Film Harta, Tahta, Boru Ni Raja bercerita tentang kearifan lokal (Sumber gambar: tangkapan layar unggahan akun IG film_borunirajai)

Film Harta, Tahta, Boru Ni Raja Angkat Budaya Batak & Keindahan Danau Toba

02 July 2024   |   23:32 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Film Harta, Tahta, Boru Ni Raja garapan sutradara Agustinus Sitorus akan tayang pada 11 Juli 2024. Karya yang mengangkat budaya Batak dan memperlihatkan keindahan Danau Toba itu diharapkan menjadi instrumen promosi pariwisata Indonesia.

Adyatama Kepariwisataan dan Ekonomi Kreatif, Ahli Utama Kemenparekraf Nia Niscaya mengatakan bahwa karya dengan latar belakang alam, budaya, dan keragaman asli Indonesia menjadi penting karena dapat menjadi sarana pemasaran tidak langsung.

“Sudah banyak sekali destinasi sukses dengan visitors karena sebuah film,” kata Nia dalam siaran pers pada Selasa, 2 Juli 2024.

Baca juga: Film Indonesia Nonhoror yang Cetak Box Office Nasional pada Semester I/2024

Dia pun berharap film yang dibuat oleh para sineas lokal dengan mengambil latar belakang alam, budaya, dan keragaman asli Indonesia ini bisa menjadi instrumen promosi yang baik bagi pengembangan pariwisata Tanah Air.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Jimmy Bernando Panjaitan menjelaskan bahwa film Harta, Tahta, Boru Ni Raja adalah produksi PIM Pictures yang berkolaborasi dengan BPODT.

Menurutnya, karya ini memiliki latar belakang dan setting tempat-tempat indah yang ada di Danau Toba, seperti Kaldera, Museum Mayjend D.I Panjaitan, dan desa wisata. Selain itu, proses syuting film ini juga terjadi di kapal pinisi baru yang ada di Danau Toba.

Dia pun berharap Harta, Tahta, Boru Ni Raja bisa mempromosikan Danau Toba sebagai destinasi yang menawarkan berbagai atraksi wisata ke pasar nusantara dan mancanegara.

CEO PIM Pictures Agustinus Sitorus mengungkapkan bahwa film Harta, Tahta, Boru Ni Raja banyak mengisahkan kearifan lokal dan realita yang menggambarkan kehidupan masyarakat di sekitar kawasan Danau Toba.

Film ini bercerita bercerita tentang karakter bernama Jerry Tan. Sang karakter selalu mendapatkan penolakan dari dosen setiap mengajukan judul skripsi.

Pada suatu saat, Elin, Aliya, dan Hendro mengusulkan suatu judul penelitian untuk dijadikan skripsi oleh Jerry. Judul yang membahas tentang sejarah tokoh nasional D.I Panjaitan itu diterima oleh sang dosen.

Jerry pun harus pergi ke kampung halamannya, di Balige untuk pertama kalinya. Dia ditemani oleh 3 orang sahabatnya itu yang penasaran dengan tempat yang akan dituju.

Dikutip dari laman 21cineplex.com, Jerry merasa asing ketika berada di kampung halaman. Di sana, dia bertemu dengan wanita bernama Ita Pangariabuan yang diperankan oleh Novia Situmeang. Sang wanita adalah penulis riset mengenai D.I. Panjaitan.

Tidak hanya itu, Ita adalah junor Jerry di kampus. Namun, sang gadis Batak sudah lebih dahulu lulus dari kampusnya dan kembali ke kampung halaman guna membangun tanah kelahirannya.

Ita pun membantu semua riset dan data yang dibutuhkan oleh Jerry. Kedekatan keduanya membuat Elin merasakan cemburu lantaran sang perempuan memiliki rasa suka sejak dahulu kepada Jerry.

Di sisi lain, Jemun Nainggolan yang diperankan oleh Jenda Munthe menyukai Ita. Jemun adalah pemuda kampung yang disegani oleh banyak orang dan pemilik usaha bernama Lapo BUMN. Kedekatan antara Ita dan Jerry juga membuat Jemun cemburu.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

5 Film dengan Biaya Produksi Termahal Sepanjang Masa

BERIKUTNYA

Fakta Menarik Film Pusaka, Kisah Teror dari Benda-benda Keramat

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: