Cara Mudah Membuat Bubur Sumsum yang Lembut & Enak
01 July 2024 |
14:14 WIB
Bubur sumsum adalah salah satu makanan tradisional yang populer. Seporsi bubur sumsum terdiri dari bubur putih yang terbuat dari tepung beras, dan disantap dengan kuah manis yang terbuat dari gula merah. Bubur ini digemari lantaran menawarkan sensasi lembut dan gurihnya bubur putih, dibanjur dengan kuah yang manis dan segar.
Bubur sumsum atau dikenal juga dengan nama jenang sumsum merupakan makanan khas dari Yogyakarta. Makanan satu ini digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, dan biasanya mudah ditemui sebagai makanan jajanan pasar. Biasanya, para pedagang bubur sumsum menjualnya bersama candil atau bubur biji salak.
Di daerah perdesaan, bubur sumsum biasanya dijual dengan dibungkus menggunakan daun pisang plus sendok pincuk suru dari daun pisang, sedangkan di daerah perkotaan, disajikan dengan dibungkus menggunakan mangkok atau gelas plastik.
Baca juga: Resep Bubur Manado, Enak & Nikmat Disantap Buat Sarapan
Melansir situs Warisan Budaya Takbenda Indonesia Kemdikbud, nama bubur sumsum diambil dari penampilannya yang berwarna merah seperti sumsum tulang. Di daerah asalnya, bubur sumsum dipercaya oleh masyarakat Yogyakarta sebagai makanan yang bisa memulihkan sel-sel sumsum, akibat rasa lelah setelah melakukan acara besar atau hajatan tertentu.
Ya, bubur sumsum biasanya menjadi sajian pelengkap pada setiap acara-acara besar atau hajatan, selain bubur merah, bubur putih, maupun hidangan lainnya. Bubur sumsum disajikan sebagai ungkapan puji syukur atas kesuksesan atau kelancaran suatu hajatan.
Biasanya, tuan rumah membuat bubur sumsum yang dibagikan kepada sanak saudara atau kerabat maupun tetangga, sebagai ucapan terima kasih karena terlibat atau membantu dalam pelaksanaan hajatan (pembubaran panitia).
Dengan memakan bubur sumsum, orang yang terlibat dalam hajatan tersebut dipercaya stamina tulang-tulang sumsumnya dapat pulih kembali, rasa lelah pun hilang dan tenaganya pulih kembali.
Bubur sumsum yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut, dipercaya dapat memperbaiki fungsi pencernaan dan memulihkan stamina akibat rasa kelelahan sehabis melaksanakan suatu hajatan seperti hajatan pernikahan, sunatan, membangun rumah maupun upacara adat lainnya.
Lantaran teksturnya yang lembut dengan cita rasa manis dan gurih, bubur sumsum bisa menjadi salah satu makanan nikmat yang bisa disajikan untuk berbagai keperluan acara, maupun sekadar sebagai hidangan menemani waktu santai di rumah. Berikut adalah cara mudah membuat bubur sumsum di rumah.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Bubur sumsum atau dikenal juga dengan nama jenang sumsum merupakan makanan khas dari Yogyakarta. Makanan satu ini digemari oleh seluruh lapisan masyarakat, dan biasanya mudah ditemui sebagai makanan jajanan pasar. Biasanya, para pedagang bubur sumsum menjualnya bersama candil atau bubur biji salak.
Di daerah perdesaan, bubur sumsum biasanya dijual dengan dibungkus menggunakan daun pisang plus sendok pincuk suru dari daun pisang, sedangkan di daerah perkotaan, disajikan dengan dibungkus menggunakan mangkok atau gelas plastik.
Baca juga: Resep Bubur Manado, Enak & Nikmat Disantap Buat Sarapan
Melansir situs Warisan Budaya Takbenda Indonesia Kemdikbud, nama bubur sumsum diambil dari penampilannya yang berwarna merah seperti sumsum tulang. Di daerah asalnya, bubur sumsum dipercaya oleh masyarakat Yogyakarta sebagai makanan yang bisa memulihkan sel-sel sumsum, akibat rasa lelah setelah melakukan acara besar atau hajatan tertentu.
Ya, bubur sumsum biasanya menjadi sajian pelengkap pada setiap acara-acara besar atau hajatan, selain bubur merah, bubur putih, maupun hidangan lainnya. Bubur sumsum disajikan sebagai ungkapan puji syukur atas kesuksesan atau kelancaran suatu hajatan.
Biasanya, tuan rumah membuat bubur sumsum yang dibagikan kepada sanak saudara atau kerabat maupun tetangga, sebagai ucapan terima kasih karena terlibat atau membantu dalam pelaksanaan hajatan (pembubaran panitia).
Dengan memakan bubur sumsum, orang yang terlibat dalam hajatan tersebut dipercaya stamina tulang-tulang sumsumnya dapat pulih kembali, rasa lelah pun hilang dan tenaganya pulih kembali.
Bubur sumsum yang memiliki cita rasa manis dan tekstur lembut, dipercaya dapat memperbaiki fungsi pencernaan dan memulihkan stamina akibat rasa kelelahan sehabis melaksanakan suatu hajatan seperti hajatan pernikahan, sunatan, membangun rumah maupun upacara adat lainnya.
Lantaran teksturnya yang lembut dengan cita rasa manis dan gurih, bubur sumsum bisa menjadi salah satu makanan nikmat yang bisa disajikan untuk berbagai keperluan acara, maupun sekadar sebagai hidangan menemani waktu santai di rumah. Berikut adalah cara mudah membuat bubur sumsum di rumah.
Resep Bubur Sumsum
Bahan-bahan:
- 100 gram tepung beras
- 1 sdt tepung maizena
- 160 gram gula merah, iris
- 2 lembar daun pandan
- 1/2 sdt garam
- 2 bungkus santan instan (@65 ml)
- 1 liter air putih
Cara Membuat:
- Siapkan wajan lalu masukkan tepung beras, santan instan, garam, dan 350 ml air putih. Aduk sampai rata lalu tuangkan lagi 350 ml air putih. Aduk lagi sampai benar-benar merata;
- Masak di atas api kecil lalu tambahkan 1 lembar daun pandan. Masak sambil diaduk-aduk sampai tekstur adonan mulai mengental;
- Setelah meletup-letup, tetap masak bubur sumsum 2-3 menit sambil terus diaduk agar bagian bawah tidak gosong. Ini dilakukan supaya bubur benar-benar matang dan tidak menyisakan bau tepung beras. Lalu matikan kompor;
- Tuang bubur sumsum dalam wadah lalu sisihkan;
- Siapkan wajan lalu masukkan gula merah yang sudah diiris-iris, 300 ml air putih, dan satu lembar daun pandan. Masak sekitar 2 menit lalu matikan kompor;
- Saring air gula menggunakan saringan agar bekas gula merahnya tidak ikut tercampur lalu masukkan lagi ke dalam panci;
- Untuk tekstur yang lebih kental, tambahkan 1 sdt tepung maizena yang telah dilarutkan dengan air. Masak hingga gula dan air larut lalu sisihkan;
- Siapkan mangkok, masukkan bubur putih secukupnya lalu tuang kuah gula merah. Bubur sumsum siap dinikmati.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.