Ilustrasi rambut rontok kekurangan protein (Sumber foto: freepik/benzoix)

Kenali 6 Tanda dan Gejala Jika Tubuhmu Kekurangan Protein

27 June 2024   |   19:00 WIB
Image
Amanda Syavira Mahasiswi Universitas Negeri Jakarta

Tubuh kita sangat membutuhkan berbagai jenis nutrisi untuk tetap sehat. Berbagai vitamin dan mineral sangat memengaruhi kesehatan tubuh. Termasuk juga protein, salah satu bahan utama pembangun tubuh. Protein berperan penting dalam struktur dan fungsi otot, kulit, enzim, dan hormon kita. 

Dilansir melalui WebMD, setidaknya tubuh membutuhkan sekitar 10% makanan yang berasal dari protein. Selain itu, protein sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, remaja, serta ibu hamil. 

Baca juga: 5 Resep Smoothie Tinggi Protein untuk Menambah Berat Badan
 

Makanan yang mengandung protein (Sumber foto: freepik)

Makanan yang mengandung protein (Sumber foto: freepik)

Ketika tubuh kekurangan protein, hal tersebut dapat berpotensi menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang bisa mempengaruhi kemampuan tubuh untuk memperbaiki jaringan, menjaga kekuatan otot, serta mengatur proses metabolisme secara efisien.

Oleh karena itu, penting untuk memastikan bahwa asupan protein harian kita mencukupi untuk mendukung kesehatan secara keseluruhan. Lantas bagaimana ciri dan gejala jika tubuh kekurangan protein? Simak penjelasan berikut. 
 

1. Edema atau pembengkakan

Melansir dari healthline, edema merupakan kondisi di mana kulit menjadi bengkak dan merupakan gejala dari kwashiorkor, yakni jenis malnutrisi yang disebabkan oleh kekurangan protein yang parah. Penelitian menunjukkan bahwa salah satu penyebab edema pada kasus kwashiorkor adalah kadar protein yang rendah. 

Protein yang ada di dalam darah terutama albumin, dapat membantu mencegah penumpukan cairan di dalam jaringan tubuh. Ketika kadar albumin rendah atau terjadi kekurangan protein, maka kemungkinan terjadi edema karena cairan menjadi tidak teratur dalam jaringan.


2. Masalah kulit, rambut, dan kuku

Komponen-komponen seperti elastin, kolagen, dan keratin dalam tubuh terbuat dari protein. Ketika tubuh tidak mampu memproduksi protein-protein ini dengan cukup, maka bisa terjadi beberapa masalah seperti rambut yang mudah patah atau rontok, kulit yang kering dan bersisik, serta lekukan dalam jari-jari kuku.


3. Anemia

Anemia adalah gejala umum pada marasmus di mana tubuh kekurangan sel darah merah atau hemoglobin. Hemoglobin adalah protein yang membantu sel darah merah mengangkut oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Untuk membuat sel darah merah yang membawa oksigen, tubuh membutuhkan zat besi. 
 

4. Kelemahan otot

Otot-otot adalah sumber protein terbesar dalam tubuh. Ketika asupan protein dari makanan tidak mencukupi, tubuh akan mengambil protein dari otot untuk mempertahankan jaringan dan fungsi tubuh. Akibatnya, kekurangan protein dapat menyebabkan penurunan massa otot dari waktu ke waktu. 
 

5. Pertumbuhan terhambat

Protein sangat penting untuk pertumbuhan anak-anak. Jika anak-anak tidak mendapat cukup protein, bisa terjadi keterhambatan dalam pertumbuhan mereka serta gangguan dalam perkembangan fisik dan mental. Hal tersebut dapat berdampak buruk pada performa belajar, mengganggu kemampuan kognitif, dan meningkatkan risiko terhadap masalah kesehatan kronis terkait dengan gizi yang kurang. 
 

6. Perubahan suasana hati

Otak menggunakan zat kimia yang disebut neurotransmitter untuk mengirimkan pesan antar sel-selnya. Banyak dari neurotransmitter ini dibuat dari zat kimia yang disebut asam amino, yang merupakan bahan dasar dari protein. Kurangnya protein dalam makanan dapat mempengaruhi suasana hati dan perilaku seseorang dengan cara mengubah kadar neurotransmitter tertentu seperti dopamin dan serotonin dalam otak.

Baca juga: 5 Biang Keladi yang Bikin Diet Tinggi Protein Gagal Total

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Going Seventeen, Variety Show yang Wajib Ditonton!

BERIKUTNYA

Resep Dessert Viral Ubi Cilembu Creme Brulee ala Tasyi Athasyia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: