Dampak tidak memakai sunscreen. (Sumber: Pexels/Moose Photos)

Skip Pakai Sunscreen Bikin Kulit Jadi Kusam & Risiko Terkena Kanker

05 July 2024   |   09:00 WIB
Image
Alya Hafilah Salsabila Mahasiswa Universitas Padjadjaran

Sinar matahari memiliki segudang manfaat untuk manusia seperti membangkitkan tenaga listrik, mengeringkan pakaian yang basah, meningkatkan produksi vitamin D, dan masih banyak lagi. Namun, paparan sinar matahari yang berlebih juga menimbulkan risiko bahaya untuk kesehatan. 

Dilansir dari News in Health, terlalu banyak terkena sinar matahari UV B dapat menyebabkan kulit terbakar. Bahkan, sinar matahari UVA  dapat menembus lapisan kulit kita lebih mendalam dibanding UV B. Kedua sinar UV yang memasuki tubuh dapat memengaruhi proses pertumbuhan dan penampilan kulit.

Paparan sinar matahari ini dapat membuat kulit menjadi kurang elastis, menebal dan kasar, berkerut, atau malah menipis. Selain itu, ada juga risiko kanker kulit. 

Baca juga: Pentingnya Menggunakan Sunscreen saat Cuaca Panas Ekstrem

Di Amerika Serikat, kasus kanker yang paling banyak ditemukan adalah kanker kulit yang dapat merusak genetik atau DNA di dalamnya. Dampak dari kerusakan DNA ini dapat membuat perubahan pada sel, yang akan terbelah dalam waktu singkat. Kerusakan DNA ini juga dapat memicu tumor atau lesi.
 
Kanker kulit ini dapat menjadi penyakit genetik seperti melanoma. Meskipun penyakit ini tergolong kurang umum, tapi terdapat sekitar 68.000 kasus di Amerika setiap harinya. 
 

Sunscreen & Paparan Sinar Matahari 

Untuk meminimalisir risiko penyakit-penyakit ini, Genhype dapat mengurangi intensi paparan sinar matahari. Selain itu, menggunakan sunscreen atau tabir surya adalah cara preventif yang cukup ampuh untuk melindungi diri dari paparan sinar matahari berlebih.

Menurut Skin Cancer Foundation, dikutip dari Cleveland Clinic, siapa pun yang berusia di atas 6 bulan wajib menggunakan tabir surya setiap hari, bukan hanya saat ke pantai atau di atas kapal.

Nyatanya, kalian akan tetap banyak terkena paparan sinar matahari di rumah maupun di kantor, serta ruangan tertutup lainnya. Ketika berada di rumah seharian, kalian akan tetap terpapar sinar matahari melalui jendela dan celah-celah kecil lainnya. Selain itu,sinar UV tidak hanya diproduksi oleh matahari, tapi dari lampu-lampu di dalam gedung perkantoran.

Hal ini juga berlaku saat cuaca sedang tidak bersahabat, seperti mendung atau hujan. Banyak yang berpikir saat kondisi itu, intensitas cahaya matahari tidak akan sebanyak biasanya. Akan tetapi, sekitar 80 persen sinar matahari dapat menembus awan dan akan terpapar langsung ke kulit manusia. 

Dengan menggunakan tabir surya setiap hari, kalian dapat menjaga lapisan pelindung kulit dan mengurangi risiko kanker kulit. Tabir surya memiliki SPF (sun protection factor) yang cukup untuk melindungi kulit, khususnya dari paparan UV B.

Selain itu, tabir surya juga dapat membantu mengurangi risiko penuaan dini.Genhype pasti pernah melihat banyak iklan sunscreen yang mempromosikan produknya sebagai pencegah penuaan dini, bukan? Hal itu memang telah terbukti berdasarkan sejumlah penelitian. 

Misalnya, riset yang diadakan pada 2016 menemukan bahwa orang yang rutin memakai sunscreen selama setahun memiliki perbaikan yang signifikan pada kulit mereka. Penggunaan tabir surya secara rutin juga mencegah kerutan, bintik-bintik coklat, dan pigmentasi tidak teratur. 

Baca juga: Kenali 5 Tanda Sunscreen Tidak Cocok di Wajah

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Link Streaming Timnas Indonesia vs Vietnam, Perebutan Juara 3 AFF U-16 2024

BERIKUTNYA

Ibu Kota Pindah ke IKN, Pariwisata Jakarta Perlu Rebranding

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: