Ilusrasi hacker. (Sumber gambar : Freepik)

Hampir 6 Juta Ancaman Siber Terdeteksi di Indonesia, Cek Cara Mencegah Serangannya

03 June 2024   |   11:44 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Penggunaan teknologi yang kian masif menjadi ladang untuk penjahat siber melancarkan aksinya. Laporan kejahatan dunia maya terdengar setiap hari mulai dari hacking hingga phishing finansial yang tentunya sangat merugikan para korban. 

Dalam laporan terbaru perusahaan keamanan siber global, Kaspersky, setidaknya ada 5,86 juta ancaman siber yang terdeteksi di Indonesia pada kuartal pertama tahun ini (Januari-Maret 2024). Memang jumlah ancaman yang sudah diblokir ini turun 23,37 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 7,65 juta. Namun angka ini masih terbilang tinggi.

Dony Koesmandarin, Enterprise Group Manager Kaspersky wilayah Indonesia, menerangkan serangan siber seringkali terjadi ketika pengguna gadget mengunjungi situs web yang terinfeksi. Malware tanpa file menjadi jenis serangan yang paling berbahaya.

“Kode berbahayanya menggunakan langganan registri atau WMI untuk persistensinya, tidak meninggalkan satu objek pun untuk analisis statis pada disk,” ujanya dikutip Hypeabis.id dalam keterangan resmi, Senin (3//6/2024). 

Baca juga: Awas, Modus Serangan Siber 2024 Makin Canggih dan Mata Duitan 

Secara keseluruhan, sebesar 21,2 persen pengguna diserang oleh ancaman yang disebarkan melalui web selama periode Januari-Maret 2024. Hal ini menempatkan Indonesia pada peringkat ke-96 di dunia, dalam hal bahaya yang terkait dengan penjelajahan web. 

Sementara itu, Kaspersky juga mencatat 23,3 persen pengguna diserang oleh ancaman lokal selama kuartal pertama 2024. Dalam tahun ini, produk perusahaan mendeteksi 10,09 juta insiden lokal pada komputer peserta Kaspersky Security Network (KSN) di Indonesia. 

Angka tersebut turun 23,35 persen dibandingkan periode yang sama 2023, sebanyak 13,17 deteksi. Data ini juga menempatkan Indonesia pada posisi ke-76 secara global terkait ancaman lokal.

Dony menyampaikan penggunaan statistik infeksi lokal untuk komputer merupakan indikator yang sangat penting. Worm dan virus file merupakan penyebab sebagian besar insiden tersebut. Data ini menunjukkan seberapa sering pengguna diserang oleh malware yang menyebar melalui drive USB yang dapat dilepas, CD dan DVD, serta metode ‘offline’ lainnya.

“Meskipun statistik kami menunjukkan penurunan umum dalam ancaman online dan lokal di Indonesia, jumlah deteksinya masih relatif tinggi,” tegasnya. 

Dengan tingkat penetrasi internet di Indonesia yang mencapai 79,5 persen, hal ini berarti semakin banyak data berharga yang menarik para pelaku kejahatan siber. Oleh karena itu, pihaknya mengimbau seluruh individu dan organisasi untuk mewaspadai kemungkinan upaya siber lainnya, yang lebih canggih atau bahkan lebih sederhana dari yang sudah ada sebelumnya. 

Untuk menjaga keamana data para penjahat siber, berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan.

Untuk organisasi:
  1. Jangan mengunduh dan menginstal aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya.
  2. Jangan mengeklik link apa pun dari sumber tidak dikenal atau iklan online yang mencurigakan.
  3. Buat kata sandi yang kuat dan unik, termasuk gabungan huruf kecil dan besar, angka, dan tanda baca, serta mengaktifkan autentikasi dua faktor. 
  4. Selalu perbarui perangkat lunak di semua perangkat yang digunakan untuk mencegah penyerang menyusup ke jaringan Anda dengan mengeksploitasi kerentanan.
  5. Selalu instal pembaruan. Beberapa di antaranya mungkin berisi perbaikan masalah keamanan penting. 
  6. Pilih solusi keamanan titik akhir yang terbukti dan dilengkapi dengan kemampuan deteksi berbasis perilaku dan kontrol anomali untuk perlindungan efektif terhadap ancaman yang diketahui dan tidak diketahui.
  7. Gunakan informasi Intelijen Ancaman terbaru untuk tetap mengetahui taktik, teknik, dan prosedur (TTP) sebenarnya yang digunakan oleh pelaku ancaman.
 
Untuk individu :
  1. Periksa setiap link dengan cermat sebelum mengunjungi suatu situs, terutama untuk mengetahui adanya kesalahan ejaan atau penyimpangan lainnya. 
  2. Jangan mempercayai email dari pengirim yang tidak dikenal sampai Anda dapat memverifikasi keasliannya.
  3. Jangan menginstal aplikasi dari sumber yang tidak terpercaya, meskipun aplikasi tersebut diiklankan secara aktif, dan memblokir instalasi program dari sumber yang tidak dikenal di pengaturan ponsel cerdas.
  4. Jangan berikan izin aksesibilitas pada aplikasi apa pun yang memintanya, hanya sedikit program yang benar-benar memerlukan izin untuk melakukan hal ini.
  5. Gunakan koneksi yang aman, terutama saat kamu mengunjungi situs web sensitif. Untuk perlindungan maksimal, gunakan solusi VPN yang mengenkripsi lalu lintas pencarian. Ingatlah selalu bahwa jika menggunakan koneksi yang tidak aman, penjahat dunia maya dapat secara diam-diam mengarahkan kamu ke halaman phishing.
  6. Selalu jalankan sistem dengan program anti malware terbaru dan berkualitas untuk membantu menyelesaikan sebagian besar masalah secara otomatis dan mengingatkan kamu ketika ada ancaman. 
Baca juga: 6 Langkah Terhindar dari Kejahatan Siber

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Jin BTS Selesai Wamil, Bakal Gelar Acara Peluk Bareng 1.000 Fan

BERIKUTNYA

Catat! Begini 7 Cara Efektif Bikin Rumah Anti Banjir

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: