Mengubah Hobi Jadi Cuan Lewat Street Photography
21 June 2024 |
15:54 WIB
Bagi sebagian orang, street photography bisa dijadikan sebuah bisnis yang menguntungkan. Terlebih lagi, menjadi fotografer adalah hal yang cukup mudah untuk dijalani karena terbilang sangat fleksibel dan cukup mempelajari hal-hal dasar mengenai fotografi agar foto yang dihasilkan bisa mendapat nilai jual.
Salah satu pelaku bisnis yang menggeluti usaha ini adalah Bagus Nurahman (27 tahun). Laki-laki yang akrab disapa Agus ini sudah melakukan kegiatan ini selama setahun sebagai hobi sekaligus usaha sampingan.
Baca juga: Makin Banyak Orang Pelihara Anabul, Bisnis Aksesori Hewan Kian Menggiurkan
Sebagai fotografer jalanan, Agus biasanya akan memperlihatkan hasil jepretannya kepada konsumen. Foto yang disukai akan dikirim langsung ke mereka melalui website yang sudah dibuat atau bisa melalui sambungan internet dan bluetooth ponsel milik konsumen.
Selain menjadi fotografer jalanan, Agus juga sering menjadi fotografer untuk acara tertentu seperti pernikahan, wisuda, dan sebagainya. Baginya, hal ini seperti sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui karena hobi yang disukai bisa menghasilkan keuntungan.
“Pertama kali mulai menjalankan bisnis itu tahun 2023. Awalnya saya sekedar iseng foto-foto saat sedang car free day, tapi ada orang yang nawarin buat fotoin keluarga mereka dan saya dibayar. Dari hal tersebut saya melihat peluang kalau hobi saya bisa menjadi sebuah penghasilan tambahan,” ujar Agus.
Harga yang dipatok Agus untuk jasanya terbilang cukup terjangkau yakni Rp15.000 per foto dan dalam sehari bisa mendapat keuntungan sebesar Rp300.000. Sementara itu, untuk jasanya yang terkontrak seperti pernikahan, wisuda, produk, dan sebagainya, dia memasang harga Rp300.000 hingga Rp500.000 bergantung dengan kesepakatan klien.
Agus mengatakan, selama menjalani usaha ini banyak tantangan yang dia hadapi selama memotret. Seperti kendala pencahayaan yang kurang bagus dan komposisi foto agar bisa menjadi nilai jual karena seperti yang diketahui, menjadi fotografer jalanan harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
“Bagi saya untuk jasa fotografer ini masih bisa menjanjikan kedepannya karena cepatnya perkembangan pada industri kamera selain itu juga, kemampuan yang dimiliki fotografer adalah sebuah nilai jual karena foto yang dihasilkan pasti bagus,” kata Agus.
Adapun pebisnis lainnya yang terjun ke dunia fotografi jalanan adalah Wahyu Kusuma (24 tahun) yang kerap dikenal sebagai Wahyu. Awal mula dia mendalami dunia fotografi karena ada ketertarikan sejak masih duduk di bangku sekolah.
Wahyu menjadikan pekerjaan jasa fotografer sebagai tambahan mengisi dompetnya, mengingat Wahyu memiliki kemampuan fotografi yang memumpuni serta mempunyai peralatan kamera digital yang memadai. Dia sering menjadi fotografi jalanan di kawasan Kota Tua Jakarta atau ketika sedang ada acara car free day.
“Biasanya keuntungan yang bisa saya dapatkan dalam sehari itu bisa mencapai Rp200.000 tapi kalau lagi ada acara besar seperti CFD atau ada libur panjang, itu saya bisa mendapat dikisaran Rp500.000 per hari,” tutur Wahyu.
Bagi Wahyu hal terpenting dalam menjalani usaha ini selain peralatan yang memadai, sebagai fotografer harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik dengan pengguna jasa. Hal tersebut karena pelayanan yang ramah bisa menjadi daya tarik orang lain untuk memakai jasa mereka.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Salah satu pelaku bisnis yang menggeluti usaha ini adalah Bagus Nurahman (27 tahun). Laki-laki yang akrab disapa Agus ini sudah melakukan kegiatan ini selama setahun sebagai hobi sekaligus usaha sampingan.
Baca juga: Makin Banyak Orang Pelihara Anabul, Bisnis Aksesori Hewan Kian Menggiurkan
Sebagai fotografer jalanan, Agus biasanya akan memperlihatkan hasil jepretannya kepada konsumen. Foto yang disukai akan dikirim langsung ke mereka melalui website yang sudah dibuat atau bisa melalui sambungan internet dan bluetooth ponsel milik konsumen.
Selain menjadi fotografer jalanan, Agus juga sering menjadi fotografer untuk acara tertentu seperti pernikahan, wisuda, dan sebagainya. Baginya, hal ini seperti sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui karena hobi yang disukai bisa menghasilkan keuntungan.
“Pertama kali mulai menjalankan bisnis itu tahun 2023. Awalnya saya sekedar iseng foto-foto saat sedang car free day, tapi ada orang yang nawarin buat fotoin keluarga mereka dan saya dibayar. Dari hal tersebut saya melihat peluang kalau hobi saya bisa menjadi sebuah penghasilan tambahan,” ujar Agus.
Harga yang dipatok Agus untuk jasanya terbilang cukup terjangkau yakni Rp15.000 per foto dan dalam sehari bisa mendapat keuntungan sebesar Rp300.000. Sementara itu, untuk jasanya yang terkontrak seperti pernikahan, wisuda, produk, dan sebagainya, dia memasang harga Rp300.000 hingga Rp500.000 bergantung dengan kesepakatan klien.
Agus mengatakan, selama menjalani usaha ini banyak tantangan yang dia hadapi selama memotret. Seperti kendala pencahayaan yang kurang bagus dan komposisi foto agar bisa menjadi nilai jual karena seperti yang diketahui, menjadi fotografer jalanan harus bisa beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
“Bagi saya untuk jasa fotografer ini masih bisa menjanjikan kedepannya karena cepatnya perkembangan pada industri kamera selain itu juga, kemampuan yang dimiliki fotografer adalah sebuah nilai jual karena foto yang dihasilkan pasti bagus,” kata Agus.
Adapun pebisnis lainnya yang terjun ke dunia fotografi jalanan adalah Wahyu Kusuma (24 tahun) yang kerap dikenal sebagai Wahyu. Awal mula dia mendalami dunia fotografi karena ada ketertarikan sejak masih duduk di bangku sekolah.
Wahyu menjadikan pekerjaan jasa fotografer sebagai tambahan mengisi dompetnya, mengingat Wahyu memiliki kemampuan fotografi yang memumpuni serta mempunyai peralatan kamera digital yang memadai. Dia sering menjadi fotografi jalanan di kawasan Kota Tua Jakarta atau ketika sedang ada acara car free day.
“Biasanya keuntungan yang bisa saya dapatkan dalam sehari itu bisa mencapai Rp200.000 tapi kalau lagi ada acara besar seperti CFD atau ada libur panjang, itu saya bisa mendapat dikisaran Rp500.000 per hari,” tutur Wahyu.
Bagi Wahyu hal terpenting dalam menjalani usaha ini selain peralatan yang memadai, sebagai fotografer harus mempunyai kemampuan komunikasi yang baik dengan pengguna jasa. Hal tersebut karena pelayanan yang ramah bisa menjadi daya tarik orang lain untuk memakai jasa mereka.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.