5 Rekomendasi Kegiatan Produktif Selama Liburan Semester
11 June 2024 |
16:30 WIB
Libur semester adalah waktu yang sangat berharga bagi mahasiswa. Biasanya digunakan untuk beristirahat sejenak setelah menggunakan seluruh tenaga dan pikiran di ujian akhir. Jika jangka waktu liburannya terlalu lama dan sudah mulai merasa bosan, ada beberapa cara produktif untuk mengisi waktu senggang ini.
Semua kegiatan ini tak hanya menarik untuk dilakukan, tapi bisa menjadi bekal untuk karier Genhype ke depan. Seperti persiapan sebelum magang, tempat para perekrut akan menyaring mahasiswa dengan pengalaman yang ekstensif. Khususnya berbagai keterampilan yang terkait dengan uraian tugas dari posisi tersebut.
Untuk Genhype bisa memaksimalkan kesempatan ini, simak 5 rekomendasi kegiatan produktif selama liburan semester.
Baca juga: 5 Cara Asyik Habiskan Akhir Pekan Saat Libur Panjang
Genhype bisa mempelajari bidang ilmu yang memang relevan dengan jurusan, atau bidang ilmu yang jauh berbeda untuk memperluas pemahaman. Sebagai informasi, bootcamp biasanya mengajarkan keterampilan secara luas dan lebih sering melibatkan proyek. Sedangkan course akan lebih berfokus pada satu atau dua keterampilan saja.
Selain itu, saat para peserta akan diberikan sebuah sertifikat sebagai tanda kelulusan. Tentu ini bisa menghiasi resume, portofolio dan profil LinkedIn. Digital marketing, software developer, dan data analyst adalah beberapa jenis bootcamp & course yang paling populer di Indonesia.
Dengan mengikuti kegiatan volunteering (sukarela), Genhype akan mengembangkan banyak keterampilan penting seperti kepemimpinan, manajemen waktu, dan pemecahan masalah. Kalian bisa mengikuti kegiatan volunteering seperti kegiataan sosial, bantuan bencana alam, edukasi, dan upaya-upaya lain yang sangat bermanfaat untuk orang banyak.
Berbeda dengan kegiatan magang, biasanya proses seleksi volunteering akan jauh lebih mudah, dan durasinya tidak terlalu lama. Dengan demikian, Genhype bisa mulai mengeksplorasi berbagai jalur karier dan memilih mana yang paling cocok.
Selain itu, kegiatan volunteering juga membantu mahasiswa untuk membangun koneksi alias networking, yang tentu menjadi aspek penting saat memasuki dunia kerja. Menjadi sukarelawan juga memberikan rasa tujuan dan kepuasan, karena dampak dari kontribusi yang Genhype berikan akan sangat terasa.
Tak hanya itu, Genhype akan memiliki pondasi awal jika bisnis ini mau diteruskan, juga cocok jika ingin melamar pekerjaan yang membutuhkan pemahaman dasar tentang praktik bisnis. Kuncinya adalah jangan fokus terlebih dahulu pada mencari keuntungan yang besar, tapi membangun kepercayaan antar pelanggan/klien sehingga bisnis tersebut bisa berkembang.
Jika Genhype memiliki bisnis sendiri, keterampilan ini juga akan berguna untuk berkomunikasi dengan klien/pelanggan mancanegara. Mengingat industri ekspor Indonesia sedang sangat menjamur berkat jalur digitalisasi.
Selain itu, mengerjakan sebuah personal project menunjukkan motivasi diri, kemampuan untuk belajar secara mandiri, dan kemahiran dalam keahlian tertentu, yang dapat menjadi nilai tambah saat melamar kerja di masa depan.
Kegiatan ini sangat cocok untuk mahasiswa ilmu komputer, teknik desain dan jurusan serupa. Jika Genhype adalah mahasiswa ilmu komputer, coding, pembuatan aplikasi, atau software design adalah beberapa contoh dari personal project yang bisa dicoba.
Baca juga: Mengenal Gejala & Penyebab Post Holiday Blues, Perasaan Sedih Seusai Liburan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Semua kegiatan ini tak hanya menarik untuk dilakukan, tapi bisa menjadi bekal untuk karier Genhype ke depan. Seperti persiapan sebelum magang, tempat para perekrut akan menyaring mahasiswa dengan pengalaman yang ekstensif. Khususnya berbagai keterampilan yang terkait dengan uraian tugas dari posisi tersebut.
Untuk Genhype bisa memaksimalkan kesempatan ini, simak 5 rekomendasi kegiatan produktif selama liburan semester.
Baca juga: 5 Cara Asyik Habiskan Akhir Pekan Saat Libur Panjang
1. Bootcamp & course
Selain berkuliah, Genhype bisa menambah wawasan tentang suatu topik melalui sebuah bootcamp atau course. Dua hal ini mengajarkan berbagai bidang ilmu dalam waktu yang lebih singkat dibanding kegiatan belajar mengajar di kampus.Genhype bisa mempelajari bidang ilmu yang memang relevan dengan jurusan, atau bidang ilmu yang jauh berbeda untuk memperluas pemahaman. Sebagai informasi, bootcamp biasanya mengajarkan keterampilan secara luas dan lebih sering melibatkan proyek. Sedangkan course akan lebih berfokus pada satu atau dua keterampilan saja.
Selain itu, saat para peserta akan diberikan sebuah sertifikat sebagai tanda kelulusan. Tentu ini bisa menghiasi resume, portofolio dan profil LinkedIn. Digital marketing, software developer, dan data analyst adalah beberapa jenis bootcamp & course yang paling populer di Indonesia.
2. Volunteering
Dengan mengikuti kegiatan volunteering (sukarela), Genhype akan mengembangkan banyak keterampilan penting seperti kepemimpinan, manajemen waktu, dan pemecahan masalah. Kalian bisa mengikuti kegiatan volunteering seperti kegiataan sosial, bantuan bencana alam, edukasi, dan upaya-upaya lain yang sangat bermanfaat untuk orang banyak. Berbeda dengan kegiatan magang, biasanya proses seleksi volunteering akan jauh lebih mudah, dan durasinya tidak terlalu lama. Dengan demikian, Genhype bisa mulai mengeksplorasi berbagai jalur karier dan memilih mana yang paling cocok.
Selain itu, kegiatan volunteering juga membantu mahasiswa untuk membangun koneksi alias networking, yang tentu menjadi aspek penting saat memasuki dunia kerja. Menjadi sukarelawan juga memberikan rasa tujuan dan kepuasan, karena dampak dari kontribusi yang Genhype berikan akan sangat terasa.
3. Buka bisnis kecil
Membuka bisnis kecil selama jeda semester dapat menjadi kegiatan yang memiliki beberapa keuntungan. Misalnya, kesempatan untuk mengembangkan keterampilan bisnis yang penting. Seperti komunikasi bersama pelanggan/klien, kepemimpinan, literasi keuangan, dan mengembangkan produk/jasa yang mencolok.Tak hanya itu, Genhype akan memiliki pondasi awal jika bisnis ini mau diteruskan, juga cocok jika ingin melamar pekerjaan yang membutuhkan pemahaman dasar tentang praktik bisnis. Kuncinya adalah jangan fokus terlebih dahulu pada mencari keuntungan yang besar, tapi membangun kepercayaan antar pelanggan/klien sehingga bisnis tersebut bisa berkembang.
4. Belajar bahasa asing
Selain fasih berbahasa Indonesia dan Inggris, Genhype juga dapat mencoba mempelajari bahasa asing lainnya. Melakukan hal ini akan menjadi nilai tambah yang menarik bagi perusahaan multinasional, yang sedang mencari karyawan dengan kefasihan dalam bahasa asli mereka.Jika Genhype memiliki bisnis sendiri, keterampilan ini juga akan berguna untuk berkomunikasi dengan klien/pelanggan mancanegara. Mengingat industri ekspor Indonesia sedang sangat menjamur berkat jalur digitalisasi.
5. Proyek pribadi
Membuat proyek pribadi (personal project) selama liburan semester memungkinkan mahasiswa untuk menerapkan keterampilan yang dipelajari di kelas, dan dituangkan ke dalam proyek nyata. Tentu ini juga bisa memberikan kesempatan untuk bereksperimen dan mencoba hal-hal baru tanpa batasan dan arahan universitas atau persyaratan pekerjaan tertentu.Selain itu, mengerjakan sebuah personal project menunjukkan motivasi diri, kemampuan untuk belajar secara mandiri, dan kemahiran dalam keahlian tertentu, yang dapat menjadi nilai tambah saat melamar kerja di masa depan.
Kegiatan ini sangat cocok untuk mahasiswa ilmu komputer, teknik desain dan jurusan serupa. Jika Genhype adalah mahasiswa ilmu komputer, coding, pembuatan aplikasi, atau software design adalah beberapa contoh dari personal project yang bisa dicoba.
Baca juga: Mengenal Gejala & Penyebab Post Holiday Blues, Perasaan Sedih Seusai Liburan
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.