ilustrasi (sumber gambar : Nawakara)

4 Langkah Strategis Mengelola Kerumunan Agar Event Berjalan Lancar

03 July 2024   |   22:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Setelah mengalami masa sulit pandemi Covid-19, industri musik di Indonesia kembali bangkit dengan digelarnya berbagai konser musik yang meriah dan spektakuler. Beberapa waktu terakhir ini, penonton kembali dapat menikmati penampilan musisi lokal dan internasional yang menggetarkan panggung konser.

Dalam setiap penyelenggaraan sebuah event, termasuk konser, pengendalian massa atau crowd control menjadi tantangan utama. Ketika ribuan orang berkumpul di satu tempat, risiko terkait keamanan, keselamatan dan ketertiban meningkat signifikan.

Baca juga: Sebelum Ketemu Idola, Perhatikan Etika Nonton Konser Ini Ya Genhype!

Ketidakhadiran crowd control hingga panitia acara saat terjadinya sebuah kerusuhan bisa menjadi sangat fatal dan berakibat kericuhan. Di sinilah, dibutuhkan strategi pengendalian massa yang efektif untuk mencegah insiden dan memastikan kelancaran selama acara berlangsung.

Direktur Utama P1 Force (PT Prawira Eka Dharma) Chiquita Paramita Hindarto menjelaskan bahwa dalam setiap penyelenggaraan konser, jasa manajemen keamanan event ini akan berkoordinasi dengan pihak promotor, atau EO event tersebut untuk perencanaan proses pengamanan.

“Karena event melibatkan keselamatan banyak orang. Maka sebelum pelaksanaannya, Security Risk Assessment sangat penting diperhatikan dengan cara mengutamakan K3. Kami akan mengutamakan aspek keamanan, kenyamanan dan keselamatan mulai dari perencanaan, perizinan, penyelenggaraan hingga event selesai diselenggarakan,” ujarnya.

Untuk memastikan pengelolaan kerumunan yang efektif dan aman selama event, P1 Force dan Nawakara membagikan berbagai strategi yang dapat dilakukan untuk menjamin keamanan saat penyelenggaraan event besar maupun konser.


1. Antisipasi lewat penyusunan rencana berbagai skenario darurat

Antisipasi dan respons cepat terhadap insiden adalah bagian integral dari manajemen crowd control. Hal ini mengingat keselamatan merupakan prioritas utama. Karena itu, tahap preventif merupakan risk assessment dan penyusunan rencana kontinjensi untuk berbagai skenario darurat penting dilakukan, mulai dari evakuasi akibat kebakaran hingga penanganan kerusuhan.

Hal utama yang perlu diperhatikan adalah menguasai venue dan letak emergency exit, medis, damkar serta lain sebagainya. Tim keamanan juga perlu mengingatkan promotor terkait tata letak panggung  agar senantiasa memberikan kenyamanan bagi artis. Adapun untuk mencegah kebakaran, penting agar tidak menaruh genset dekat pintu.

“Selalu pastikan bahwa setiap personel keamanan terlatih dalam prosedur darurat dan tahu tindakan apa yang harus diambil untuk melindungi peserta dan menjaga ketertiban,” ujar Chiquita.


2. Penjagaan ketat mulai dari akses masuk

Risiko keamanan seperti visitor management dan flow pengunjung seringkali menimbulkan gangguan keamanan. Untuk pengaturan akses keluar/masuk ke lokasi event, penting bahwa setiap pintu dijaga ketat dengan pemeriksaan fisik yang menyeluruh.

Dengan mengkolaborasikan penjagaan fisik dan teknologi pemindai serta sistem identifikasi dari pengelola ticketing, hal ini dapat mencegah masuknya tiket palsu dan memastikan hanya peserta yang berhak untuk dapat akses ke dalam area event.

Namun jika hal yang tidak diinginkan terjadi, P1 Force menghimbau untuk langsung berkunjung ke helpdesk untuk membantu lebih lanjut.


3. Penerapan Integrated Security Solution untuk respon cepat

Peningkatan keamanan di beberapa tempat umum pada umumnya dilengkapi dengan sistem CCTV untuk meningkatkan keamanan di lingkungannya. Namun, keberadaan CCTV saja selama ini nyatanya tak cukup mencegah aksi kejahatan.

Untuk menghindari potensi kejahatan atau bahaya, penerapan Integrated Security Solutions memegang peranan penting. Terintegrasi dengan sistem kontrol pusat, hal ini memungkinkan pemantauan real- time terhadap seluruh area event. Teknologi ini membantu dalam deteksi dini potensi masalah dan memungkinkan tim keamanan untuk merespons dengan cepat dan efisien.


4. Koordinasi dengan pihak berwenang

Demi memastikan semua aspek perizinan dan regulasi terpenuhi, sangat penting bekerja sama dengan pihak kepolisian dan instansi terkait. Koordinasi tersebut mencakup perencanaan rute lalu lintas untuk menghindari kemacetan, penempatan personel keamanan di titik-titik strategis, serta pengaturan evakuasi darurat jika diperlukan.        

Keberhasilan dalam mengelola crowd control tidak hanya tercermin dari strategi dan teknologi yang gunakan, tetapi juga dari komitmen dan profesionalisme setiap anggota tim keamanan. Pelatihan yang konsisten, kemampuan beradaptasi terhadap situasi yang berubah, serta komunikasi yang efektif antara semua pihak yang terlibat memainkan peran penting dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

“Dengan pendekatan yang holistik ini, kami terus berupaya memastikan setiap event dapat berlangsung dengan lancar,” kata Chiquita.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Cek 5 Serial Anime yang Tayang Juli 2024 di Vidio, Ada Oshi No Ko hingga NieR: Automata Season 2

BERIKUTNYA

Dijual Mulai Rp11 Jutaan, Ini Deretan Fitur yang Bikin Raline Shah Kepincut Vivo X Fold3 Pro

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: