Ilustrasi bahan pengawet. (Sumber gambar: Freepik)

5 Bahaya Kesehatan dari Makanan Berpengawet

26 July 2024   |   07:10 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Zat natrium dehidroasetat tengah menjadi sorotan. Pasalnya, senyawa tersebut ditemukan sebagai bahan pengawet salah satu merek roti. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pun baru saja memerintahkan agar produsen menarik roti tersebut dari peredaran.

Sejatinya, pengawet makanan sudah digunakan sejak zaman prasejarah. Ada sejumlah metode untuk mengawetkan makanan mulai dari pengeringan, pendinginan pengalengan, pasteurisasi, pembekuan, hingga penambahan bahan kimia. 

Baca juga: 7 Tips Mudah Mengurangi Makan Junk Food

Sejauh ini, beberapa pengawet makanan yang dinilai aman digunakan diantaranya asam benzoat, asam sorbat, sulfit, nitrat dan nitrit, EDTA, garam, dan gula. Untuk Natrium dehidroasetat atau sodium dehydroacetate (SDHA), menurut Food Addictive, senyawa ini biasanya dipakai sebagai bahan pengawet kosmetik, produk farmasi, hingga makanan seperti roti.

Kendati demikian, bahan pengawet kimia untuk makanan apapun jenisnya memang sebaiknya digunakan dalam batas wajar. Penggunaan pengawet makanan ini juga diawasi secara ketat oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui Peraturan Kepala BPOM Nomor 36 Tahun 2013.

Memang pengawetan dapat menjaga kesegaran dan memperpanjang usia simpan makanan. Akan tetapi, jika dikonsumsi berlebihan, sejumlah risiko penyakit bisa menghampiri. 

Menurut dr. Ratna Soewardi, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal-Hipertensi dari Primaya Hospital Tangerang pengawet makanan dapat menimbulkan penyakit seperti ginjal. Banyaknya penggunaan zat kimia sebagai bahan pengawet tentunya memengaruhi beratnya kerja ginjal.

Selain ginjal, lantas apa saja masalah atau risiko penyakit yang timbul lantaran sering mengonsumsi makanan berpengawet terutama dalam jangka waktu panjang? Simak ulasannya di bawah ini yuk, Genhype.


1. Masalah Pencernaan

Mengutip Medium, mengonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet dapat menyebabkan ketidaknyamanan pencernaan dan gangguan pencernaan pada beberapa orang. Tanda-tanda umumnya meliputi kembung, perut kembung, kram perut, dan tinja encer.

Efek ini disebabkan oleh terganggunya mikrobiota usus dan proses pencernaan alami tubuh oleh bahan pengawet tertentu, seperti benzoat dan sorbat. Bahan ini umum ditemukan dalam makanan olahan dan kemasan.


2. Sakit Kepala dan Migrain

Pengawet makanan tertentu, terutama monosodium glutamat (MSG), dikaitkan dengan sakit kepala dan migrain pada beberapa orang. MSG kerap dipakai untuk menambah rasa sedap pada makanan olahan, sup, dan makanan ringan.

Konsumsi makanan yang mengandung MSG dapat memicu sakit kepala migrain. Ditandai dengan nyeri kepala berdenyut, mual, dan sensitif terhadap cahaya dan suara, terutama pada mereka yang rentan terhadap migrain.


3. Masalah Pernapasan

Penderita asma atau rinitis alergi perlu berhati-hati daam mengonsumsi makanan berpengawet. Sulfit terutama, diklaim dapat memicu gejala pernapasan dan serangan asma pada orang yang rentan. Sulfit bisa menyebabkan mengi, batuk, sesak dada, dan kesulitan bernapas.


4. Reaksi Alergi

Salah satu efek samping dari bahan pengawet makanan terutama asam sorbat yakni menimbulkan reaksi alergi pada orang yang rentan. Begitu pula sulfit yang dapat memicu gatal ringan dan ruam kulit hingga anafilaksis parah.


5. Meningkatnya Risiko Kanker

Beberapa bahan pengawet makanan, seperti nitrit dan nitrat, dinilai meningkatkan potensi efek karsinogeniknya. Nitrit sering digunakan untuk mengawetkan warna dan menghambat pertumbuhan bakteri dalam makanan daging seperti bacon, ham, dan hot dog.

Namun, selama proses memasak atau dalam pencernaan, nitrit dapat membentuk nitrosamin. Senyawa ini bersifat karsinogenik dan dapat meningkatkan risiko kanker, terutama kanker kolorektal terutama jika dikonsumsi secara berlebihan.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

Sigra Cardboard, Karya Seni Kolaborasi Daihatsu dan Dus Duk Duk Mejeng di GIIAS 2024

BERIKUTNYA

Noriko Ohara, Pengisi Suara Nobita di Animasi Doraemon Tutup Usia pada Usia 88 Tahun

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: