Aktor Baim Wong dalam acara jumpa media di kantor Tiger Wong Entertainment, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2024). Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta.

Hypeprofil: Pembuktian Diri Baim Wong lewat Film Lembayung

01 August 2024   |   22:00 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Setelah dua puluh empat tahun berkecimpung di dunia seni peran, Baim Wong memasuki babak baru dalam kariernya dengan menjadi sutradara. Lewat Lembayung, debut film garapannya, Baim Wong ingin membuktikan bahwa dia bisa membuat karya yang berkualitas, dan menjadi tawaran baru dalam sinema horor Indonesia.
 
Mulanya, Baim Wong bukan bertindak sebagai sutradara dalam film Lembayung. Di film yang diproduksi oleh Prime Eagle Studios dan Tiger Wong Entertainment itu, dia hendak dijadikan salah satu pemeran film Lembayung sebagai Arya. Namun, setelah membaca skenarionya, Baim merasa kurang sreg untuk memainkan film tersebut.
 
Menurutnya, cerita film Lembayung tak jauh berbeda dengan horor-horor lainnya hingga akhirnya dia menolak tawaran untuk bermain di film tersebut. Berangkat dari keresahan itu, dengan mantap, Baim justru menawarkan diri kepada produser untuk menyutradarai film tersebut.

Baca Juga: Hypeprofil Danar Widianto: Meramu Lirik Puitis Lewat Nada Kehidupan
 
"Ketika saya terima [naskahnya], ini harus diubah banyak. Tapi saya tahu ujungnya seperti ini. Akhirnya saya bilang ke Prime Eagle Studios, saya yang direct ya," katanya dalam acara jumpa media di Jakarta, Kamis (1/8/2024).
 
Karier Baim Wong di dunia seni peran dimulai pada 2002 ketika membintangi sinetron Tunjuk Satu Bintang. Sejak itu, aktor keturunan Tionghoa itu malang melintang di dunia televisi, dengan membintangi sejumlah judul sinetron seperti Kau Masih Kekasihku (2006), Soleha (2007), Sejuta Cinta Marshanda (2010), dan Catatan Hati Seorang Istri (2014).
 
Dia mulai membintangi film layar lebar pada 2012 dalam film Dilema. Perannya di film tersebut membuat Baim langsung diganjar penghargaan sebagai Aktor Pendatang Baru Terfavorit di Indonesian Movie Awards 2012.
 
Tiga tahun berselang, dia kembali membintangi dengan tiga judul sekaligus yakni Filosofi Kopi, Lily: Bunga Terakhirku, dan Jenderal Soedirman. Kiprahnya di perfilman terus belanjut dengan membintangi banyak film termasuk Jakarta Undercover (2017), Bebas (2019), dan Layla Majnun (2021).
 
Pada 2016, Baim bersama sang istri, Paula Verhoeven, terjun sebagai kreator konten dengan membuat kanal YouTube, yang kini meraih lebih dari 21 juta pengikut. Pada 2020, Baim mendirikan perusahaan hiburan Tiger Wong Entertainment, yang telah mengeluarkan banyak proyek dan program hiburan dan gaya hidup.
 

C

Aktor Baim Wong dalam acara jumpa media di kantor Tiger Wong Entertainment, Jakarta Selatan, Kamis (1/8/2024). Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta.

Awalnya, Baim mengaku belum terlalu berani untuk menyutradarai film. Namun, berbekal pengalamannya terjun langsung dalam proses produksi film Berbalas Kejam yang diproduserinya plus sepak terjangnya di dunia seni peran selama lebih dari dua dekade, dia pun akhirnya memberanikan diri duduk di bangku sutradara.
 
Lembayung merupakan film horor adaptasi dari utas (thread) viral di platform X berjudul Jin Poli Gigi. Utas tersebut ditulis oleh Pica dengan akun @saturnrushx, yang mengalami kejadian horor saat dia masih menjadi mahasiswa keperawatan.
 
Kejadian yang ditulisnya di utas tersebut dialaminya bersama sang sahabat, Arum, ketika mereka sedang praktik kerja lapangan (PKL) di unit Poli Gigi suatu Rumah Sakit di kota kecil Jawa Tengah. Utas tersebut lantas viral pada 2022. Namun, Pica akhirnya berhenti menulis utas itu karena mengaku trauma atas pengalaman menyeramkan yang kerap dia alami.
 
Skenario film Lembayung ditulis oleh Gemati Rahayu dan Baim Wong. Sementara ansambel pemainnya diisi oleh Taskya Namya, Yasamin, Oka Antara, Arya Saloka, Wulan Guritno, Anna Jobling,Paula Verhoeven, Daffa Wardhana, Erick Estrada, Ence Bagus, dan Tio Pakusadewo. Film ini dijadwalkan tayang pada 18 September 2024 di bioskop.
 

Baim Wong ketika menyutradarai film Lembayung. (Sumber gambar: Baim Wong/Instagram)

Baim Wong ketika menyutradarai film Lembayung. (Sumber gambar: Baim Wong/Instagram)

Dalam menggarap film perdananya, Baim berusaha untuk totalitas demi menyajikan horor yang berkualitas. Terlebih, horor kini tengah menjadi genre dengan nilai komersial yang tinggi lantaran digandrungi banyak penonton di Indonesia. Oleh karena itu, dia tak ingin main-main untuk debut filmnya.
 
Hal itu ditempuhnya dengan melakukan observasi yang mendalam serta menggandeng orang-orang dengan sepak terjang yang baik di bidangnya masing-masing. Dalam hal observasi, Baim mengaku banyak menonton film horor baik dari dalam maupun luar negeri, seperti Shutter, The Conjuring dan Smile. Film-film itu menjadi referensinya dalam menyuguhkan adegan per adegan dalam Lembayung.
 
Sementara untuk menemaninya menggarap film ini, Baim menggandeng orang-orang yang telah mahir di bidangnya untuk menjadi timnya, seperti Ipung Rachmat Syaiful yang bertindak sebagai sinematografer, dan Lumine Studio yang dipercaya untuk meramu efek visual (CGI) di film Lembayung.
 
"Ini penggabungan antara horor, drama, juga thriller. Harusnya ada komedi juga, cuma unsur komedinya saya potong karena durasinya panjang banget. Saya mau ini menjadi film horor yang diakui, dan itu pekerjaan yang sangat sulit," kata aktor berusia 42 tahun itu.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by Baim Wong (@baimwong)

 



Pengembangan Cerita & Teknik Gambar

Bertindak juga sebagai penulis skenario, Baim mengembangkan cerita film Lembayung dengan melakukan wawancara langsung dengan Pica, sang empunya kisah. Wawancara dilakukan sebanyak tiga kali untuk menggali kisah horor nyata yang dialami Pica, yang kemudian dia kembangkan menjadi skenario film.
 
Meski berangkat dari kisah thread viral, Baim mengaku malah belum pernah membaca utas tersebut. Dia justru tidak ingin terdistraksi dengan kisah viral di thread media sosial. Sebaliknya, dia ingin mendengarnya langsung dari Pica. Ini juga dilakukannya demi mendalami cerita film yang ditulisnya.
 
"Saya cuma mau keaslian dia untuk cerita itu ada atau enggak. Dia benar-benar takut atau enggak. Karena itu berpengaruh ke saya ketika buat [filmnya]. Dan dia [Pica] udah nonton, dan dia nangis dan bilang mirip banget. Saya harus dipercaya sama orang yang punya cerita, baru dipercaya penonton," katanya.
 
Sementara dari segi teknik pengambilan gambar, Baim lebih banyak menggunakan teknik kamera yang lebih dinamis ketimbang statis untuk memberikan kesan menonton yang lebih dekat sekaligus tidak monoton. "Saya itu on set selalu ganti scene, blocking kamera juga kebanyakan movement karena saya enggak suka statis," ucapnya.
 
Baim bercerita menjadi sutradara cukup menantangnya. Peran sutradara menuntutnya untuk terlibat langsung dari awal sampai akhir film. Baginya, seorang sutradara kapasitas kemampuan yang luas baik dari segi proses praproduksi, produksi, hingga pascaproduksi yang berkaitan dengan editing dan scoring.
 
"Sutradara harus punya imajinasi yang luas banget. Dia bukan harus menghasilkan film yang bagus, tapi dia harus merasakan penonton akan suka nonton ini atau enggak. Karena kita sudah tidak melihat sutradaranya buat film, tapi lebih ke arah penonton," kata aktor pemilik nama asli Muhammad Ibrahim itu.
 
Aktor kelahiran 27 April 1981 itu tak menampik banyak orang yang meremehkannya sebagai sutradara pendatang. Bahkan, tak jarang, itu juga datang dari orang-orang terdekatnya sendiri. Namun, semua pandangan itu tidak menyurutkan tekadnya untuk mencoba hal-hal baru di industri yang telah membesarkan namanya. Lewat film Lembayung, Baim ingin membuktikannya.
 
"Buat saya itu lumrah dan menjadi power saya sebenarnya. Tinggal kita buktiin aja sama mereka. Jadi saya bukan orang yang melihat itu adalah sesuatu hal yang negatif," ucapnya.
 
Lembayung menjadi awal Baim akan menekuni dunia penyutradaraan. Bersama rumah produksinya, Tiger Wong Entertainment, dia bahkan sudah menyiapkan tiga proyek film yang dijadwalkan rilis tahun 2025. 
 
"Satu [film] disutradarai sama orang lain, dua judul kemungkinan sama saya. Genrenya drama, komedi, drama-komedi, dan horor. Sama ada juga film aksi tentang pembajakan pesawat," terangnya.

Baca Juga: Hypeprofil Cornelia Agatha: Berjuang Melindungi Generasi Penerus Bangsa

Editor: M. Taufikul Basari

SEBELUMNYA

Cek 5 Kiat Liburan ke Jepang Tanpa Menguras Isi Kantong

BERIKUTNYA

Eksplorasi Kuliner Italia yang Menggugah Selera dari Oliverra di Umana Bali

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: