Hypeprofil Danar Widianto: Meramu Lirik Puitis Lewat Nada Kehidupan
07 July 2024 |
19:13 WIB
Setelah menjadi juara ketiga pada ajang X Factor Indonesia 2022, Danar Widianto terus eksis meramaikan belantika musik Tanah Air. Penyanyi asal Purwokerto itu dikenal berkat kepiawaiannya dalam meramu lirik-lirik yang puitis di setiap lagunya.
Setelah lulus dari ajang pencarian bakat tersebut, Danar telah merilis lima single. Dimulai dari single "Sebatas Formalitas", "Dulu", "Maafkan Kami yang Belum Fasih Mencintai" pada 2022, kemudian disusul dengan tembang "Perjalanan" pada 2023, dan terakhir baru-baru ini dia merilis lagu "Manusia Istimewa" pada 2024.
Dari seluruh single tersebut, dapat terlihat kalau Danar meramu musik seperti sebuah nada kehidupan. Dia menjadikan lagu sebagai bentuk lain dari curhat dan upaya saling dukung satu sama lain atas berbagai permasalahan kehidupan.
Ciri khas dalam bermusiknya ini tak datang dalam kedipan mata. Ada berbagai kisah perjuangan dan kepahitan yang telah dilaluinya hingga akhirnya Danar menjadi apa yang kita kenal sekarang.
Baca juga: Menilik Proses Kreatif Lagu Manusia Istimewa, Single Terbaru Danar Widianto
Danar menghabiskan masa kecilnya di Purwokerto. Ketika kecil, dia sudah menunjukkan antusiasme berbeda pada musik. Dia sering bersenandung sendiri di rumah, hingga akhirnya orang tuanya melihat bakat nyanyi di dirinya. Mereka kemudian mulai rajin mendaftarkan Danar untuk ikut lomba di berbagai ajang, dari lomba RW hingga lomba di mal di daerahnya.
“Aku bersyukur orang tua selalu mendukung. Selama itu positif, mereka selalu memberi jalan sih. Mereka selalu menganggap hal positif selalu memberi hal positif pada akhirnya,” kata Danar kepada Hypeabis.id.
Setelah berkali-kali ikut lomba, Danar makin menyukai dunia musik ini. Namun, baru pada kelas 3 SMP dirinya mulai meyakini bahwa dunia musik akan menjadi kariernya ke depan.
Setelah itu, dirinya mulai aktif bermain musik, dari membentuk band maupun ikut lomba nyanyi di berbagai tempat. Hingga akhirnya, takdir membawanya pada kompetisi X Factor Indonesia. Menurutnya, ajang pencarian bakat ini menjadi titik balik baginya. Dari yang tadinya hanya menjadi penyanyi kafe, mengarah ke musisi di panggung yang lebih besar.
Kini, setelah lulus dari X Factor pun, dirinya makin rajin merilis lagu. Dia melihat ajang kompetisi bakat ini memang banyak membawa berkah. Sebab, lagu-lagu yang diciptakannya menjadi makin sering dirilis dan didistribusikan.
Namun, ada satu hal yang menurutnya menjadi sebuah kebimbangan, terutama soal popularitas. Menurutnya, popularitas memang seperti pedang bermata dua. Di satu sisi, popularitas membuat namanya menjadi naik dan lagu-lagu ciptaannya bisa lebih mudah rilis. Akan tetapi, hal ini juga membawa dampak yang sebaliknya, terutama ketika tekanan mulai terjadi.
Sebab, popularitas memunculkan ekspektasi yang kerap kali menjerat. Hal ini membuat seniman kemudian menciptakan karya baru yang berbeda dari awal hanya demi memenuhi ekspektasi tersebut.
“Padahal, aku ingin musik itu untuk bersenang-senang. Ya, kayak awal aku mengenal musik, untuk hiburan saja. Jadi, segala hal yang terjadi akibat itu, seperti royalti, aku anggap sebagai bonus,” imbuhnya.
Prinsip ini menurutnya yang membuatnya bisa bertahan di industri. Sebab, bermusik itu untuk berkarya bukan menghasilkan uang. Kendati demikian, ada semacam kemurnian yang masih dijaga.
Terkait dengan lirik puitis yang kerap diciptakannya, Danar menyebut semua itu berjalan natural. Danar mengatakan lirik-lirik puitis itu dianggapnya datang dari referensinya terhadap bacaan maupun lagu yang kian berkembang, terutama setelah di X Factor.
“Mungkin baca buku memengaruhi. Namun, baca buku itu menurutku lebih berpengaruh pada permainan sudut pandang. Adapun liriknya itu entah, seperti mengalir saja,” jelasnya.
Di sisi lain, dirinya juga kerap mendengarkan musik-musik Indonesia, seperti Payung Teduh hingga Nosstress. Dua band kesukaannya ini juga cukup menginspirasinya dalam bermusik dan menciptakan lagu.
Selain itu, Danar juga terkadang cukup spontan saat membuat lagu. Dia bahkan pernah meminta teman untuk menyebutkan satu kata, lalu mencoba meramu jadi lagu. Kebiasaan ini kemudian berpengaruh pada praktik keseniannya.
“Kalau buku, aku suka suka banyak buku dari Leila S Chudori, Tere Liye, Fahrudin Faiz, dan beberapa penulis lain,” ucap Danar.
Baru-baru ini, Danar merilis karya anyar bertajuk "Manusia Istimewa". Single terbaru dari musisi asal Purwokerto ini dirilis berbarengan dengan music video (MV) lagu tersebut pada Jumat (26/4/2024).
Dibalut dengan konsep folk yang kental dan terkesan ringan, single terbaru Danar terdengar sebagai sebuah sajian yang menenangkan di telinga. Tidak hanya pemilihan notasi, liriknya juga membuat setiap orang yang mendengarkan lagu ini akan makin terbawa suasana.
Baca juga: Hypeprofil Syarla Marz: Melejit dengan Single Kasar dan Rencana Bermusik di Masa Depan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Setelah lulus dari ajang pencarian bakat tersebut, Danar telah merilis lima single. Dimulai dari single "Sebatas Formalitas", "Dulu", "Maafkan Kami yang Belum Fasih Mencintai" pada 2022, kemudian disusul dengan tembang "Perjalanan" pada 2023, dan terakhir baru-baru ini dia merilis lagu "Manusia Istimewa" pada 2024.
Dari seluruh single tersebut, dapat terlihat kalau Danar meramu musik seperti sebuah nada kehidupan. Dia menjadikan lagu sebagai bentuk lain dari curhat dan upaya saling dukung satu sama lain atas berbagai permasalahan kehidupan.
Ciri khas dalam bermusiknya ini tak datang dalam kedipan mata. Ada berbagai kisah perjuangan dan kepahitan yang telah dilaluinya hingga akhirnya Danar menjadi apa yang kita kenal sekarang.
Baca juga: Menilik Proses Kreatif Lagu Manusia Istimewa, Single Terbaru Danar Widianto
Danar menghabiskan masa kecilnya di Purwokerto. Ketika kecil, dia sudah menunjukkan antusiasme berbeda pada musik. Dia sering bersenandung sendiri di rumah, hingga akhirnya orang tuanya melihat bakat nyanyi di dirinya. Mereka kemudian mulai rajin mendaftarkan Danar untuk ikut lomba di berbagai ajang, dari lomba RW hingga lomba di mal di daerahnya.
“Aku bersyukur orang tua selalu mendukung. Selama itu positif, mereka selalu memberi jalan sih. Mereka selalu menganggap hal positif selalu memberi hal positif pada akhirnya,” kata Danar kepada Hypeabis.id.
Setelah berkali-kali ikut lomba, Danar makin menyukai dunia musik ini. Namun, baru pada kelas 3 SMP dirinya mulai meyakini bahwa dunia musik akan menjadi kariernya ke depan.
Setelah itu, dirinya mulai aktif bermain musik, dari membentuk band maupun ikut lomba nyanyi di berbagai tempat. Hingga akhirnya, takdir membawanya pada kompetisi X Factor Indonesia. Menurutnya, ajang pencarian bakat ini menjadi titik balik baginya. Dari yang tadinya hanya menjadi penyanyi kafe, mengarah ke musisi di panggung yang lebih besar.
Kini, setelah lulus dari X Factor pun, dirinya makin rajin merilis lagu. Dia melihat ajang kompetisi bakat ini memang banyak membawa berkah. Sebab, lagu-lagu yang diciptakannya menjadi makin sering dirilis dan didistribusikan.
Penyanyi Danar Widianto (Sumber gambar: JIBI/Bisnis/Abdurachman)
Sebab, popularitas memunculkan ekspektasi yang kerap kali menjerat. Hal ini membuat seniman kemudian menciptakan karya baru yang berbeda dari awal hanya demi memenuhi ekspektasi tersebut.
“Padahal, aku ingin musik itu untuk bersenang-senang. Ya, kayak awal aku mengenal musik, untuk hiburan saja. Jadi, segala hal yang terjadi akibat itu, seperti royalti, aku anggap sebagai bonus,” imbuhnya.
Prinsip ini menurutnya yang membuatnya bisa bertahan di industri. Sebab, bermusik itu untuk berkarya bukan menghasilkan uang. Kendati demikian, ada semacam kemurnian yang masih dijaga.
Terkait dengan lirik puitis yang kerap diciptakannya, Danar menyebut semua itu berjalan natural. Danar mengatakan lirik-lirik puitis itu dianggapnya datang dari referensinya terhadap bacaan maupun lagu yang kian berkembang, terutama setelah di X Factor.
“Mungkin baca buku memengaruhi. Namun, baca buku itu menurutku lebih berpengaruh pada permainan sudut pandang. Adapun liriknya itu entah, seperti mengalir saja,” jelasnya.
Di sisi lain, dirinya juga kerap mendengarkan musik-musik Indonesia, seperti Payung Teduh hingga Nosstress. Dua band kesukaannya ini juga cukup menginspirasinya dalam bermusik dan menciptakan lagu.
Selain itu, Danar juga terkadang cukup spontan saat membuat lagu. Dia bahkan pernah meminta teman untuk menyebutkan satu kata, lalu mencoba meramu jadi lagu. Kebiasaan ini kemudian berpengaruh pada praktik keseniannya.
“Kalau buku, aku suka suka banyak buku dari Leila S Chudori, Tere Liye, Fahrudin Faiz, dan beberapa penulis lain,” ucap Danar.
Baru-baru ini, Danar merilis karya anyar bertajuk "Manusia Istimewa". Single terbaru dari musisi asal Purwokerto ini dirilis berbarengan dengan music video (MV) lagu tersebut pada Jumat (26/4/2024).
Dibalut dengan konsep folk yang kental dan terkesan ringan, single terbaru Danar terdengar sebagai sebuah sajian yang menenangkan di telinga. Tidak hanya pemilihan notasi, liriknya juga membuat setiap orang yang mendengarkan lagu ini akan makin terbawa suasana.
Baca juga: Hypeprofil Syarla Marz: Melejit dengan Single Kasar dan Rencana Bermusik di Masa Depan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.