Lawang Sewu Night Tour, Petualangan Malam Penuh Sejarah di Semarang
19 June 2024 |
22:00 WIB
Genhype sudah ada rencana liburan untuk mengisi waktu libur sekolah nanti? Kalau belum, kalian wajib mampir ke Lawang Sewu di Semarang dan mencoba wisata sejarah gaya baru dalam program Lawang Sewu Night Tour
Hendy Helmy, Direktur Utama KAI Wisata, mengatakan bahwa Lawang Sewu Night Tour berutjuan untuk mengajak wisatawan menikmati keindahan arsitektur bangunan bersejarah tersebut pada malam sambil belajar tentang sejarah.
Baca juga: Sejarah & Fakta Unik Lawang Sewu, Bangunan Ikonik di Pusat Kota Semarang
Tidak hanya itu, program ini juga akan memberikan kesempatan kepada wisatawan menikmati keindahan kota Semarang pada malam hari di balkon Lawang Sewu lantai 2 dan area lain yang menarik dan hanya dibuka saat program berlangsung.
“Historical Building Lawang Sewu menyajikan Lawang Sewu Night Tour untuk masyarakat menikmati suasana museum berbeda pada malam hari,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (16/6/2024).
Dia menambahkan, untuk wisatawan yang suka dengan suasana malam sambil menikmati keindahan Lawang Sewu dapat melakukan pemesanan atau datang langsung pada 27 Juni 2024. Manajemen menyediakan paket tur yang terdiri dari 3 jenis.
Pertama adalah private tour yang berlangsung pada pukul 08.00 WIB-20.00 WIB dengan tarif Rp50.000 per orang. Kedua, Night Tour yang dimulai pada pukul 21.30 WIB sampai 22.30 WIB dengan besaran tarif Rp75.000 per orang.
Terakrhir adalah Midnight Tour dari pukul 00.00 WIB sampai 01.00 WIB dengan tarif sebesar Rp100.000 per orang. Dia menambahkan, semua paket tur Lawang Sewu Night untuk kapasitas 10 orang per grup dan sudah termasuk harga tiket masuk bangunan bersejarah ini.
Selain itu, tarif yang tertera juga sudah termasuk kegiatan mengelilingi Lawang Sewu, seperti akses gedung A lantai 2 dan 3, jasa pemandu, dokumentasi soft file, merchandise, dan sudah mendapatkan snack & minuman.
Untuk diketahui, Lawang Sewu adalah salah satu destinasi wisata di Semarang, Jawa Tengah. Bangunan ini memiliki sejarah yang panjang. Museum Lawang Sewu pada awalnya adalah kantor pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Gedung Lawang Sewu dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 18.232 meter persegi.
Pembangunan bangunan utama dimulai pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907. Sedangkan bangunan tambahan dibangun sekitar 1916, dan selesai pada 1918.
Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag adalah arsitek di balik desain gedung Museum Lawang Sewu. Keduanya adalah arsitek dari Amsterdam yang memiliki ciri khas berupa elemen lengkung dan sederhana dalam bangunannya. Gedung Lawang Sewu didesain menyerupai huruf L dan memiliki jumlah jendela serta pintu yang banyak sebagai sistem sirkulasi udara.
Museum Lawang Sewu memiliki ornamen kaca patri pabrikan Johannes Lourens Schouten. Kaca patri tersebut bercerita tentang kemakmuran dan keindahan Jawa, kekuasaan Belanda atas Semarang dan Batavia, kota maritim, serta kejayaan kereta api.
Tidak hanya itu, ornamen tembikar pada bidang lengkung di atas balkon, kubah kecil di puncak menara air yang dilapisi tembaga, dan puncak menara dengan hiasan perunggu juga terdapat di Museum Lawang Sewu.
Baca juga: Hypereport: Mengulik Potensi Wisata Mistis, Pengemasan Narasi & Promosi Jadi Kunci
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Hendy Helmy, Direktur Utama KAI Wisata, mengatakan bahwa Lawang Sewu Night Tour berutjuan untuk mengajak wisatawan menikmati keindahan arsitektur bangunan bersejarah tersebut pada malam sambil belajar tentang sejarah.
Baca juga: Sejarah & Fakta Unik Lawang Sewu, Bangunan Ikonik di Pusat Kota Semarang
Tidak hanya itu, program ini juga akan memberikan kesempatan kepada wisatawan menikmati keindahan kota Semarang pada malam hari di balkon Lawang Sewu lantai 2 dan area lain yang menarik dan hanya dibuka saat program berlangsung.
“Historical Building Lawang Sewu menyajikan Lawang Sewu Night Tour untuk masyarakat menikmati suasana museum berbeda pada malam hari,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (16/6/2024).
Dia menambahkan, untuk wisatawan yang suka dengan suasana malam sambil menikmati keindahan Lawang Sewu dapat melakukan pemesanan atau datang langsung pada 27 Juni 2024. Manajemen menyediakan paket tur yang terdiri dari 3 jenis.
Pertama adalah private tour yang berlangsung pada pukul 08.00 WIB-20.00 WIB dengan tarif Rp50.000 per orang. Kedua, Night Tour yang dimulai pada pukul 21.30 WIB sampai 22.30 WIB dengan besaran tarif Rp75.000 per orang.
Terakrhir adalah Midnight Tour dari pukul 00.00 WIB sampai 01.00 WIB dengan tarif sebesar Rp100.000 per orang. Dia menambahkan, semua paket tur Lawang Sewu Night untuk kapasitas 10 orang per grup dan sudah termasuk harga tiket masuk bangunan bersejarah ini.
Selain itu, tarif yang tertera juga sudah termasuk kegiatan mengelilingi Lawang Sewu, seperti akses gedung A lantai 2 dan 3, jasa pemandu, dokumentasi soft file, merchandise, dan sudah mendapatkan snack & minuman.
Untuk diketahui, Lawang Sewu adalah salah satu destinasi wisata di Semarang, Jawa Tengah. Bangunan ini memiliki sejarah yang panjang. Museum Lawang Sewu pada awalnya adalah kantor pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM). Gedung Lawang Sewu dibangun secara bertahap di atas lahan seluas 18.232 meter persegi.
Pembangunan bangunan utama dimulai pada 27 Februari 1904 dan selesai pada Juli 1907. Sedangkan bangunan tambahan dibangun sekitar 1916, dan selesai pada 1918.
Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag adalah arsitek di balik desain gedung Museum Lawang Sewu. Keduanya adalah arsitek dari Amsterdam yang memiliki ciri khas berupa elemen lengkung dan sederhana dalam bangunannya. Gedung Lawang Sewu didesain menyerupai huruf L dan memiliki jumlah jendela serta pintu yang banyak sebagai sistem sirkulasi udara.
Museum Lawang Sewu memiliki ornamen kaca patri pabrikan Johannes Lourens Schouten. Kaca patri tersebut bercerita tentang kemakmuran dan keindahan Jawa, kekuasaan Belanda atas Semarang dan Batavia, kota maritim, serta kejayaan kereta api.
Tidak hanya itu, ornamen tembikar pada bidang lengkung di atas balkon, kubah kecil di puncak menara air yang dilapisi tembaga, dan puncak menara dengan hiasan perunggu juga terdapat di Museum Lawang Sewu.
Baca juga: Hypereport: Mengulik Potensi Wisata Mistis, Pengemasan Narasi & Promosi Jadi Kunci
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.