10 Film Horor Indonesia Terlaris Sepanjang Paruh Pertama 2024
26 June 2024 |
15:56 WIB
Industri film Indonesia menutup semester awal 2024 dengan tersenyum lebar. Bukan tanpa alasan, sepanjang setengah tahun ini, ada banyak rumah produksi lokal yang mencatatkan raihan jumlah penonton positif untuk film-film andalannya yang telah dirilis.
Hal ini tentu membuktikan bahwa film produksi dalam negeri masih ditunggu masyarakat juga masih bertaji. Kualitas film yang makin baik membuat penonton lokal makin percaya dengan karya-karya sineas dalam negeri.
Baca juga: Daftar Film Adaptasi dari Utas Media Sosial, Ada yang Terlaris Sepanjang Masa
Kendati demikian, masih seperti tahun-tahun sebelumnya, genre horor masih mendominasi. Sepanjang semester awal ini, tercatat ada lima judul genre horor yang mampu meraih lebih dari 1 juta penonton.
Tiga di antaranya bahkan mampu menembus angka di atas 4 juta penonton. Meski horor masih merebak, genre ini tak henti-hentinya mengeksplorasi dirinya. Tak hanya sekadar jualan jumpscare semata, genre horor juga mulai menggabungkan elemen lain yang membuat sebuah film jadi lebih menarik.
Berikut adalah 10 film horor paling laris sepanjang semester 1 2024:
Vina: Sebelum 7 Hari adalah film yang diproduksi oleh Dee Company. Film yang disutradarai oleh Anggy Umbara ini menyajikan kisah horror tragis yang diangkat dari kisah nyata. Film ini berhasil meraih 5.815.492 penonton.
Seperti judulnya, film ini mengangkat kisah tragis meninggalkan seorang perempuan bernama Vina bersama kekasihnya yang sempat menggegerkan Cirebon pada 2016 silam. Awalnya, pihak keluarga dan kepolisian mengira bahwa dua sejoli ini tewas karena kecelakaan.
Namun, di tengah penyelidikan, seorang sahabat Vina bernama Linda mendadak menghubungi pihak keluarga almarhumah dan menceritakan versi lain bahwa Vina dan kekasihnya tewas setelah dikeroyok 12 anggota geng motor. Sebelum dibunuh, arwah korban juga mengungkap berbagai siksaan yang diterimanya, termasuk diperkosa oleh geng motor tersebut.
Spin-off film KKN di Desa Penari, yakni Badarawuhi di Desa Penari tayang tepat pada hari Lebaran atau 11 April 2024. Sebagai sebuah prekuel, film yang disutradarai oleh Kimo Stamboel ini cukup sukses di pasaran dengan jumlah penonton mencapai 4.013.558 orang.
Berbeda dari film pertamanya yang berfokus pada mahasiswa KKN, kali ini film ini mencoba mengulik lebih jauh tentang kisah di balik entitas Badarawuhi. Cerita Badarawuhi di Desa Penari lebih mengisahkan hal besar yang terjadi sebelum peristiwa pertama tersebut.
Badarawuhi sendiri adalah lelembut atau siluman ular yang menguasai Desa Penari. Film ini mengungkap hubungan antara Desa Penari dengan entitas Badarawuhi dan sebuah perjanjian yang mengubah wajah desa itu selamanya.
Film Siksa Kubur garapan sutradara Joko Anwar juga tayang pada momen Lebaran, yakni 11 April 2024. Film ini mencoba mengikuti kehidupan perempuan bernama Sita yang diperankan oleh Faradina Mufti dan adiknya, Adil, yang diperankan oleh Reza Rahadian.
Sita berubah menjadi orang yang berbeda setelah kedua orang tuanya jadi korban bom bunuh diri. Dia jadi tidak percaya dengan agama. Sejak saat itu, tujuan hidupnya hanya satu: mencari orang yang paling berdosa. Dia ingin masuk ke dalam kuburan orang tersebut dan membuktikan benar tidaknya siksa kubur. Namun, ada konsekuensi besar yang didapatnya.
Film bergenre horror religi ini memang menghadirkan cerita yang lebih dekat dengan masyarakat Indonesia. Tidak sekadar mengandalkan visual mencekam, tetapi sekaligus membawa gagasan yang menusuk ke hati penontonnya. Tak mengherankan bila film ini mampu meraih 4.000.826 penonton.
Digarap oleh sutradara Hadrah Daeng Ratu, film Pemandi Jenazah juga menjadi satu judul horor yang disukai penonton tahun ini. Seperti judulnya, film yang diroduksi oleh Visual Media Studio ini mengangkat kisah berdasarkan pengalaman nyata dari pemandi jenazah. Film ini mampu meraih 1.645.513 penonton.
Film Pemandi Jenazah menceritakan kisah Bu Siti (Djenar Maesa Ayu) dan anaknya, Lela (Aghniny Haque) yang bekerja sebagai pemandi jenazah di kampungnya. Semua berlangsung normal sampai akhirnya kehidupan Lela berubah drastis setelah ibu yang dicintainya meninggal secara misterius. Pada momen ini, Lela harus memandikan jenazah ibunya. Tanpa disangka, saat proses pemandian berlangsung, Lela menemukan kejanggalan pada mayat sang ibu.
Diproduksi oleh MVP Pictures, film Kereta Berdarah disutradarai oleh Rizal Mantovani. Film ini mengambil latar cerita di kereta api untuk menyuguhkan terror penuh kengerian. Berkat keunikannya, film ini mampu mendapatkan 1.000.027 penonton.
Cerita film Kereta Berdarah mengikuti perjalanan liburan dari kakak beradik beranam Purnama (Hana Malasan) dan Kembang (Zara Leola). Purnama yang kala itu baru sembuh dari penyakit kanker ingin sedikit menghibur diri dengan berwisata bersama adiknya ke sebuah resor alam yang indah.
Namun, untuk pergi ke sana, keduanya harus menaiki kereta wisata yang khusus melayani perjalanan ke resor tujuan. Awalnya, semua berjalan normal, hingga kemudian setiap kereta melewati gerbong, satu gerbong paling akhir akan menghilang. Kini, nyawa penumpang pun jadi taruhan.
Film Trinil: Kembalikan Tubuhku diproduksi oleh Dapur Film yang bekerja sama dengan Seven Sky Motion dan Double Tree Film. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini juga cukup sukses di pasaran dengan meraih 833.124 penonton.
Film ini menceritakan tentang pasangan suami istri, Rara dan Sutan yang menghadapi teror hantu kuyang (hantu kepala tanpa tubuh). Semua ini terjadi setelah keduanya kembali kerumah lamanya setelah mereka menikah. Mereka juga mengalami kejadian mistis mulai menghantui pasutri tersebut setelah mereka kembali, seperti hujan yang turun pada siang hari dengan intensitas yang begitu deras, hingga kemunculan sosok hantu kuyang yang muncul dibalik jendela rumah mereka.
Film Munkar garapan sutradara Anggy Umbara diproduksi oleh MD Pictures yang bekerja sama dengan Pichouse Film. Kisah film ini diangkat dari legenda urban sangat terkenal di Lamongan, Jawa Timur. Film ini berhasil mendapat 774.516 penonton.
Film Munkar bercerita tentang Herlina (Safira Ratu Sofya), seorang santriwati yang mengenyam Pendidikan di sebuah pesantren di Jawa Timur. Santri ini erap di-bully oleh teman-temannya. Bukan hanya kata-kata, melainkan sampai penyiksaan fisik. Namun, Herlina memiliki kepribadian yang unik. Bukannya bersedih setiap kali dirundung, ia malah tertawa. Herlina kemudian meninggal ecara naas. Arwahnya kemudian ingin balas dendam.
Menjelang Ajal adalah rumah produksi Rapi Film yang bekerja sama dengan Sky Media, Legacy Pictures, dan Rhaya Flicks. Film garapan sutradara Hadrah Daeng Ratu ini mengangkat cerita tentang pesugihan menggunakan penglaris yang merupakan faktor magis yang sering ditemui di dunia bisnis. Film ini telah mendapat 711.122 penonton.
Film Menjelang Ajal mengikuti kisah sebuah keluarga yang tiba-tiba mendapat serangkaian teror mengerikan. Teror ini diketahui bersumber dari Sekar, ibu dari tiga anak. Mereka diketahui meminta penglaris kepada dukun agar usaha rumah makan sederhana miliknya bisa memiliki banyak pembeli. Lalu, makhluk gaib yang awalnya membantu sebagai penglaris menyerang balik.
Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib adalah film horor Indonesia yang disutradarai oleh Faozan Rizal. Film produksi Starvision serta Evergreen Pictures ini dibintangi oleh Sara Fajira, Riza Syah, dan Dimas Aditya. Film ini mampu meraih 619.538 penonton.
Mengikuti tokoh Ayu (Sara Fajira), seorang perempuan yang raganya menyatu dengan sinden bernama Sarinten. Sosok ini adalah entitas lain dari jagat gaib yang terusir dari Banyuwangi dan menetap di Watu Kandang. Sejak itu, Ayu harus menghadapi berbagai insiden mistis. Ketegangan pun makin meningkat saat Ayu berusaha mencari jalan keluar dari belenggu Sarinten.
Do You See What I See adalah film yang diproduksi oleh MD Pictures dan disutradarai Awi Suryadi. Film ini merupakan hasil adaptasi dari podcast Mitzer Popo dengan judul yang sama episode 64 First Love. Film ini berhasil mendapat 545.490 penonton.
Do You See What I See mencoba mengeksplorasi cerita horor unik tentang sebuah romansa antara manusia dan pocong. Cerita mengikuti kehidupan mahasiswi bernama Mawar yang tinggal di sebuah kos, di dekat kampusnya. Pada momen ulang tahunnya, Mawar berdoa dan berharap agar dirinya bisa segera menemukan pria yang dapat menemani hari-harinya.
Harapan itu pun terwujud, ketika tak lama kemudian dirinya bertemu dengan Restu. Namun, para sahabatnya bukannya senang,melainkan justru curiga terhadap Restu. Sebab, Restu hanya menemui Mawar pada pukul 23.30 saja.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Hal ini tentu membuktikan bahwa film produksi dalam negeri masih ditunggu masyarakat juga masih bertaji. Kualitas film yang makin baik membuat penonton lokal makin percaya dengan karya-karya sineas dalam negeri.
Baca juga: Daftar Film Adaptasi dari Utas Media Sosial, Ada yang Terlaris Sepanjang Masa
Kendati demikian, masih seperti tahun-tahun sebelumnya, genre horor masih mendominasi. Sepanjang semester awal ini, tercatat ada lima judul genre horor yang mampu meraih lebih dari 1 juta penonton.
Tiga di antaranya bahkan mampu menembus angka di atas 4 juta penonton. Meski horor masih merebak, genre ini tak henti-hentinya mengeksplorasi dirinya. Tak hanya sekadar jualan jumpscare semata, genre horor juga mulai menggabungkan elemen lain yang membuat sebuah film jadi lebih menarik.
Berikut adalah 10 film horor paling laris sepanjang semester 1 2024:
1. Vina: Sebelum 7 Hari
Vina: Sebelum 7 Hari adalah film yang diproduksi oleh Dee Company. Film yang disutradarai oleh Anggy Umbara ini menyajikan kisah horror tragis yang diangkat dari kisah nyata. Film ini berhasil meraih 5.815.492 penonton.
Seperti judulnya, film ini mengangkat kisah tragis meninggalkan seorang perempuan bernama Vina bersama kekasihnya yang sempat menggegerkan Cirebon pada 2016 silam. Awalnya, pihak keluarga dan kepolisian mengira bahwa dua sejoli ini tewas karena kecelakaan.
Namun, di tengah penyelidikan, seorang sahabat Vina bernama Linda mendadak menghubungi pihak keluarga almarhumah dan menceritakan versi lain bahwa Vina dan kekasihnya tewas setelah dikeroyok 12 anggota geng motor. Sebelum dibunuh, arwah korban juga mengungkap berbagai siksaan yang diterimanya, termasuk diperkosa oleh geng motor tersebut.
2. Badarawuhi di Desa Penari
Spin-off film KKN di Desa Penari, yakni Badarawuhi di Desa Penari tayang tepat pada hari Lebaran atau 11 April 2024. Sebagai sebuah prekuel, film yang disutradarai oleh Kimo Stamboel ini cukup sukses di pasaran dengan jumlah penonton mencapai 4.013.558 orang.
Berbeda dari film pertamanya yang berfokus pada mahasiswa KKN, kali ini film ini mencoba mengulik lebih jauh tentang kisah di balik entitas Badarawuhi. Cerita Badarawuhi di Desa Penari lebih mengisahkan hal besar yang terjadi sebelum peristiwa pertama tersebut.
Badarawuhi sendiri adalah lelembut atau siluman ular yang menguasai Desa Penari. Film ini mengungkap hubungan antara Desa Penari dengan entitas Badarawuhi dan sebuah perjanjian yang mengubah wajah desa itu selamanya.
3. Siksa Kubur
Film Siksa Kubur garapan sutradara Joko Anwar juga tayang pada momen Lebaran, yakni 11 April 2024. Film ini mencoba mengikuti kehidupan perempuan bernama Sita yang diperankan oleh Faradina Mufti dan adiknya, Adil, yang diperankan oleh Reza Rahadian.
Sita berubah menjadi orang yang berbeda setelah kedua orang tuanya jadi korban bom bunuh diri. Dia jadi tidak percaya dengan agama. Sejak saat itu, tujuan hidupnya hanya satu: mencari orang yang paling berdosa. Dia ingin masuk ke dalam kuburan orang tersebut dan membuktikan benar tidaknya siksa kubur. Namun, ada konsekuensi besar yang didapatnya.
Film bergenre horror religi ini memang menghadirkan cerita yang lebih dekat dengan masyarakat Indonesia. Tidak sekadar mengandalkan visual mencekam, tetapi sekaligus membawa gagasan yang menusuk ke hati penontonnya. Tak mengherankan bila film ini mampu meraih 4.000.826 penonton.
4. Pemandi Jenazah
Digarap oleh sutradara Hadrah Daeng Ratu, film Pemandi Jenazah juga menjadi satu judul horor yang disukai penonton tahun ini. Seperti judulnya, film yang diroduksi oleh Visual Media Studio ini mengangkat kisah berdasarkan pengalaman nyata dari pemandi jenazah. Film ini mampu meraih 1.645.513 penonton.
Film Pemandi Jenazah menceritakan kisah Bu Siti (Djenar Maesa Ayu) dan anaknya, Lela (Aghniny Haque) yang bekerja sebagai pemandi jenazah di kampungnya. Semua berlangsung normal sampai akhirnya kehidupan Lela berubah drastis setelah ibu yang dicintainya meninggal secara misterius. Pada momen ini, Lela harus memandikan jenazah ibunya. Tanpa disangka, saat proses pemandian berlangsung, Lela menemukan kejanggalan pada mayat sang ibu.
5. Kereta Berdarah
Diproduksi oleh MVP Pictures, film Kereta Berdarah disutradarai oleh Rizal Mantovani. Film ini mengambil latar cerita di kereta api untuk menyuguhkan terror penuh kengerian. Berkat keunikannya, film ini mampu mendapatkan 1.000.027 penonton.
Cerita film Kereta Berdarah mengikuti perjalanan liburan dari kakak beradik beranam Purnama (Hana Malasan) dan Kembang (Zara Leola). Purnama yang kala itu baru sembuh dari penyakit kanker ingin sedikit menghibur diri dengan berwisata bersama adiknya ke sebuah resor alam yang indah.
Namun, untuk pergi ke sana, keduanya harus menaiki kereta wisata yang khusus melayani perjalanan ke resor tujuan. Awalnya, semua berjalan normal, hingga kemudian setiap kereta melewati gerbong, satu gerbong paling akhir akan menghilang. Kini, nyawa penumpang pun jadi taruhan.
6. Trinil: Kembalikan Tubuhku
Film Trinil: Kembalikan Tubuhku diproduksi oleh Dapur Film yang bekerja sama dengan Seven Sky Motion dan Double Tree Film. Disutradarai oleh Hanung Bramantyo, film ini juga cukup sukses di pasaran dengan meraih 833.124 penonton.
