Menu August (Sumber gambar: Dok. August)

Hidangan Kaya Rempah Tradisional dalam Balutan Kuliner Modern Ala August

13 July 2024   |   08:00 WIB
Image
Indah Permata Hati Jurnalis Hypeabis.id

Di antara beragamnya kuliner khas Indonesia, bumbu dan rempah menjadi cita rasa andalan dari hidangan lokal. Kekayaan rempah menghasilkan bumbu aneka hidangan Indonesia dengan cita rasa yang unik dan tak kalah dari kuliner mancanegara. Dengan kekhasan bumbu Indonesia yang kaya, para chef berlomba-lomba membawa keunikan ini ke dalam hidangan-hidangan modern.

Seperti yang dilakukan August, salah satu restoran Jakarta yang mengedepankan konsep hidangan kontemporer modern dan memanfaatkan keaslian bumbu Indonesia. Mereka adalah Chef Hans Christian dan Chef Budi Cahyadi, kedua pemilik yang meluncurkan August pada 2021.

Baca juga: Wisata Kuliner Solo yang Wajib Dikunjungi, Genhype Udah Pernah Coba?

Dengan mengedepankan konsep restoran yang elegan dengan minim kesan intimidatif, restoran yang terletak di kawasan Sudirman Central Business District (SCBD), Jakarta ini menawarkan pengalaman kuliner unik yang berakar pada teknik memasak modern.
 
Terlihat dari sajian menunya, plating menu August dibuat modern dengan penataan yang minimalis. Terlebih, bumbu dan cita rasa asli Indonesia dikedepankan melalui bumbu-bumbu lokal yang khas. Tahun ini, August mengeluarkan 16 hidangan dalam Chef’s Journey Tasting Menu.

Di antara 16 hidangan tersebut, terdapat 6 camilan yang juga memiliki filosofi unik. Owner & Chef August Hans Cristian menjelaskan, ide keseluruhan hidangan ini diambil dari perjalanan yang dilaluinya sejak belia. Chef Hans menarik memori masa kecilnya dan menuangkannya ke dalam hidangan.
 

Menu August (Sumber gambar: Dok. August)

Menu August (Sumber gambar: Dok. August)


Selain membawa nostalgia masa kecil, Chef Hans juga cermat memperhatikan hubungan tiap menu dengan pemasok bahan-bahan makanan di baliknya. Untuk itu, dia menyoroti tiap lapis cita rasa Indonesia melalui pemakaian bahan-bahan dan bumbu lokal. Baginya, bumbu khas Indonesia ini menjadi fondasi untuk hidangan-hidangan August yang kemudian diinterpretasikan dalam cara-cara yang modern.
 
Beberapa menu yang direkomendasikan antara lain white fish-bilimbi broth-ginger flower, sajian ikan berkuah dengan olahan belimbing yang asam dan bunga dari jahe atau yang populer dengan sebutan kecombrang.

Hidangan wagyu tender-blacknut espagnole-cherry memberi sentuhan unik pada lidah dengan campuran daging yang juicy dibalut kacang yang renyah dan cherry yang memberi cita rasa sedikit manis.

August juga memiliki menu Foie PB&J, hidangan foie yang segar dan gurih yang ditata cantik menggunakan plating unik menyerupai batu-batu. Tak kalah unik, frozen Garut coffee yang merupakan dessert bercita rasa kopi khas Garut yang menebarkan aroma harum.

Atas keunikan berbagai hidangan ini, August dinobatkan dalam Asia’s 50 Best Restaurants 2024 dari S. Pellegrino dan Acqua Panna. Sebelumnya, restoran ini juga sudah memenangkan American Express One to Watch Award 2023 sebagai restoran Jakarta pertama yang berhasil masuk daftar prestisius ini sejak 11 tahun terakhir.
 
Chef Hans menyebut, kemenangan ini merupakan hadiah yang diharapkan bisa mendorong semangat para chef untuk membawa nuansa Indonesia dalam sajian modern. “Kami harap ini bisa menghadirkan motivasi bagi para koki dan pengusaha restoran untuk meningkatkan keahliannya guna menegaskan posisi Jakarta sebagai sebuah destinasi kuliner,” ujar Chef Hans.
 
Chef Hans menyebut, August banyak menggunakan kondimen menu yang menyebar di seluruh Indonesia. Untuk jenis ikan musiman, Chef Hans memasoknya dari nelayan yang menangkap langsung ikan menggunakan pancing di sekitar Bali dan Lombok. Bahan-bahan lainnya seperti sayuran dipasok dari perkebunan lokal Lembang, telur diambil dari peternakan James & Jen di Bogor, hingga keju dari Mazaraat Cheese di Yogyakarta.

Baca juga: 5 Kuliner Khas Lombok yang Selalu Jadi Buruan Wisatawan
 
Bahan-bahan autentik seperti cokelat single origin Indonesia dipasok oleh perusahaan cokelat ternama yakni Pipiltin, serta vanilla pod segar diambil dari Experience Vanilla di Sukabumi. Bagi Hans, memastikan hubungan antara bahan autentik dan produksi lokal merupakan inspirasinya untuk terus menciptakan hidangan lezat dan memiliki cerita di balik tiap sajiannya. 

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Dunia Perfilman Indonesia Berduka, Sinematografer Hasan Basri Jafar Tutup Usia

BERIKUTNYA

Film Pusaka Tayang 18 Juli 2024, Angkat Cerita Kutukan Berbahaya di Balik Benda Lawas

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: