Minat Bekerja di Jepang atau Jerman? Cek Program Tokutei Ginou & Ausbildung
14 June 2024 |
19:00 WIB
Sulitnya mendapatkan pekerjaan di dalam negeri mendorong masyarakat mencoba bekerja di luar negeri, yang menawarkan prospek karier dan pendapatan tinggi. Beberapa negara menciptakan program penyerapan tenaga kerja untuk mengatasi kekurangan SDM.
Misalnya, Jerman kekurangan 380.000 tenaga kerja produktif per tahun, dan lebih dari 260 perusahaan di Jepang gulung tikar karena kekurangan tenaga kerja.
Baca juga: 3 Langkah yang Harus Diperhatikan Jika Ingin Magang di Luar Negeri
Minat masyarakat Indonesia untuk bekerja di luar negeri terus meningkat, dengan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) mencapai lebih dari 274.000 pekerja pada 2023, tumbuh sekitar 40 persen. Jepang dan Jerman menjadi destinasi favorit karena menawarkan gaji bulanan Rp20 juta hingga Rp30 juta.
PMI biasanya bekerja di bidang yang kekurangan tenaga kerja signifikan, seperti pertanian, perawat, otomotif, perhotelan, dan restoran, dengan banyak lowongan hanya mensyaratkan lulusan setara SMA.
Jepang dan Jerman menawarkan program rekrutmen tenaga kerja dari luar negeri yang diberikan visa khusus dari pemerintahnya. Program tersebut adalah Tokutei Ginou di Jepang dan Ausbildung di Jerman.
Tokutei Ginou adalah program visa untuk pekerja dengan keterampilan khusus, atau Specified Skilled Workers (SSW). Sementara, Ausbildung milik Jerman adalah program yang memberikan pendidikan teori dan praktik yang diperuntukkan bagi entry-level-employee.
Keduanya dapat diikuti oleh lulusan SMA/K dan perguruan tinggi dari berbagai jurusan, bahkan untuk yang belum memiliki pengalaman kerja sama sekali.
Tokutei Ginou mengharuskan calon pekerja migran memiliki kemampuan bahasa Jepang setidaknya tingkat N4 dari Japanese Language Proficiency Test (JLPT), atau Japan Foundation Test (JFT) A2. Karena diperuntukkan bagi mereka yang memiliki pengalaman kerja, calon peserta Tokutei Ginou harus melewati ujian keterampilan yang disebut Specified Skilled Worker (SSW) di beberapa jurusan tertentu.
Untuk program Ausbildung, calon pekerja harus mengantongi sertifikat bahasa Jerman minimal tingkat B1 atau B2 dari lembaga, misalnya Goethe-Institut.
Tokutei Ginou dan Ausbildung berbeda dari program magang umum, dengan durasi lebih panjang dan jenjang karier yang lebih jelas. Tokutei Ginou sendiri memberikan durasi kontrak kerja selama 5 tahun, lalu dilanjutkan dengan Tokutei Ginou 2 tanpa batasan tahun kerja. Ketika pegawai ada di tahap ini, mereka diperkenankan membawa keluarga tinggal di Jepang dengan memenuhi syarat yang berlaku.
Ausbildung sendiri memberikan program intensif selama 3 tahun dan memberikan sertifikat keahlian pada peserta. Banyak alumni Ausbildung yang akhirnya diterima kerja di perusahaan di Jerman karena dianggap sudah memiliki keterampilan yang mumpuni dan kemampuan bahasa Jerman yang terampil.
Banyak masyarakat Indonesia tergiur dengan manfaat bekerja di luar negeri. Salah satu alternatif yang populer adalah program bimbingan persiapan kerja. Program ini membantu calon pekerja belajar dengan kurikulum terstruktur dan tutor berpengalaman.
Radyum Ikono, CEO Schoters, menjelaskan bahwa sejak 2022, Schoters telah menawarkan Work Abroad Academy dengan layanan pendampingan berkas dan pelatihan bahasa intensif. Program ini mencakup negara seperti Jepang, Jerman, dan Korea Selatan, serta membantu proses dari bimbingan bahasa hingga keberangkatan, bekerja sama dengan lembaga resmi.
Alumni seperti Richard dan Dwi merasa sangat terbantu dengan program Schoters. Richard berhasil lulus seleksi Tokutei Ginou dan kini bekerja di bidang budidaya perikanan di Jepang, sementara Dwi diterima di program Ausbildung Jerman di bidang pengolahan cokelat di Berlin. Mereka merasa pendampingan yang diberikan sangat memudahkan persiapan mereka.
Bagaimana Genhype, tertarik untuk mencoba bekerja di luar negeri?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Misalnya, Jerman kekurangan 380.000 tenaga kerja produktif per tahun, dan lebih dari 260 perusahaan di Jepang gulung tikar karena kekurangan tenaga kerja.
Baca juga: 3 Langkah yang Harus Diperhatikan Jika Ingin Magang di Luar Negeri
Minat masyarakat Indonesia untuk bekerja di luar negeri terus meningkat, dengan penempatan Pekerja Migran Indonesia (PMI) mencapai lebih dari 274.000 pekerja pada 2023, tumbuh sekitar 40 persen. Jepang dan Jerman menjadi destinasi favorit karena menawarkan gaji bulanan Rp20 juta hingga Rp30 juta.
PMI biasanya bekerja di bidang yang kekurangan tenaga kerja signifikan, seperti pertanian, perawat, otomotif, perhotelan, dan restoran, dengan banyak lowongan hanya mensyaratkan lulusan setara SMA.
Program Khusus Rekrutmen Tenaga Kerja di Jepang dan Jerman
Jepang dan Jerman menawarkan program rekrutmen tenaga kerja dari luar negeri yang diberikan visa khusus dari pemerintahnya. Program tersebut adalah Tokutei Ginou di Jepang dan Ausbildung di Jerman. Tokutei Ginou adalah program visa untuk pekerja dengan keterampilan khusus, atau Specified Skilled Workers (SSW). Sementara, Ausbildung milik Jerman adalah program yang memberikan pendidikan teori dan praktik yang diperuntukkan bagi entry-level-employee.
Keduanya dapat diikuti oleh lulusan SMA/K dan perguruan tinggi dari berbagai jurusan, bahkan untuk yang belum memiliki pengalaman kerja sama sekali.
Tokutei Ginou mengharuskan calon pekerja migran memiliki kemampuan bahasa Jepang setidaknya tingkat N4 dari Japanese Language Proficiency Test (JLPT), atau Japan Foundation Test (JFT) A2. Karena diperuntukkan bagi mereka yang memiliki pengalaman kerja, calon peserta Tokutei Ginou harus melewati ujian keterampilan yang disebut Specified Skilled Worker (SSW) di beberapa jurusan tertentu.
Untuk program Ausbildung, calon pekerja harus mengantongi sertifikat bahasa Jerman minimal tingkat B1 atau B2 dari lembaga, misalnya Goethe-Institut.
Tokutei Ginou dan Ausbildung berbeda dari program magang umum, dengan durasi lebih panjang dan jenjang karier yang lebih jelas. Tokutei Ginou sendiri memberikan durasi kontrak kerja selama 5 tahun, lalu dilanjutkan dengan Tokutei Ginou 2 tanpa batasan tahun kerja. Ketika pegawai ada di tahap ini, mereka diperkenankan membawa keluarga tinggal di Jepang dengan memenuhi syarat yang berlaku.
Ausbildung sendiri memberikan program intensif selama 3 tahun dan memberikan sertifikat keahlian pada peserta. Banyak alumni Ausbildung yang akhirnya diterima kerja di perusahaan di Jerman karena dianggap sudah memiliki keterampilan yang mumpuni dan kemampuan bahasa Jerman yang terampil.
Cara Efektif Menyiapkan Diri untuk Kerja di Luar Negeri
Banyak masyarakat Indonesia tergiur dengan manfaat bekerja di luar negeri. Salah satu alternatif yang populer adalah program bimbingan persiapan kerja. Program ini membantu calon pekerja belajar dengan kurikulum terstruktur dan tutor berpengalaman.Radyum Ikono, CEO Schoters, menjelaskan bahwa sejak 2022, Schoters telah menawarkan Work Abroad Academy dengan layanan pendampingan berkas dan pelatihan bahasa intensif. Program ini mencakup negara seperti Jepang, Jerman, dan Korea Selatan, serta membantu proses dari bimbingan bahasa hingga keberangkatan, bekerja sama dengan lembaga resmi.
Alumni seperti Richard dan Dwi merasa sangat terbantu dengan program Schoters. Richard berhasil lulus seleksi Tokutei Ginou dan kini bekerja di bidang budidaya perikanan di Jepang, sementara Dwi diterima di program Ausbildung Jerman di bidang pengolahan cokelat di Berlin. Mereka merasa pendampingan yang diberikan sangat memudahkan persiapan mereka.
Bagaimana Genhype, tertarik untuk mencoba bekerja di luar negeri?
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.