Masinis Indonesia Sudah Bisa Operasikan Whoosh, Tak Cuma Mendampingi
12 August 2024 |
21:00 WIB
PT Kereta Api Indonesia (KAI) mengungkapkan bahwa transfer pengetahuan kereta cepat Whoosh telah menunjukkan hasil. Saat ini, masinis Indonesia yang terpilih untuk mengikuti transfer knowledge mampu mengoperasikan kereta dengan kecepatan 350 km/jam itu dengan pendampingan oleh para pengajar.
VP Public Relations KAI, Anne Purba, mengatakan kemampuan masinis asal Indonesia yang berhasil mengoperasikan Whoosh dengan kecepatan 350 km/jam membuktikan keberhasilan proses transfer knowledge dari para pengajar asal China. Hal tersebut, lanjutnya, berjalan lancar sesuai dengan harapan.
“Para masinis Indonesia tersebut tidak lagi hanya mendampingi, tetapi sudah sepenuhnya mengoperasikan kereta cepat Whoosh pada kondisi perjalanan tanpa penumpang, dengan didampingi oleh para pengajar,” katanya dalam siaran pers, dikutip Hypeabis.id, Senin (12/8/2024).
Baca juga: Dana Pembatalan TIket Kereta Cepat Whoosh Bakal Ditransfer pada Hari yang Sama
Anne menuturkan bahwa kemampuan masinis asal Indonesia yang bisa mengoperasikan kereta cepat Whoosh juga menjadi tonggak penting kemajuan dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia. Kemampuan mereka membuktikan kesiapan negara ini dalam mengelola dan mengoperasikan teknologi kereta cepat secara mandiri.
Dia menyebut, sebanyak 39 dari 72 masinis Indonesia yang diperbantukan dari KAI sudah memasuki tahap 2 dari proses on job training. Sebelumnya atau pada tahap 1 masinis Whoosh telah melakukan observasi proses kerja masinis profesional.
Setalah itu, mereka memasuki tahap 2. Pada tahap ini, masinis yang berasal dari Indonesia mulai mengoperasikan Whoosh pada saat langsir di Depo Tegalluar, kereta konfirmasi atau kereta yang beroperasi sebelum jam perjalanan pertama di rute Halim-Tegalluar pp, dan kereta inspeksi atau Comprehensive Inspection Train (CIT) Halim-Tegalluar pp dengan kecepatan 350 km/jam.
"Sebelum memasuki tahap 3 atau mengemudikan kereta berpenumpang dengan pendampingan, para masinis Indonesia masih harus melakukan ujian sebagai bukti kecakapan bahwa dirinya sudah mampu untuk menerapkan berbagai SOP operasi dan penanganan Whoosh dalam kondisi darurat," ujarnya.
Selain masinis, Anne menambahkan bahwa terdapat 40 dari 78 petugas perawatan Whoosh yang mulai melakukan on job training tahap 3. Para petugas perawatan itu telah melalui proses tahap 1, berupa kegiatan observasi dan tahap 2 yang membantu proses perawatan terhadap sarana Whoosh setiap hari.
“Adapun tahap 3 pada on job training, proses perawatan yang dilakukan sudah mulai berjalan secara mandiri dengan pengawasan,” katanya.
Baca juga: 4 Juta Orang Sudah Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Fakta-fakta Menariknya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
VP Public Relations KAI, Anne Purba, mengatakan kemampuan masinis asal Indonesia yang berhasil mengoperasikan Whoosh dengan kecepatan 350 km/jam membuktikan keberhasilan proses transfer knowledge dari para pengajar asal China. Hal tersebut, lanjutnya, berjalan lancar sesuai dengan harapan.
“Para masinis Indonesia tersebut tidak lagi hanya mendampingi, tetapi sudah sepenuhnya mengoperasikan kereta cepat Whoosh pada kondisi perjalanan tanpa penumpang, dengan didampingi oleh para pengajar,” katanya dalam siaran pers, dikutip Hypeabis.id, Senin (12/8/2024).
Baca juga: Dana Pembatalan TIket Kereta Cepat Whoosh Bakal Ditransfer pada Hari yang Sama
Anne menuturkan bahwa kemampuan masinis asal Indonesia yang bisa mengoperasikan kereta cepat Whoosh juga menjadi tonggak penting kemajuan dalam sejarah perkeretaapian di Indonesia. Kemampuan mereka membuktikan kesiapan negara ini dalam mengelola dan mengoperasikan teknologi kereta cepat secara mandiri.
Dia menyebut, sebanyak 39 dari 72 masinis Indonesia yang diperbantukan dari KAI sudah memasuki tahap 2 dari proses on job training. Sebelumnya atau pada tahap 1 masinis Whoosh telah melakukan observasi proses kerja masinis profesional.
Setalah itu, mereka memasuki tahap 2. Pada tahap ini, masinis yang berasal dari Indonesia mulai mengoperasikan Whoosh pada saat langsir di Depo Tegalluar, kereta konfirmasi atau kereta yang beroperasi sebelum jam perjalanan pertama di rute Halim-Tegalluar pp, dan kereta inspeksi atau Comprehensive Inspection Train (CIT) Halim-Tegalluar pp dengan kecepatan 350 km/jam.
"Sebelum memasuki tahap 3 atau mengemudikan kereta berpenumpang dengan pendampingan, para masinis Indonesia masih harus melakukan ujian sebagai bukti kecakapan bahwa dirinya sudah mampu untuk menerapkan berbagai SOP operasi dan penanganan Whoosh dalam kondisi darurat," ujarnya.
Selain masinis, Anne menambahkan bahwa terdapat 40 dari 78 petugas perawatan Whoosh yang mulai melakukan on job training tahap 3. Para petugas perawatan itu telah melalui proses tahap 1, berupa kegiatan observasi dan tahap 2 yang membantu proses perawatan terhadap sarana Whoosh setiap hari.
“Adapun tahap 3 pada on job training, proses perawatan yang dilakukan sudah mulai berjalan secara mandiri dengan pengawasan,” katanya.
Baca juga: 4 Juta Orang Sudah Naik Kereta Cepat Whoosh, Cek Fakta-fakta Menariknya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.