5 Keyboard Termahal di Dunia, Ada yang Berlapis Emas 24 Karat 

Kibor (keyboard) merupakan salah satu komponen utama dalam perangkat keras komputer, atau bahkan tablet. Meski punya tampilan yang umumnya begitu-begitu saja, tapi ada banyak variasi dan desain yang coba dihadirkan produsen untuk menarik minat para penggemar teknologi. 

Beberapa keyboard juga didesain sedemikian rupa, dengan penggunaan material mewah, desain premium, dan fitur teknologi mutakhir untuk menghadirkan pengalaman mengetik yang memuaskan. Tentunya, kibor yang dirancang khusus seperti ini punya harga jual yang tidak murah. 

Bagi Genhype penggemar teknologi, yuk cek deretan keyboard termahal di dunia, dan apa yang membuatnya dibanderol dengan harga fantastis. 

Baca juga: 5 Rekomendasi Keyboard untuk Keperluan Programming
 

1. ADATA Golden Summoner  

  ADATA Technology merupakan nama besar dalam industri komputer, khususnya untuk peranti memori dan penyimpanan. Namun, perusahaan juga memperluas portofolionya menghadirkan perangkat keyboard mechanical yang ditujukan bagi para pemain gim. 

Tak tanggung-tanggung, ADATA punya produk yang dinobatkan sebagai keyboard mekanikal termahal di dunia bernama Golden Summoner. Kibor yang diperkenalkan di ajang CES 2020 ini dibanderol dengan harga US$10.000 atau sekitar Rp163,5 juta. 

Harganya yang selangit disebabkan oleh konstruksi berlapis emas 24 karat yang meliputi bagian keyboard-nya. ADATA hanya memproduksi enam unit, yang semakin memperkuat nilai eksklusivitasnya. 
 

2. Happy Hacking Keyboard HG 

  Happy Hacking Keyboard (HHKB) dibuat oleh perusahaan Jepang PFU Limited. Dalam rangka memperingati ulang tahun yang ke-10, perusahaan meluncurkan model Happy Hacking Keyboard HG yang bersifat terbatas (limited edition). Alhasil, kibor ini terbilang langka dan banyak dicari para penggemar teknologi, dengan banderol US$4.390 atau sekitar Rp70,3 juta. 

Keyboard ini menawarkan fitur-fitur khas yang membedakannya dengan produk standar. Casing-nya menggunakan material aluminium dengan fitur ketinggian yang bisa disesuaikan. Varian ini juga dilengkapi dengan keycaps yang dibuat memakai teknik pernis Wajima tradisional dan diberi sentuhan emas untuk menghadirkan tampilan mewah. 
 

3. Tfue Custom Keyboard 

  Tfue Custom Keyboard dibuat oleh live streamer Korea Selatan Tae Ha Kim -di bawah bendera Taeha Types- bekerja sama dengan Keycult. Dirilis pada pada 2020, keyboard 60 persen ini dihargai US$3.500 atau sekitar Rp57,2 juta. 

Produk ini sepenuhnya dibuat dari aluminium CNC dengan bagian tengahnya memakai baja antikarat. Kombinasi ini membuat bobot keyboard yang terasa pas dan kokoh. Sementara itu, tampilannya dibuat eksotis dengan casing unik yang memadukan lapisan reflektif warna nila dan biru kehijauan di bagian bawahnya. 
 

4. Smorgasboard 

  Smorgasboard barangkali merupakan kibor dengan tampilan yang paling unik. Seluruh tutsnya dibuat dengan tampilan berbagai makanan mulai dari buah hingga makanan cepat saji seperti burger dan hot dog. Keyboard yang dijual dengan harga US$3.350 Rp54,7 juta ini sejatinya memang merupakan proyek seni, ketimbang alat praktis. 

Smorgasboard dibuat oleh artisan dengan nama panggung Tiny selama 11 bulan, dengan detail pembuatan tiap tombolnya didokumentasikan di media sosial TikTok. Pemilihan simbol tombolnya juga sebagian besar terinspirasi dari saran para pengguna. 
 

5. Seafarer Keyboard 

  Seafarer Keyboard adalah kibor bertema bahari/maritim yang penuh dengan hiasan dan komponen bahari. Menampilkan gulungan peta foil emas yang digambar oleh kartografer Peter Schenk. Ada juga pola spiral di sepanjang batang atas dan bawah kibor yang menambah kesan gahar dari kibor ini. 

Untuk urusan kenyamanan, kibor ini menggunakan blue mechanical switches Cherry MX buatan Jerman. Diklaim mampu melakukan 50 juta penekanan tombol dalam proses pengujian. Selain itu, penutup tombolnya juga dirancang sedemikian rupa untuk menirukan sensasi saat memakai mesin ketik kuno. Kibor ini dijual seharga US$1.650 atau sekitar Rp26,9 juta. 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda