Festival Gamechanger Rayakan Gim Indonesia dengan Dampak Sosial
22 June 2024 |
11:20 WIB
Ada kabar gembira bagi para pencinta gim Indonesia. Goethe-Institut Indonesien bekerjasama dengan Asosiasi Game Indonesia, Indonesian Women in Game, dan The Lazy Monday akan menyelenggarakan festival Gamechanger di Goethe-Institut Jakarta pada Sabtu, 29 Juni 2024 dari pukul 11.00 WIB sampai 19.00 WIB.
Stephanie Müller, Kepala Bagian Informasi Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, mengungkapkan bahwa ajang ini akan mengangkat tema Gim untuk Dampak Sosial dan menyoroti potensi gim untuk menyampaikan pesan sosial sekaligus sumber hiburan.
Baca juga: Aplikasi & Game Populer yang Support Apple Vision Pro, Rilis Internasional Juli 2024
Menurutnya, video gim yang awalnya hanya berfungsi sebagai hiburan dan pengisi waktu luang kini telah berkembang pesat seiring perkembangan zaman. Pada saat ini, banyak video gim yang memiliki pesan positif dan pada akhirnya mampu mendorong perubahan sosial.
Permainan itu mulai dari mempromosikan kesehatan mental hingga meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim. Di beberapa belahan dunia, gim mulai digunakan sebagai alat untuk memberikan dampak sosial.
“Melalui Gamechanger, kegiatan ini bertujuan merayakan budaya gim Indonesia dan sebuah platform bagi calon pengembang gim untuk belajar, berjejaring, dan terhubung dengan,” ujarnya dalam siaran pers pada Jumat (21/6/2024).
Dia menambahkan, pengunjung dapat mencoba memainkan gim pilihan berdampak sosial, mengikuti gelar wicara dan lokakarya bersama para profesional di bidang pengembangan gim, serta memainkan koleksi board game, virtual reality (VR), dan konsol dalam acara ini.
Delapan gim lokal pilihan berdampak sosial yang dapat dimainkan pengunjung adalah A Space for the Unbound (Toge Productions & Mojiken), Pamali (Storytale), Samudra (Khayalan Arts), The Sun Shines Over Us (Eternal Dreams & Niji Games), Hello Goodboy (Rolling Glory Jam).
Kemudan, ada juga gim Matchmaker Agency (MelonCat & Niji Games), In the Days of My Life (Redamantine Studio), dan Taksa: Jebakan Literasi di Tengah Sumirnya Informasi (EngageMedia).
Sementara itu, peserta juga dapat mengikuti 3 gelar wicara atau talk show dan satu lokakarya dalam festival ini. Gelar wicara pertama mengangkat tema Lebih dari Sekadar Gim yang menampilkan narasumber Damas Putranto (Rolling Glory Jam) dan Lucky Putra Dharmawan (Eternal Dream).
Dalam sesi ini, kedua narasumber serta moderator akan membahas mengapa kedua studio tersebut memilih untuk mengangkat tema sosial dalam gim yang mereka buat.
Bincang-bincang kedua mengangkat tema Perempuan Penggerak Industri Gim yang menampilkan narasumber Lydia Ignacia (Indie Games Group Indonesia) dan Dzikra Dzakiyyah (Digital Happiness).
Kedua narasumber dengan pengalaman tahunan dalam mengembangkan gim ini akan membahas peran dan tantangan perempuan di industri gim Indonesia serta menginspirasi para perempuan yang ingin berkarier sebagai pengembang gim.
Sementara itu, talkshow ketiga memiliki tema Gaming the Climate Crisis. Bincang-bincang ini akan menampilkan Jens Isensee (Serious Bros) dan El Lim (Khayalan Arts) sebagai narasumber. Pengunjung akan mendapatkan bahasan cara video gim mengambil isu krisis iklim sebagai tema sentralnya.
Adapun, lokakarya yang digelar akan membahas proses mematangkan ide untuk membuat sebuah gim. Dia menambahkan, penyelenggara Gamechanger memiliki bertujuan memberdayakan calon pengembang gim Indonesia dengan keterampilan yang relevan, sekaligus membangun komunitas gim yang inklusif bagi para individu untuk berbagi minat mereka terhadap gim melalui lokakarya dan gelar wicara.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Stephanie Müller, Kepala Bagian Informasi Goethe-Institut Wilayah Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru, mengungkapkan bahwa ajang ini akan mengangkat tema Gim untuk Dampak Sosial dan menyoroti potensi gim untuk menyampaikan pesan sosial sekaligus sumber hiburan.
Baca juga: Aplikasi & Game Populer yang Support Apple Vision Pro, Rilis Internasional Juli 2024
Menurutnya, video gim yang awalnya hanya berfungsi sebagai hiburan dan pengisi waktu luang kini telah berkembang pesat seiring perkembangan zaman. Pada saat ini, banyak video gim yang memiliki pesan positif dan pada akhirnya mampu mendorong perubahan sosial.
Permainan itu mulai dari mempromosikan kesehatan mental hingga meningkatkan kesadaran akan perubahan iklim. Di beberapa belahan dunia, gim mulai digunakan sebagai alat untuk memberikan dampak sosial.
“Melalui Gamechanger, kegiatan ini bertujuan merayakan budaya gim Indonesia dan sebuah platform bagi calon pengembang gim untuk belajar, berjejaring, dan terhubung dengan,” ujarnya dalam siaran pers pada Jumat (21/6/2024).
Dia menambahkan, pengunjung dapat mencoba memainkan gim pilihan berdampak sosial, mengikuti gelar wicara dan lokakarya bersama para profesional di bidang pengembangan gim, serta memainkan koleksi board game, virtual reality (VR), dan konsol dalam acara ini.
Delapan gim lokal pilihan berdampak sosial yang dapat dimainkan pengunjung adalah A Space for the Unbound (Toge Productions & Mojiken), Pamali (Storytale), Samudra (Khayalan Arts), The Sun Shines Over Us (Eternal Dreams & Niji Games), Hello Goodboy (Rolling Glory Jam).
Kemudan, ada juga gim Matchmaker Agency (MelonCat & Niji Games), In the Days of My Life (Redamantine Studio), dan Taksa: Jebakan Literasi di Tengah Sumirnya Informasi (EngageMedia).
Sementara itu, peserta juga dapat mengikuti 3 gelar wicara atau talk show dan satu lokakarya dalam festival ini. Gelar wicara pertama mengangkat tema Lebih dari Sekadar Gim yang menampilkan narasumber Damas Putranto (Rolling Glory Jam) dan Lucky Putra Dharmawan (Eternal Dream).
Dalam sesi ini, kedua narasumber serta moderator akan membahas mengapa kedua studio tersebut memilih untuk mengangkat tema sosial dalam gim yang mereka buat.
Bincang-bincang kedua mengangkat tema Perempuan Penggerak Industri Gim yang menampilkan narasumber Lydia Ignacia (Indie Games Group Indonesia) dan Dzikra Dzakiyyah (Digital Happiness).
Kedua narasumber dengan pengalaman tahunan dalam mengembangkan gim ini akan membahas peran dan tantangan perempuan di industri gim Indonesia serta menginspirasi para perempuan yang ingin berkarier sebagai pengembang gim.
Sementara itu, talkshow ketiga memiliki tema Gaming the Climate Crisis. Bincang-bincang ini akan menampilkan Jens Isensee (Serious Bros) dan El Lim (Khayalan Arts) sebagai narasumber. Pengunjung akan mendapatkan bahasan cara video gim mengambil isu krisis iklim sebagai tema sentralnya.
Adapun, lokakarya yang digelar akan membahas proses mematangkan ide untuk membuat sebuah gim. Dia menambahkan, penyelenggara Gamechanger memiliki bertujuan memberdayakan calon pengembang gim Indonesia dengan keterampilan yang relevan, sekaligus membangun komunitas gim yang inklusif bagi para individu untuk berbagi minat mereka terhadap gim melalui lokakarya dan gelar wicara.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.