Bawa Momen Nostalgia, Rumahsakit Band Tampil Memukau di 90s Festival 

Grup band Rumahsakit sukses menyihir penonton The 90’s Festival edisi ke-7 di Gambir Expo Kemayoran, Jakarta. Salah satu pelopor musik indie pop di Tanah Air itu tampil memukau lewat lagu-lagunya yang tak lekang zaman di depan ratusan pengunjung pada hari kedua festival, Minggu, (11/8/2024).

Rumahsakit membuka aksi mereka dengan nomor Hilang saat langit semburat jingga menuju gelap. Sontak para pengunjung berbondong-bondong menyesaki area panggung yang semula sepi dan lengang, lalu mulai sing a long bersama menikmati malam yang cerah. 

Baca juga: Fariz RM Hipnotis Penonton The 90’s Festival dengan Aransemen Unik, Bikin Nostalgia Bareng

Tanpa menunggu lama, vokalis Arief Bakrie juga langsung melantunkan lagu Sakit Sendiri dari album 1+2, yang mengantarkan nama mereka ke peluang popularitas.  Sambil menyanyi Arief juga sesekali menyapa penonton yang mayoritas  pasangan paruh baya, meski ada juga anak-anak muda yang turut berjoget.

Setelah dua tembang tersebut, band yang  terbentuk di Institut Kesenian Jakarta pada  1994 itu langsung membetot perhatian penonton dengan tembang Duniawi. Lagu yang kerap menjadi eskapisme para pekerja urban itu pun melantun dengan asyik di telinga. 

"Bulan November nanti kami juga bakal buat spesial stage untuk memperingati 3 dekade berkarya. Terima kasih semua sudah datang ke panggung ini. Selamat mendengarkan," papar Arief sebelum akhirnya meneruskan lagu Apa yang Tak Bisa.
 
Momen dua lagu inilah yang kemudian membuat panggung kembali sesak, karena para pengunjung dari panggung lain langsung berhamburan ke stage Supermusic. Beberapa ada yang membawa pasangan, kelimun remaja, hingga mereka yang datang seorang diri. Semuanya bernyanyi bareng.

Belum sempat mengajak penonton untuk menghentikan riuh tepuk tangan,  Arief juga langsung mengganti setlist lagu  Panasea dan Sandiwara Semua. Tanpa basa-basi, sang gitaris, Marky Najoan juga langsung menyambut lagi ini dengan lead yang ciamik.

Sementara itu, jari Mickey Najoan juga langsung menyambut suara sang vokalis dan menari di atas kibor. Semuanya brgayung sambut dengan gebukan drum Fadly Wardhana dan betotan  bas Shandy Adam yang membentuk kesatuan yang rancak lewat nada.

Dia langsung menyambar nada dengan menyanyikan lagu populernya yang lain, Raksa. Momen ini pun saling bergayung sambut, sebab, Nadhif Basalamah juga ikut menimpali suaranya yang khas, dan Ardhito memainkan piano, mengimbangi kedua suara rekannya tersebut.

Setelah nomor-nomor tersebut, Rumahsakit secara berturut-turut kembali mengembangkan Kabar Bahagia dan Pop Kinetik. Di tengah momen ini pengunjung juga kembali membludak setelah aksi para penampil di panggung lain selesai dan berlarian ke stage Supermusic.

Arkian, Rumahsakit menutup aksi mereka dengan lagu Kuning yang menjadi salah satu ikon dari grup band asal Jakarta itu. Total Rumahsakit menyanyikan 9 lagu dengan aksi yang cukup memukau. Pada lagu terakhir banyak pengunjung yang juga berjingkrakan dan sesekali merekam aksi pujaan dengan gawai.

Rumahsakut tampil pertama kali menyapa industri musik lewat album debut pada 1997, dan pada 2000 kembali lagi dengan album ’Nol Derajat’.  Setelah itu mereka merilis album ‘1+2’ pada 2012 yang menjadi album terakhir vokalis Andri “Lemes” sebelum keluar, dan album ‘+imless’ pada 2015 yang mengawali Rumahsakit bersama vokalis baru, Arief Bakrie.

Lagu-lagu lama Rumahsakit seperti “Pop Kinetik”, “Hilang”, “Kuning”, dan sebagainya tidak lekang oleh zaman. Pendengar mereka pun beregenerasi, satu di antara buktinya adalah album ‘+imeless’ termasuk dalam 20 Album Indonesia Terbaik 2015 versi Rolling Stone Indonesia. 

Editor: Fajar Sidik