Penari dalam pertunjukan Hutan (Sumber gambar: Hypeabis.id/ Yudi Supriyanto)

Begini Cara Ari Ersandi & Katia Engel Kurasi Suara dalam Pertunjukan Hutan

22 June 2024   |   09:28 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Pertunjukan seni instalasi suara performatif bertajuk Hutan di Teater Salihara, Jakarta, pada 22-23 Juni 2024 akan berlangsung selama 8 jam. Bunyi dalam karya dari Ari Ersandi dan Katia Engel ini merupakan pilihan dari total rekaman selama 24 jam.

Seniman Eri Ersandi mengungkapkan bahwa proses kurasi suara yang direkam dari 24 jam menjadi 8 jam bukan sesuatu yang mudah. Dia mengatakan bahwa diri bersama tim harus mempertahankan rasa yang dihasilkan oleh suara yang ada dalam rekaman 24 dengan durasi yang lebih pendek.

Baca juga: Ini Alasan Hutan Rungan Jadi Pilihan Sumber Bunyi dalam Pertunjukan Hutan di Teater Salihara

Untuk itu, proses kurasi awal adalah berdasarkan koneksi secara pribadi antara suara yang direkam dengan diri. “Apakah saya dan Katia terhubung [secara emosional] dengan audio tertentu atau tidak,” katanya di Jakarta, Jumat, 21 Juni 2024.

Setelah itu, suara tersebut diberikan kepada para penari untuk mengetahui apakah individu yang mendengarkan juga memiliki hubungan dan dapat terkoneksi dengan suara tersebut. Saat memilih suara, langkah lain adalah dengan mengenali sumber bunyi tersebut.

Tim Ari dan Katia juga memahami dan makna dari suara-suara yang berhasil direkam dari alam atau spesies yang ada. Dalam catatan, setidaknya ada bunyi dari 40 spesies yang berhasil diketahui dan direkam.

Dia menambahkan, proses memilih suara yang akan digunakan dalam pertunjukan ini bukan perkara yang mudah lantaran harus menghadapi sejumlah tantangan. Salah satu di antaranya adalah kemampuan untuk mendengarkan dan mengalahkan rasa suka.

Kapasitas manusia mendengarkan rekaman suara dari binatang-binatang yang ada di dalam hutan tidak lama jika menggunakan earphone. Diri dan tim pernah melakukannya selama 24 jam. Namun, memiliki dampak yang tidak baik seperti telinga berdengung.

Selain itu, contoh tantangan lainnya adalah memilih suara yang paling menarik. Bagi diri dan tim, suara yang dihasilkan oleh spesies dalam hutan merupakan harmoni yang menarik.

Cara binatang dan juga alam yang “berkomunikasi” sangat menarik. Kondisi ini membuat langkah memotong suara yang akan dipilih menjadi sangat membingungkan lantaran diri dan katia memiliki kesukaan yang berbeda.

“Aku yang [Hidup] jauh dari hutan mendengar jangkrik satu dengan lain berkomuikasi merasa takjub,” ujarnya. Tim juga melibatkan sound designer untuk melakukan produksi. 

Suara yang akan ditampilkan berasal dari Hutan Rungan, Kalimantan Tengah. Pemilihan Hutan Rungan sebagai sumber suara setelah melalui proses yang panjang.

Proyek Hutan ini dimulai sejak tahun lalu. Hutan Rungan menjadi pilihan setelah melalui beberapa seleksi yang dilakukan guna mendapatkan suara bagus dan jernih.

Sebelum merekam suara di Hutan Rungan, dia bersama tim produksi lain sudah pergi ke salah satu hutan di Kalimantan Timur. Namun, suara dan bunyi yang didapat tidak sesuai dengan harapan.

Pada saat itu, tempat merekam bunyi dekat dengan pertambangan, sungai, dan juga banyak suara transportasi yang didapat. Guna mendapatkan kualitas suara yang lebih baik, dia bersama tim berusaha mencari tempat lain.

Pertunjukan seni instalasi suara performatif bertajuk Hutan hadir di Teater Salihara untuk waktu yang terbatas, yakni pada 22-23 Juni 2024. Genhype dapat mengunjunginya mulai dari pukul 14.00 WIB hingga 22.00 WIB.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

5 Film Terbaik yang Dibintangi Aktor Donald Sutherland 

BERIKUTNYA

Festival Gamechanger Rayakan Gim Indonesia dengan Dampak Sosial

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: