4 Hidangan Tradisional Unik Khas Balkan yang Layak Dicoba
06 June 2024 |
17:00 WIB
Terletak di Eropa bagian Tenggara, Balkan adalah daerah semenanjung yang terkenal kaya akan signifikansi sejarah dan kultur. Khususnya dalam hal kuliner, yang dipengaruhi oleh berbagai budaya, termasuk Yunani kuno, Romawi, Bizantium, Ottoman, Italia, dan Austro-Hungaria.
Melansir dari Britannica, ada belasan negara yang termasuk dalam daerah Balkan, sehingga hidangan tradisional yang mereka tawarkan juga ikut bervariasi. Apalagi dengan kondisi geografis, ketersediaan hayati, profil rasa dan teknik memasak yang unik untuk masing-masing negara.
Meski masih jarang masuk ke Indonesia, hidangan-hidangan ini sangat menarik untuk dicoba jika Genhype pergi ke negara-negara Balkan. Untuk itu, simak penjelasan dari 4 hidangan tradisional khas warga Balkan:
Berasal dari Turki, Burek adalah sejenis roti kering yang mirip dengan roti Pita. Bedanya, sebagian besar Burek hanya diisi dengan daging giling saja, sedangkan Pita bisa diisi oleh keju, bayam, kentang, dan sayur-sayur lainnya. Berkat kesederhanaannya, hidangan ini biasanya disantap di pagi hari sebagai menu sarapan kepercayaan warga Balkan.
Burek dibentuk dengan menumpuk adonan phyllo yang sangat tipis, kemudian diisi oleh daging giling secara rata. Setelah itu, Burek akan digulung dengan rapat hingga menjadi gulungan besar, yang mirip dengan bentuk pai.
Asal usul Burek tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan sudah ada sejak zaman kuno. Beberapa teori menunjuk pada wilayah Mesopotamia, Persia, atau Yunani Kuno sebagai tempat kelahirannya.
Jika Burek adalah hidangan sederhana dan bisa dibuat kapan saja, maka Sarma hanya disajikan untuk perayaan-perayaan spesial saja. Khususnya pada perayaan malam tahun baru, dimana keluarga Balkan akan berkumpul karena musim dingin baru saja dimulai pada periode waktu tersebut.
Hal ini disebabkan karena proses pembuatannya yang cukup ekstensif dan rumit, dan melibatkan banyak bahan masak. Meski setiap negara Balkan memiliki resep-resep yang berbeda, sederhananya Sarma adalah daun kubis yang diisi oleh daging cincang, nasi, bawang bombay, telur, daun thyme, dan dill. Kemudian direbus dengan kaldu untuk memaksimalkan aroma dan rasa.
Dikenal sebagai hidangan manis kebangaan Bosnia, Tufahija adalah apel yang direbus dalam campuran sirup rasa lemon dan vanilla. Setelah itu, apel akan dilubangi dan diisi oleh campuran kacang kenari, gula, serta dihiasi oleh whipping cream.
Meski sangat sederhana, Tufahija memiliki profil rasa yang cukup lengkap, menyeimbangi rasa manis, tekstur lembut, dan renyahnya kacang. Berkat popularitasnya, Tufahija juga dinikmati oleh negara Balkan lain, yakni Serbia, Makedonia Utara, dan Kroasia.
Nama Tufahija berasal dari bahasa Turki, yaitu "tuffaha" yang berarti apel. Hidangan ini diperkirakan dibawa oleh orang Turki Ottoman ke wilayah Balkan dan kemudian diadaptasi dengan bahan-bahan lokal.
Berbeda dengan hidangan-hidangan sebelumnya, Baklava adalah hidangan manis yang sudah banyak disajikan oleh restoran Timur Tengah. Khususnya restoran-restoran Turki, karena sebagian negara tersebut terletak di daerah Balkan.
Sama seperti Burek, Baklava juga dibuat dengan menumpuk adonan Phyllo perlahan agar tidak robek, dan diisi dengan kacang tumbuk, kayu manis, dan rempah-rempah. Kemudian agar aroma dan rasa semakin intens, sirup yang terbuat dari campuran gula, madu, dan air akan dituangkan di atasnya hingga diserap oleh seluruh lapisannya.
Asal usul pasti Baklava tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan sudah ada sejak zaman kuno. Ada beberapa klaim tentang asal usulnya, dari Yunani Kuno, Mesopotamia, atau Kekaisaran Romawi Timur (Byzantine). Dipercaya Baklava dipopulerkan oleh Kekaisaran Ottoman dan menyebar ke seluruh wilayah kekuasaannya, termasuk Anatolia (Turki), Balkan, dan Timur Tengah.
Baca Juga: Hunting Makanan Enak? Cek 6 Stasiun Kereta yang Dekat dengan Destinasi Wisata Kuliner
Editor: M. Taufikul Basari
Melansir dari Britannica, ada belasan negara yang termasuk dalam daerah Balkan, sehingga hidangan tradisional yang mereka tawarkan juga ikut bervariasi. Apalagi dengan kondisi geografis, ketersediaan hayati, profil rasa dan teknik memasak yang unik untuk masing-masing negara.
Meski masih jarang masuk ke Indonesia, hidangan-hidangan ini sangat menarik untuk dicoba jika Genhype pergi ke negara-negara Balkan. Untuk itu, simak penjelasan dari 4 hidangan tradisional khas warga Balkan:
1. Burek
Burek adalah hidangan pastry gurih yang populer di seluruh Balkan. (Sumber gambar: Canva pro)
Berasal dari Turki, Burek adalah sejenis roti kering yang mirip dengan roti Pita. Bedanya, sebagian besar Burek hanya diisi dengan daging giling saja, sedangkan Pita bisa diisi oleh keju, bayam, kentang, dan sayur-sayur lainnya. Berkat kesederhanaannya, hidangan ini biasanya disantap di pagi hari sebagai menu sarapan kepercayaan warga Balkan.
Burek dibentuk dengan menumpuk adonan phyllo yang sangat tipis, kemudian diisi oleh daging giling secara rata. Setelah itu, Burek akan digulung dengan rapat hingga menjadi gulungan besar, yang mirip dengan bentuk pai.
Asal usul Burek tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan sudah ada sejak zaman kuno. Beberapa teori menunjuk pada wilayah Mesopotamia, Persia, atau Yunani Kuno sebagai tempat kelahirannya.
2. Sarma
Sarma pada dasarnya adalah "rolled leaves" atau "daun gulung", sesuai dengan namanya dalam bahasa Turki. (Sumber gambar: Canva pro/OZmedia)
Jika Burek adalah hidangan sederhana dan bisa dibuat kapan saja, maka Sarma hanya disajikan untuk perayaan-perayaan spesial saja. Khususnya pada perayaan malam tahun baru, dimana keluarga Balkan akan berkumpul karena musim dingin baru saja dimulai pada periode waktu tersebut.
Hal ini disebabkan karena proses pembuatannya yang cukup ekstensif dan rumit, dan melibatkan banyak bahan masak. Meski setiap negara Balkan memiliki resep-resep yang berbeda, sederhananya Sarma adalah daun kubis yang diisi oleh daging cincang, nasi, bawang bombay, telur, daun thyme, dan dill. Kemudian direbus dengan kaldu untuk memaksimalkan aroma dan rasa.
3. Tufahija
Tufahija adalah (deser - dessert) atau hidangan penutup populer khas Bosnia dan Herzegovina. (Sumber gambar: Canva pro/Jelena Jeremic)
Dikenal sebagai hidangan manis kebangaan Bosnia, Tufahija adalah apel yang direbus dalam campuran sirup rasa lemon dan vanilla. Setelah itu, apel akan dilubangi dan diisi oleh campuran kacang kenari, gula, serta dihiasi oleh whipping cream.
Meski sangat sederhana, Tufahija memiliki profil rasa yang cukup lengkap, menyeimbangi rasa manis, tekstur lembut, dan renyahnya kacang. Berkat popularitasnya, Tufahija juga dinikmati oleh negara Balkan lain, yakni Serbia, Makedonia Utara, dan Kroasia.
Nama Tufahija berasal dari bahasa Turki, yaitu "tuffaha" yang berarti apel. Hidangan ini diperkirakan dibawa oleh orang Turki Ottoman ke wilayah Balkan dan kemudian diadaptasi dengan bahan-bahan lokal.
4. Baklava
Baklava adalah pastry dessert yang sangat populer dan melegenda, terutama di wilayah Timur Tengah dan Mediterania Timur. (Sumber gambar: Canva pro/studiostockart)
Berbeda dengan hidangan-hidangan sebelumnya, Baklava adalah hidangan manis yang sudah banyak disajikan oleh restoran Timur Tengah. Khususnya restoran-restoran Turki, karena sebagian negara tersebut terletak di daerah Balkan.
Sama seperti Burek, Baklava juga dibuat dengan menumpuk adonan Phyllo perlahan agar tidak robek, dan diisi dengan kacang tumbuk, kayu manis, dan rempah-rempah. Kemudian agar aroma dan rasa semakin intens, sirup yang terbuat dari campuran gula, madu, dan air akan dituangkan di atasnya hingga diserap oleh seluruh lapisannya.
Asal usul pasti Baklava tidak diketahui secara pasti, namun diperkirakan sudah ada sejak zaman kuno. Ada beberapa klaim tentang asal usulnya, dari Yunani Kuno, Mesopotamia, atau Kekaisaran Romawi Timur (Byzantine). Dipercaya Baklava dipopulerkan oleh Kekaisaran Ottoman dan menyebar ke seluruh wilayah kekuasaannya, termasuk Anatolia (Turki), Balkan, dan Timur Tengah.
Baca Juga: Hunting Makanan Enak? Cek 6 Stasiun Kereta yang Dekat dengan Destinasi Wisata Kuliner
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.