Imane Khelif (Sumber gambar: Instagram/imane_khelif_10)

Profil Imane Khelif Petinju Wanita Asal Aljazair yang Kontroversial di Olimpiade 2024

04 August 2024   |   15:59 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Petinju Imane Khelif berhasil mencuri perhatian di dunia olahraga lewat kemenangan spektakulernya di Olimpiade 2024. Petinju wanita asal Aljazair itu hanya membutuhkan 46 detik untuk bisa memukul mundur Angela Carini, wakil dari Italia, di babak 16 besar kelas 66 kilogram putri.

Meski mengesankan, kemenangannya memicu kontroversi besar yang melibatkan isu gender dan peraturan olahraga. Imane Khelif dianggap terlahir sebagai biologis pria karena memiliki kromosom XY. Tak sedikit yang menyebutnya tak layak berada satu ring dengan wanita.

Baca juga: Profil Yusuf Dikec, Atlet Menembak Bergaya Santai di Olimpiade Paris 2024

Namun, di tengah kontroversi yang merebak, Komite Olimpiade Internasional (IOC) telah mengeluarkan pernyataan resmi. Lembaga ini menegaskan bahwa semua peserta yang tampil di Olimpiade 2024 telah memenuhi syarat dan tetap bisa berlaga sesuai ketentuan yang berlaku.

Hingga kini, Imane Khelif masih tampil di Olimpiade 2024. Setelah mengalahkan Carini di babak 16 besar, Khelif kembali menumbangkan lawannya, Hamori Anna Luca, di babak perempat final.

Pada 7 Agustus 2024 nanti, Khelif akan berlaga di babak semifinal. Khelif bakal berhadapan dengan wakil Thailand, Suwannapheng Janjaem. Dengan masuk ke babak semifinal, kesempatan Khelif mendapatkan medali makin besar.

Jika memenangkan pertandingan, Khelif akan melaju ke final dan memastikan diri mendapatkan medali. Namun, jika kalah, Khelif masih punya kesempatan bertarung satu kali lagi untuk memperebutkan medali perunggu.

Pada Olimpiade kali ini, Khelif telah melangkah sangat jauh. Pada gelaran Olimpiade 2020 lalu, yang juga menjadi debutnya, Khelif hanya mampu lolos ke perempat final. Kala itu, dia kalah dari wakil Irlandia, Kellie Harrington, dengan skor telak 5-0.

 


Perjuangan Khelif Menjadi Atlet Tinju

Imane Khelif lahir pada 2 Mei 1999. Lahir di Tiaret, sebuah wilayah di Aljazair, Khelif pada mulanya lebih menyukai dunia sepak bola. Namun, semua berubah setelah 2016.

Khelif mulai berlatih tinju setelah dirinya menonton olahraga tersebut di Olimpiade Rio 2016. Dia pun mesti melakukan perjuangan yang tak mudah agar bisa berlatih tinju. Dia harus menempuh perjalanan 10 kilometer dengan bus dari desanya yang kecil ke tempatnya latihan.

Namun, semua itu dilakukannya dengan perasaan senang. Dia jatuh cinta dengan olahraga tersebut pada hari pertama latihannya. Untuk membayar ongkos bus dan latihan, Khelif juga mesti menjual besi tua untuk didaur ulang, sedangkan ibunya menjual kuskus.

Idolanya di dunia tinju adalah Muhammad Ali, mantan juara kelas berat yang tak terbantahkan lagi. Dia bahkan dianggal yang terhebat sepanjang masa.

Dua tahun setelah berlatih, karier internasional Khelif dimulai dengan kejuaraan tinju wanita dunia AIBA pada 2018 di New Delhi. Dia menempati urutan ke-17 setelah tersingkir di babak pertama.

Di kejuaraan tinju dunia wanita AIBA 2019 di Rusia, Khelif harus turun peringkat ke posisi 33. Namun, dia segera bangkit setahun setelahnya. Sebab, penampilannya di Olimpiade Tokyo 2020 cukup gemilang dan membuatnya berada di perempat final.

Namanya mulai naik ketika dirinya menjadi petinju wanita pertama asal Aljazair yang berhasil mencapai final dalam kejuaraan tinju dunia wanita IBA 2022. Namun, dia akhirnya kalah di final dari Amy Broadhurst, wakil asal Irlandia.

Kendati demikian, perjalanannya di dunia tinju tak lepas dari kontroversi. Selain permasalahan yang terjadi di Olimpiade sekarang, Khelif pernah mendapatkan isu serupa pada 2023.

Dia sempat didiskualifikasi dari kejuaraan tinju dunia wanita IBA 2023 menjelang pertarungan medali emas. Dia didiskualifikasi karena dianggap memiliki kadar testosteron tinggi. Khelif diduga memiliki kelainan perkembangan seks (DSD) yang menyebabkan beberapa wanita memiliki kromosom XY.

Meski upaya banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga telah ditarik, keputusan IBA tetap mengikat. Walau demikian, dalam Olimpiade 2024, Komite Olahraga Internasional mengizinkan Khelif bertanding dan menganggap permasalahan ini bukanlah isu transgender.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

 

SEBELUMNYA

5 Agenda Festival Kuliner di Jakarta yang Asyik Dikunjungi Akhir Pekan Ini

BERIKUTNYA

Aerosmith Pensiun dari Kegiatan Tur Imbas Steven Tyler Cedera Vokal

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: