Nail Art jadi Tren Fesyen Atlet di Olimpiade 2024, Sha’Carri Richardson sampai Noah Lyles
07 August 2024 |
14:57 WIB
Kintan Nabila
Jurnalis Hypeabis.id
Olimpiade 2024, selain sebagai ajang olahraga juga sekaligus menjadi panggung mode untuk para atlet yang ingin mengekspresikan dirinya dengan bebas. Salah satu item fesyen yang jadi sorotan adalah nail art yang menghiasi kuku atlet wanita maupun pria.
Saat para atlet melakukan selebrasi dan berfoto dengan medalinya, perhatian publik justru tertuju para kuku-kuku cantik mereka. Selain sebagai ekspresi seni dan estetika, beberapa desain nail art tersebut tak jarang memiliki maknanya tersendiri.
Sha’Carri Richardson salah satunya, atlet atletik asal Amerika Serikat turut meramaikan tren nail art di Olimpiade 2024. Wanita yang dijuluki ratu sprint tersebut tampil dengan kuku-kukunya yang panjang dan runcing, berhiaskan pemata yang dipulas dengan warna-warna cerah.
Selain Richardson, ada juga Alex Sedrick artlet Rugby asal Amerika Serikat yang menghias kukunya dengan warna merah, biru, dan putih merepresentasikan bendera AS dan logo olimpiade.
Atlet lainnya yang menunjukan nasionalismenya lewat nail art adalah Sara Balzer dari cabang olahraga anggar perwakilan Prancis. Dia menghias kukunya dengan warna merah, putih, biru seperti bendera negara asalnya.
Kita juga dapat melihat bendera dari berbagai negara di kuku-kuku cantik para atlet. Manika Batra atlet Tenis Meja asal India memperlihatkan kuku jari telunjuknya yang dihiasi gambar bendera negara asalnya, berwarna hijau, putih, dan oranye.
Tak ketinggalan atlet pria juga ikut eksis lewat nail art mereka. Sebut saja Noah Lyles dari cabang olahraga atletik perwakilan Amerika Serikat. Atlet yang baru saja meraih medali emas tersebut memperlihatkan kukunya yang berhiaskan logo bendera AS dan logo Olimpiade sambil melakukan selebrasi.
Noah mencapai garis finis dalam waktu 9,79 atau lebih tepatnya 9,784 detik, mengantarkannya ke posisi pertama untuk meraih medali emas. Namun, terlepas dari prestasinya, dia tak luput dari cibiran lantaran kukunya yang dihiasi kuteks dan nail art.
Noah berlari dengan kuku yang dihiasi gambar salib, kilat, serta bintang dan kombinasi biru merah putih seperti warna bendera Amerika Serikat. Selain kukunya, penampilannya pun tampak nyentrik dengan rambut dikepang berhiaskan beading dan kalung rantai di lehernya.
Mengutip The Guardian, Desa Olimpiade Paris 2024 selain memfasilitasi tempat tinggal yang nyaman untuk para atlet, di sana juga menyediakan salon kuku. Inilah salah satu alasan di balik tren nail art yang jadi sorotan di kalangan para olahragawan tersebut.
Danielle Adams Noreberg, psikolog dari UK Sports Institute mengatakan, nail art sendiri sebenarnya dapat memberikan makna dan manfaat tersendiri bagi para atlet. “Saya mendukung (atlet) untuk mengekspresikan dirinya melalui penampilan mereka supaya bisa meningkatkan kekuatan dan metode mereka (dalam bertanding),” ujar Norenberg, dikutip The Guardian.
Norenberg juga menepis anggapan bahwa nail art dapat mengganggu performa para atlet saat berlaga di Olimpiade 2024. Menurutnya, mereka pasti sudah paham dan memperkirakan batasan-batasan yang masih bisa diterima dalam mengekspresikan dirinya lewat penampilan.
“Para atlet dan pelatih pasti mempertimbangkan peralatan mereka dengan sangat matang, serta tidak akan mengambil risiko yang akan mengorbankan performa mereka dalam hal itu,” tuturnya.
Atlet senior lompat jauh Amerika Serikat, Queen Harrison Claye juga dikenal lewat gayanya yang sangat fashionable, seperti kuku panjang, gaya rambut unik, dan lipstik biru menyala. Dia mengatakan bahwa hal itu dapat mendukung penampilan dan meningkatkan rasa percaya dirinya.
“Bagi sebagian orang, hal itu terdengar gila atau mengganggu, tetapi pada kenyataannya, itu adalah cara bagi saya untuk fokus pada apa yang telah saya latih dan tidak terlalu memikirkannya,” katanya.
Baca juga: Tom Cruise Siap Skydiving dari Puncak Stadion Stade de France di Penutupan Olimpiade 2024
Sophia Kinaya Haug, seorang seniman kuku yang pernah bekerja dengan Richardson mengatakan bahwa sang atlet menetapkan standar baru dengan mengekspresikan dirinya menjadi lebih cantik dan berani di ajang olahraga. Meski begitu, Richardson sangat paham batasan mengenai sejauh mana dia bisa tampil modis saat bertanding.
"Dia memang meminta saya untuk membuat (kukunya) sedikit lebih pendek, kalau tidak dia akan kesulitan untuk mengikat tali sepatunya," kata Haug.
Editor: Fajar Sidik
Saat para atlet melakukan selebrasi dan berfoto dengan medalinya, perhatian publik justru tertuju para kuku-kuku cantik mereka. Selain sebagai ekspresi seni dan estetika, beberapa desain nail art tersebut tak jarang memiliki maknanya tersendiri.
Sha’Carri Richardson salah satunya, atlet atletik asal Amerika Serikat turut meramaikan tren nail art di Olimpiade 2024. Wanita yang dijuluki ratu sprint tersebut tampil dengan kuku-kukunya yang panjang dan runcing, berhiaskan pemata yang dipulas dengan warna-warna cerah.
Sha’Carri Richardson (Sumber Foto: Instagram/@itsshacarri)
Atlet lainnya yang menunjukan nasionalismenya lewat nail art adalah Sara Balzer dari cabang olahraga anggar perwakilan Prancis. Dia menghias kukunya dengan warna merah, putih, biru seperti bendera negara asalnya.
Noah mencapai garis finis dalam waktu 9,79 atau lebih tepatnya 9,784 detik, mengantarkannya ke posisi pertama untuk meraih medali emas. Namun, terlepas dari prestasinya, dia tak luput dari cibiran lantaran kukunya yang dihiasi kuteks dan nail art.
Noah berlari dengan kuku yang dihiasi gambar salib, kilat, serta bintang dan kombinasi biru merah putih seperti warna bendera Amerika Serikat. Selain kukunya, penampilannya pun tampak nyentrik dengan rambut dikepang berhiaskan beading dan kalung rantai di lehernya.
Salon Kuku di Desa Atlet
Danielle Adams Noreberg, psikolog dari UK Sports Institute mengatakan, nail art sendiri sebenarnya dapat memberikan makna dan manfaat tersendiri bagi para atlet. “Saya mendukung (atlet) untuk mengekspresikan dirinya melalui penampilan mereka supaya bisa meningkatkan kekuatan dan metode mereka (dalam bertanding),” ujar Norenberg, dikutip The Guardian.
Norenberg juga menepis anggapan bahwa nail art dapat mengganggu performa para atlet saat berlaga di Olimpiade 2024. Menurutnya, mereka pasti sudah paham dan memperkirakan batasan-batasan yang masih bisa diterima dalam mengekspresikan dirinya lewat penampilan.
“Para atlet dan pelatih pasti mempertimbangkan peralatan mereka dengan sangat matang, serta tidak akan mengambil risiko yang akan mengorbankan performa mereka dalam hal itu,” tuturnya.
Atlet senior lompat jauh Amerika Serikat, Queen Harrison Claye juga dikenal lewat gayanya yang sangat fashionable, seperti kuku panjang, gaya rambut unik, dan lipstik biru menyala. Dia mengatakan bahwa hal itu dapat mendukung penampilan dan meningkatkan rasa percaya dirinya.
“Bagi sebagian orang, hal itu terdengar gila atau mengganggu, tetapi pada kenyataannya, itu adalah cara bagi saya untuk fokus pada apa yang telah saya latih dan tidak terlalu memikirkannya,” katanya.
Baca juga: Tom Cruise Siap Skydiving dari Puncak Stadion Stade de France di Penutupan Olimpiade 2024
Sophia Kinaya Haug, seorang seniman kuku yang pernah bekerja dengan Richardson mengatakan bahwa sang atlet menetapkan standar baru dengan mengekspresikan dirinya menjadi lebih cantik dan berani di ajang olahraga. Meski begitu, Richardson sangat paham batasan mengenai sejauh mana dia bisa tampil modis saat bertanding.
"Dia memang meminta saya untuk membuat (kukunya) sedikit lebih pendek, kalau tidak dia akan kesulitan untuk mengikat tali sepatunya," kata Haug.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.