Film ini menceritakan tentang pasangan suami istri, Rara dan Sutan yang menghadapi teror hantu kuyang (hantu kepala tanpa tubuh). Semua ini terjadi setelah keduanya kembali kerumah lamanya setelah mereka menikah. Mereka juga mengalami kejadian mistis mulai menghantui pasutri tersebut setelah mereka kembali, seperti hujan yang turun pada siang hari dengan intensitas yang begitu deras, hingga kemunculan sosok hantu kuyang yang muncul dibalik jendela rumah mereka.
7. Munkar
Film Munkar garapan sutradara Anggy Umbara diproduksi oleh MD Pictures yang bekerja sama dengan Pichouse Film. Kisah film ini diangkat dari legenda urban sangat terkenal di Lamongan, Jawa Timur. Film ini berhasil mendapat 774.516 penonton.
Film Munkar bercerita tentang Herlina (Safira Ratu Sofya), seorang santriwati yang mengenyam Pendidikan di sebuah pesantren di Jawa Timur. Santri ini erap di-bully oleh teman-temannya. Bukan hanya kata-kata, melainkan sampai penyiksaan fisik. Namun, Herlina memiliki kepribadian yang unik. Bukannya bersedih setiap kali dirundung, ia malah tertawa. Herlina kemudian meninggal ecara naas. Arwahnya kemudian ingin balas dendam.
8. Menjelang Ajal
Menjelang Ajal adalah rumah produksi Rapi Film yang bekerja sama dengan Sky Media, Legacy Pictures, dan Rhaya Flicks. Film garapan sutradara Hadrah Daeng Ratu ini mengangkat cerita tentang pesugihan menggunakan penglaris yang merupakan faktor magis yang sering ditemui di dunia bisnis. Film ini telah mendapat 711.122 penonton.
Film Menjelang Ajal mengikuti kisah sebuah keluarga yang tiba-tiba mendapat serangkaian teror mengerikan. Teror ini diketahui bersumber dari Sekar, ibu dari tiga anak. Mereka diketahui meminta penglaris kepada dukun agar usaha rumah makan sederhana miliknya bisa memiliki banyak pembeli. Lalu, makhluk gaib yang awalnya membantu sebagai penglaris menyerang balik.
9. Sinden Gaib
Jagat Alam Gaib: Sinden Gaib adalah film horor Indonesia yang disutradarai oleh Faozan Rizal. Film produksi Starvision serta Evergreen Pictures ini dibintangi oleh Sara Fajira, Riza Syah, dan Dimas Aditya. Film ini mampu meraih 619.538 penonton.
Mengikuti tokoh Ayu (Sara Fajira), seorang perempuan yang raganya menyatu dengan sinden bernama Sarinten. Sosok ini adalah entitas lain dari jagat gaib yang terusir dari Banyuwangi dan menetap di Watu Kandang. Sejak itu, Ayu harus menghadapi berbagai insiden mistis. Ketegangan pun makin meningkat saat Ayu berusaha mencari jalan keluar dari belenggu Sarinten.
10. Do You See What I See
Do You See What I See adalah film yang diproduksi oleh MD Pictures dan disutradarai Awi Suryadi. Film ini merupakan hasil adaptasi dari podcast Mitzer Popo dengan judul yang sama episode 64 First Love. Film ini berhasil mendapat 545.490 penonton.
Do You See What I See mencoba mengeksplorasi cerita horor unik tentang sebuah romansa antara manusia dan pocong. Cerita mengikuti kehidupan mahasiswi bernama Mawar yang tinggal di sebuah kos, di dekat kampusnya. Pada momen ulang tahunnya, Mawar berdoa dan berharap agar dirinya bisa segera menemukan pria yang dapat menemani hari-harinya.
Harapan itu pun terwujud, ketika tak lama kemudian dirinya bertemu dengan Restu. Namun, para sahabatnya bukannya senang,melainkan justru curiga terhadap Restu. Sebab, Restu hanya menemui Mawar pada pukul 23.30 saja.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.