Update Gempa Kabupaten Cianjur, BNPB Laporkan Korban Bertambah Jadi 62 Orang
21 November 2022 |
23:14 WIB
Hasil pengolahan data mengenai jumlah koban meninggal dunia akibat gempa Magnitudo 5,6 di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada Senin (21/11) pukul 12.31 WIB terus diperbarui oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, dari data terakhir Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin (21/11) pukul 19.34 WIB mencatat setidaknya 62 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut.
Baca juga: Gempa di Kabupaten Cianjur, KAI Pastikan Perjalanan Kereta Api Terpantau Aman
"Warga yang meninggal tersebar di Desa Rancagoong di Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari di Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang," kata Abdul Muhari dalam siaran tertulis yang diterima Hypeabis.id Senin, (21/11) malam.
Selain penambahan korban jiwa, tercatat 25 orang masih tertimbun runtuhan bangunan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Adapun sebanyak 79 orang lainnya luka-luka, dan total warga mengungsi dilaporkan sebanyak 5.389 orang yang tersebar di beberapa titik.
Abdul mengatakan jumlah kerusakan infrastruktur di Kabupaten Cianjur ada sebanyak 2.272 rumah rusak, satu unit pondok pesantren rusak berat, satu RSUD Cianjur rusak ringan, empat unit gedung pemerintah rusak, tiga unit sarana pendidikan rusak,, serta satu unit sarana ibadah rusak.
Selain itu, kerusakan infrastruktur juga tercatat di Kabupaten Bogor, yakni sebanyak 46 rumah rusak, Kabupaten Sukabumi 443 rumah rusak dan di Kota Sukabumi sebanyak 14 unit rumah rusak.
“Gempa juga menyebabkan longsor yang menutup jalan lintas provinsi di Kabupaten Cianjur,” imbuh Abdul.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Adapun, untuk kebutuhan mendesak di lapangan sudah disiapkan 20 unit tenda, alat berat untuk evakuasi, 10 unit penerangan, 100 unit velbed dan bahan bakar minyak.
Abdul juga mengimbau warga di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya untuk mengungsi apabila dirasa rumahnya masih belum aman dari bahaya gempa bumi, juga tetap waspada adanya potensi gempa susulan.
“Kami minta warga untuk mengikuti dan mendapatkan informasi dari kanal resmi BNPB, BMKG, BPBD dan pemerintah daerah setempat. Sebab gempa susulan masih dirasakan di lapangan meski dengan kekuatan lebih kecil dari gempa sebelumnya,” kata Abdul.
Sementara itu, dalam rangka mempercepat penanganan darurat pasca gempa M 5,6 yang terjadi Senin (21/11) Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. BNPB juga telah menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan bantuan logistik ke lokasi terdampak.
BNPB hingga malam ini terus mendorong tenda pengungsi sebanyak 47 tenda untuk mendukung kebutuhan darurat warga terdampak. Menurut rilis yang diterima, hingga saat ini sebagian masyarakat mendirikan tenda di halaman rumah masing-masing.
Adapun, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, rumah warga yang mengalami kerusakan berat, sedang maupun ringan akan diberikan bantuan dari pemerintah. Dia pun berharap upaya penanganan bencana jiga perlu dilakukan oleh seluruh pemangku kebijakan agar berjalan lebih baik.
"Setelah terjadi bencana bagaimana upaya-upaya kita secara sinergi, soliditas dan sungguh-sungguh agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” jelas Suharyanto.
Baca juga: Penting! Panduan Lengkap Cara Menyelamatkan Diri Saat Gempa Bumi
Editor: Dika Irawan
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, dari data terakhir Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB pada Senin (21/11) pukul 19.34 WIB mencatat setidaknya 62 orang meninggal dunia akibat gempa tersebut.
Baca juga: Gempa di Kabupaten Cianjur, KAI Pastikan Perjalanan Kereta Api Terpantau Aman
"Warga yang meninggal tersebar di Desa Rancagoong di Kecamatan Cilau, Desa Limbagansari di Kecamatan Cianjur, dan Kecamatan Cugenang," kata Abdul Muhari dalam siaran tertulis yang diterima Hypeabis.id Senin, (21/11) malam.
Selain penambahan korban jiwa, tercatat 25 orang masih tertimbun runtuhan bangunan di Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang. Adapun sebanyak 79 orang lainnya luka-luka, dan total warga mengungsi dilaporkan sebanyak 5.389 orang yang tersebar di beberapa titik.
Abdul mengatakan jumlah kerusakan infrastruktur di Kabupaten Cianjur ada sebanyak 2.272 rumah rusak, satu unit pondok pesantren rusak berat, satu RSUD Cianjur rusak ringan, empat unit gedung pemerintah rusak, tiga unit sarana pendidikan rusak,, serta satu unit sarana ibadah rusak.
Selain itu, kerusakan infrastruktur juga tercatat di Kabupaten Bogor, yakni sebanyak 46 rumah rusak, Kabupaten Sukabumi 443 rumah rusak dan di Kota Sukabumi sebanyak 14 unit rumah rusak.
“Gempa juga menyebabkan longsor yang menutup jalan lintas provinsi di Kabupaten Cianjur,” imbuh Abdul.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat juga masih terus melakukan pendataan terkait jumlah korban jiwa dan kerusakan infrastruktur.
Adapun, untuk kebutuhan mendesak di lapangan sudah disiapkan 20 unit tenda, alat berat untuk evakuasi, 10 unit penerangan, 100 unit velbed dan bahan bakar minyak.
Abdul juga mengimbau warga di Kabupaten Cianjur dan sekitarnya untuk mengungsi apabila dirasa rumahnya masih belum aman dari bahaya gempa bumi, juga tetap waspada adanya potensi gempa susulan.
“Kami minta warga untuk mengikuti dan mendapatkan informasi dari kanal resmi BNPB, BMKG, BPBD dan pemerintah daerah setempat. Sebab gempa susulan masih dirasakan di lapangan meski dengan kekuatan lebih kecil dari gempa sebelumnya,” kata Abdul.
Tim Reaksi Cepat Dikerahkan
Sementara itu, dalam rangka mempercepat penanganan darurat pasca gempa M 5,6 yang terjadi Senin (21/11) Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat. BNPB juga telah menurunkan Tim Reaksi Cepat (TRC) dan bantuan logistik ke lokasi terdampak.BNPB hingga malam ini terus mendorong tenda pengungsi sebanyak 47 tenda untuk mendukung kebutuhan darurat warga terdampak. Menurut rilis yang diterima, hingga saat ini sebagian masyarakat mendirikan tenda di halaman rumah masing-masing.
Adapun, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto mengatakan, rumah warga yang mengalami kerusakan berat, sedang maupun ringan akan diberikan bantuan dari pemerintah. Dia pun berharap upaya penanganan bencana jiga perlu dilakukan oleh seluruh pemangku kebijakan agar berjalan lebih baik.
"Setelah terjadi bencana bagaimana upaya-upaya kita secara sinergi, soliditas dan sungguh-sungguh agar penanganan bencana dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya,” jelas Suharyanto.
Baca juga: Penting! Panduan Lengkap Cara Menyelamatkan Diri Saat Gempa Bumi
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.