 1900 pernah terjadi pada tahun 1903 dengan magnitudo M 7,9, 1921 (M7,3), 1937 (M7,2), 1994 (M7,8) dan 2007 (M7,7).
"Menurut perhitungan para ahli kebumian, gempa bumi bersumber dari zona penunjaman Busur Sunda terutama dari zona megathrust di selatan Jawa diperkirakan kekuatannya mencapai magnitudo delapan, sehingga diperkirakan berpotensi terjadi tsunami," jelasnya.
Editor: Syaiful Millah
Kekhawatiran itu diungkapkan setelah gempa besar yang melanda Megathrust Nankai bermagnitudo M,71 pada Jumat (8/8/2024). Gempa tersebut menyebabkan terjadinya tsunami di Pantai Miyazaki Jepang dengan ketinggian 31 sentimeter.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menjelaskan zona Megathrust Nankai adalah salah satu zona seismic gap, zona sumber gempa potensial tetapi belum terjadi gempa besar dalam masa puluhan hingga ratusan tahun terakhir, dan diduga saat ini sedang mengalami proses akumulasi medan tegangan/stress kerak Bumi.
Baca juga: Fakta Penting Gempa Megathrust yang Jadi Ancaman Nyata di Indonesia
Berdasarkan data sejarah, zona sumber gempa Megathrust Nankai dapat memicu gempa dahsyat yang bermagnitudo M8,0 hingga M9,1, yang tidak hanya berdampak merusak tetapi juga akan memicu tsunami. Hal itu dapat terjadi karena setiap gempa besar dan dangkal di zona megathrust akan memicu terjadinya patahan dengan mekanisme naik (thrust fault) yang dapat mengganggu kolom air laut (tsunami).
Daryono pun mengatakan kekhawatiran ilmuwan Jepang terhadap Megathrust Nankai saat ini sama persis yang dirasakan dan dialami oleh ilmuwan Indonesia, khususnya terhadap seismic gap Megathrust Selat Sunda yang bisa memicu gempa dahsyat dengan kekuatan maksimal M8,7, dan Megathrust Mentawai-Suberut dengan kekuatan mencapai M8,9.
"Rilis gempa di kedua segmen megathrust ini boleh dikata tinggal menunggu waktu karena kedua wilayah tersebut sudah ratusan tahun belum terjadi gempa besar," terangnya dalam pernyataan resminya.
Sumber Gempa Bumi Zona Megathrust
Penyelidik Bumi Utama di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Supartoyo menjelaskan zona megathrust ialah zona penunjaman dengan kedalaman penunjaman sekitar kurang dari 50 km. Gempa bumi yang bersumber dari megathrust berpotensi menghasilkan gempa bumi dengan kekuatan besar, yaitu magnitudo lebih dari M8 sehingga berpotensi terjadi tsunami.Dia memaparkan zona megathrust merupakan sumber gempa bumi utama di Indonesia yang membentang mulai dari barat Pulau Sumatra, selatan Jawa hingga Bali dan Nusa Tenggara, laut Banda, utara Papua, utara Sulawesi, timur Sulawesi Utara dan barat Halmahera.
Zona megathrust yang membentang di barat Pulau Sumatra, selatan Jawa hingga Bali dan Nusa Tenggara dikenal sebagai Busur Sunda. Berdasarkan catatan Badan Geologi (BG), selama 2022 telah terjadi beberapa kejadian gempa bumi di selatan Banten dan Jawa Barat yang berkaitan dengan aktivitas pada zona penunjaman (megathrust dan intraslab).
"Zona penunjaman Busur Sunda yang terletak di selatan Jawa saat ini cukup aktif yang dibuktikan dengan sering terjadi gempa bumi," katanya dalam keterangan resminya dikutip dari situs PVMBG.
Supartoyo menjelaskan gaya tektonik yang bekerja pada zona megathrust akan menimbulkan penumpukan energi, dan pada gilirannya energi tersebut akan dilepas menjadi gempa bumi.
Berdasarkan referensi yang dikumpulkan (Newcomb dan McCan, 1987; Okal, 2012) dan catatan Badan Geologi, kejadian gempa bumi di Busur Sunda setelah tahun 1900 pernah terjadi pada tahun 1903 dengan magnitudo M 7,9, 1921 (M7,3), 1937 (M7,2), 1994 (M7,8) dan 2007 (M7,7).
"Menurut perhitungan para ahli kebumian, gempa bumi bersumber dari zona penunjaman Busur Sunda terutama dari zona megathrust di selatan Jawa diperkirakan kekuatannya mencapai magnitudo delapan, sehingga diperkirakan berpotensi terjadi tsunami," jelasnya.
Daftar 16 Zona Megathrust di Indonesia
Lantas, daerah mana saja yang menjadi zona megathrust di Indonesia? Berdasarkan informasi dari Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, Indonesia memiliki 16 zona megathrust. Berikut adalah daftarnya.- Megathrust Andaman-Sumatra dengan potensi gempa M9,2
- Megathrust Nias-Simeulue dengan potensi gempa M8,9
- Megathrust Batu dengan potensi gempa M8,2
- Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,7
- Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9
- Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,8
- Megathrust Selat Sunda-Banten dengan potensi gempa M8,8
- Megathrust Jawa Barat dengan potensi gempa M8,8
- Megathrust Jateng-Jatim dengan potensi gempa M8,9
- Megathrust Bali dengan potensi gempa M9,0
- Megathrust NTB dengan potensi gempa M8,9
- Megathrust NTT dengan potensi gempa M8,7
- Megathrust Laut Banda Selatan dengan potensi gempa M7,4
- Megathrust Laut Banda Utara dengan potensi gempa M7,9
- Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5
- Megathrust Filipina-Maluku dengan potensi gempa M8,2
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.