Perubahan gaya pernikahan hingga pesatnya informasi disebut turut membentuk lanskap bisnis ini.(Sumber gambar: Unsplash/City Church Christchurch)

Makin Moncer, Begini Peluang & Tantangan Bisnis Katering Pernikahan di Indonesia

12 July 2024   |   06:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Bisnis katering (jasa boga) pernikahan terus bergeliat seiring endemi. Perubahan gaya pernikahan hingga pesatnya informasi disebut turut membentuk lanskap bisnis ini. Kolaborasi dengan vendor lain, juga banyak membantu geliat pertumbuhan bisnis ini di Indonesia yang sempat mati suri akibat pagebluk.

Ya, kuliner memang masuk dalam tiga besar subsektor ekonomi kreatif dengan nilai kontribusi tertinggi di samping fesyen dan kerajinan tangan (kriya). Data BPS mencatat PDB untuk industri makanan dan minuman pada 2022 bertumbuh 4,8 persen dibandingkan 2021, dengan sumbangan subsektor kuliner sebanyak 42 persen.

Baca juga: Peluang Menjanjikan Bisnis Baju Pernikahan

Kinualla Miman, penerus usaha Minerva Kiki Catering mengatakan, tren bisnis katering pernikahan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kendati belum mampu menutup kerugian selama pandemi, tapi secara perlahan bisnis ini terus bergeliat, dan kembali moncer selama beberapa tahun terakhir.

Kendati begitu, momen ini juga membawa tantangan baru bagi bisnis katering. Sebab, saat ini banyak penyedia layanan katering telah menemukan cara untuk beradaptasi dan tetap relevan dalam kondisi yang terus berubah. Dari sinilah persaingan antar kompetitor juga kian ketat.

"Kalau omsetnya saat ini memang belum kembali normal sejak pandemi. Kira-kira sekarang kami masih di 70 persen tapi terus menerus kembali meningkat," katanya saat dihubungi Hypeabis.id.

Untuk dapat tetap bersaing di industri jasa boga, Ulla, panggilan akrab Kinualla Miman mengaku terus berinovasi terhadap permintaan klien. Tak hanya itu, gagasan-gagasan tersebut juga harus disosialisasikan lewat berbagai strategi, baik secara lisan atau lewat platform termutakhir agar tetap eksis.
 

Ilustrasi kudapan catering pernikahan  (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)

Ilustrasi kudapan katering pernikahan (Sumber gambar: Indah Permata Hati/Hypeabis.id)

Ulla menjelaskan, beberapa strategi yang dilakukan adalah dengan berinovasi di berbagai menu, dekorasi, marketing, hingga pelayanan pada konsumen. Dia juga memberikan layanan permintaan khusus untuk klien, karena lewat permintaan-permintaan inilah yang dapat menjadi dasar inovasi ke depannya.

Dia mencontohkan, untuk memberikan layanan terbaik, semua makanan matang hingga penyajiannya di acara, harus dipertahankan di temperatur panas dalam cambro hot box. Sedangkan, dari segi bahan baku juga harus diperiksa sebelum dimasak. Ini untuk menghindari keluhan karena kualitasnya yang dipastikan menurun saat dihidangkan.

"Selama tiga dekade perjalanan kami, tantangan terbesar untuk bertahan dalam persaingan ini adalah mempertahankan pola-pola tersebut. Sebab, pasca pandemi banyak bermunculan bisnis jasa boga baru sehingga persaingannya semakin ketat,"jelasnya.


Tak Hanya di Kota Besar

Terpisah, Fhabyyan Rizza Utama, generasi kedua dari Wahyu Utama Catering mengatakan, hingga saat ini bisnis katering pernikahan peluangnya sangat besar. Sebab, sebagian besar masyarakat yang ingin menikah sudah mempersiapkan acara tersebut jauh hari, bahkan sejak satu tahun sebelum pagelaran dimulai,

Peluang bisnis ini juga tak hanya berlaku di kota-kota besar karena di beberapa daerah juga sudah mulai menggunakan jasa ini. Selain itu, penggunaan lokasi atau venue juga semakin variatif, sehingga bisa diterapkan baik di gedung sewa atau rumah dari kedua mempelai yang dulunya dianggap kuno.

"Saat ini tren pernikahan juga berubah, sudah jarang yang menggunakan tema adat. Jadi, lebih ke tema modern, di mana disesuaikan dengan bentuk dan menu kudapan yang banyak digemari milenial," kata pebisnis yang kini mukim di Tuban, Jawa Timur itu.

Rizza menjelaskan, saat ini pihaknya menyasar konsumen dari kalangan menengah ke atas sebagai pasar utama bisnisnya. Adapun, untuk kisaran harga dari jasa yang mereka tawarkan dibanderol mulai dari Rp40.000 sampai Rp95.000 untuk satu paket yang terdiri dari berbagai 6-8 jenis kudapan, dengan minimum pemesanan 800 porsi.

"Kita juga bekerja sama dengan wedding organizer (WO) karena mayoritas orderan didapat dari mereka. Jadi, kita lebih banyak memasukkan promo ke dalam paket yang mereka tawarkan untuk nanti dibagi hasilnya," katanya.

Baca juga: Jakarta Bakal Jadi Kota Bisnis, Pengamat Nilai Ada Peluang Besar di Sektor Wirausaha

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Resep Soto Lamongan Lengkap dengan Koya Gurih ala Chef Devina

BERIKUTNYA

Tidak Jauh Beda dari Flip 5? Cek Harga & Fitur Terbaru Galaxy Z Flip 6

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: